Tag: SD

Dapat Dukungan Pj Walikota, Diseminarkan Program Sehari Berbahasa dan Budaya Aceh

Banda Aceh – Pada Rabu, 31 Agustus 2022 Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Aceh yang didukung penuh  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh, mengadakan seminar pendidikan jelang tanggal 2 September puncak Hari Pendididikan Daerah (Hardikda) yang tahun ini sudah berusia 63 tahun. Read More

Siswa SD dan SMP Banda Aceh Berjaya di Sejumlah Ajang Tingkat Nasional, Kadisdikbud Ucap Selamat

Siswa-siswi jenjang SD dan SMP kembali mengharumkan nama Kota Banda Aceh dengan meraih prestasi di tingkat nasional dalam perhelatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2022.

Kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan untuk menjaring peserta didik berprestasi di bidang sains yang mampu berdaya saing nasional.

Pj Wali Kota Banda Aceh, H Bakri Siddiq, SE, MSi mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah berhasil meraih prestasi membanggakan dan mengharumkan Kota Banda Aceh di kancah nasional.

Pj Wali Kota meminta kepada siswa untuk terus belajar yang rajin guna meraih cita-cita di masa yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, SPd, MPd berpesan agar di dalam kurikulum muatan lokal, dimasukkan juga materi tentang kearifan lokal, seperti Bahasa Aceh dan juga pelaksanaan syariat Islam yg baik, misalnya pelaksanaan shalat fardhu tepat waktu.

Kadisdikbud juga memberi ucapan selamat kepada para siswa Kota Banda Aceh yang telah mendapat juara.

“Insya Allah, ke depan terus kita pacu dan tingkatkan lagi capaian ini seperti harapan Bapak Pj Wali Kota,” ucapnya. 

Kadisdikbud mengatakan, juara bukan tujuan akhir dari pendidikan tersebut.

“Tetapi bagaimana anak-anak kita mampu mengimplementasikan pembelajaran yang sudah didapatkan di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari, baik pembelajaran umum maupun pembelajaran agama,” urainya.

Sulaiman Bakri merincikan, siswa dari jenjang SMP yang berhasil mendapatkan prestasi pada OSN Tahun 2022 yang digelar Kemendikbudristek yaitu, Nabila Fahirah dari SMP IT Nurul Ishlah Banda Aceh yang sukses meraih medali perak cabang lomba IPA.

Pada jenjang SD atas nama Rania Qisya dari SD Negeri 26 Banda Aceh, yang berhasil memperoleh juara harapan (urutan ke-8) OSN cabang lomba Matematika.

Siswa-siswi lainnya yang juga berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional dalam OSN yang diselenggarakan oleh PT Jenius Sains Indonesia adalah Dinara Athalia Muliana dari SMP Negeri 6 Banda Aceh yang meraih medali emas cabang lomba Bahasa Inggris.

Kemudian, Michelle Xieren dari SMP Methodist Banda Aceh yang meraih medali emas cabang lomba Bahasa Inggris, sekaligus juga meraih medali perunggu cabang lomba Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berikutnya, Dinda Maulina dari SMP Negeri 18 Banda Aceh yang berhasil meraih medali perak cabang lomba Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Olimpiade Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh LKP ASTIKOM.

Selain OSN, siswa-siswi Banda Aceh juga mengikuti kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek untuk mewakili Provinsi Aceh ke tingkat nasional.

Ada pun siswa-siswi yang membanggakan tersebut adalah Shinta Yudhi Kumara dari SMP Negeri 3 Banda Aceh untuk cabang lomba karate kategori kata perorangan putri.

Lalu, Permana Dwi Kusuma Satria Winata dari SD Negeri 3 Banda Aceh untuk cabang lomba karate kategori kata perorangan putra.

“Semoga kedua siswa tersebut berhasil meraih medali emas pada tingkat nasional nantinya,” harapnya.

Selanjutnya, siswa SMP Negeri 18 Banda Aceh atas nama T Zena Fadilah yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) V cabang Hapkido di Padang, Sumatera Barat.

Untuk bidang literasi, siswa-siswi Banda Aceh juga semakin berkiprah dan membuktikan bakat minat mereka sebagai penulis.

Pada ajang Festival Hari Buku Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan MediaGuru, 2 orang siswa Banda Aceh sekaligus dari Aceh berhasil meraih juara sebagai 50 penulis terbaik Indonesia untuk kalangan pelajar.

Siswa hebat tersebut adalah Syifa Fidhia dari SMP Negeri 18 Banda Aceh dengan karya tulis berjudul “Buku Adalah Sahabat Terbaikku”, dan Kayla Edra dari SMP Negeri 6 Banda Aceh dengan karya tulis berjudul “Jika Buku Tidak Pernah Ada di Dunia Ini”.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pembinaan SMP, Evi Susanti mengatakan, pelaksanaan seleksi untuk seluruh kompetisi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sudah dimulai dari bulan Mei secara bertahap, mulai babak penyisihan di kabupaten/kota, kemudian tingkat provinsi, dan final di tingkat nasional.

“Penilaian setiap tahap tetap dilaksanakan oleh juri nasional, jadi kita di kabupaten/kota hanya mengikuti secara daring atau upload video talent sesuai ketentuan petunjuk teknis,” tambah Evi.

Untuk kompetisi lainnya yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Gala Siswa Indonesia (GSI), dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), beber dia, masih dalam tahap seleksi dan penjurian di tingkat provinsi.

“Kita berharap, siswa-siswa Banda Aceh mendapatkan hasil terbaik,” paparnya.

Evi juga mengucapkan selamat kepada para siswa-siswi dan terus berprestasi dalam membanggakan Kota Banda Aceh.

(aceh.tribunnews.com

Guru Jenjang SD Dan SMP Ikuti Bimtek Dan Lomba Best Practice

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menyelenggarakan Bimbingan teknis dan lomba Best Practice jenjang SD dan SMP kepada guru SD dan SMP se Kota Banda Aceh yang bertempat di Hotel Rasamala (09/11/2020). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Dr Saminan MPd, dan akan berlangsung selama tiga hari kedepannya (9 – 11 November 2020).

Ketua panitia kegiatan, Marzuki, menjelaskan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 130 guru yang terdiri dari 95 guru jenjang SD dan 35 guru jenjang SMP. Nantinya para peserta akan dibimbing oleh nara sumber dari Dekan FKIP Unsyiah, Prof Dr Yusrizal MPd, Azwardi SPd MHum, dan Muhammad Iqbal SPd MPd. Ketua LPPMP Unimed dan juga merupakan juri nasional Kemdikbud, Dr Isda Pramuniati MHum dan Direktur Pendidikan Prestige Billingual School Medan yang juga merupakan Kepala Sekolah berprestasi tingkat nasional, Sabar Risdadi SS MHum. Peserta yang telah mengikuti bimbingan luring, nantinya juga akan diberikan pembinaan daring (12 – 30 November 2020) untuk berkompetisi dalam menghasilkan 30 karya tulis terbaik perjenjang pendidikan. 

Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Dr Saminan MPd, dalam arahannya menyampaikan salam dari Walikota Banda Aceh yang berhalangan hadir untuk membuka kegiatan tersebut. Dan juga ia juga menambahkan besar pengharapan dari Walikota kepada seluruh peserta yang mengikuti lomba agar menjadikan kegiatan tersebut sebagai pengembangan diri dan menjadi pengalaman dalam literasi. Nantinya karya tulis yang memenangkan kompetisi Best Practice akan dimuat di Buletin Disdikbud Kota Banda Aceh.

Siswa SMP Kota Banda Aceh Juara Kompetisi Sains Nasional 2020

Banda Aceh – Siswa SMP Fatih Bilingual School Kota Banda Aceh yaitu Muhammad Arif Khalvani Ismail berhasil mendapat medali emas dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang studi IPA jenjang SMP tingkat nasional tahun 2020.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan M.Pd mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Ananda Muhammad Arif Khafani Ismail dan SMP Fatih Putra serta guru pembimbing atas prestasi yang diraihnya.

“Mudah-mudahan menjadi pemicu bagi siswa yang lain untuk meraih juara kompetisi serupa di masa akan datang. Dengan demikian akan terjadi peningkatan mutu pendidikan di Kota Banda Aceh seperti harapan Walikota Banda Aceh H. Aminullah Usman SE Ak MM. Gemilang dalam bidang pendidikan khususnya.” sebutnya.

Sementara itu Sulaiman Bakrie S. Pd M. Pd Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menjelaskan ajang kompetensi KSN ini dimulai dari tingkat provinsi bulan Oktober 2020 dan untuk tingkat nasional dilaksanakan tanggal 1 – 6 November 2020.

Siswa-siswi SMP Kota Banda Aceh yang berhasil menjadi wakil Aceh kemarin ada 6 siswa, yaitu dari SMPN 19, SMP Fatih, SMP Methodist, dan MTSn. Dengan bidang studi lomba IPA, IPS, dan matematika.

“Alhamdulillah kita bisa dapat 1 medali emas untuk bidang studi IPA atas nama M Arif Khalfani Ismail dari SMP Fatih Putra.” ungkapnya.

Selanjutnya Sulaiman Bakri juga menjelaskan pada tahun ini ada beberapa siswa-siswi dari Kota Banda Aceh yang mengikuti berbagai cabang lomba dan mendapat hasil yang maksimal baik tingkat provinsi, tingkat nasional maupun internasional. Seperti dalam ajang Southeast Asian Mathematical Olimpiad (SEAMO) 2020. Tim Sekolah Dasar FBS Banda Aceh atas nama Jovan Servanda, Malahayati Nur Aisyah, dan Abdul Aala Thasdeeque mendapat medali perunggu dalam ajang internasional tersebut.

Dari SD Negeri 16 Banda Aceh yaitu Andi Haniya Ufairah yang mendapat juara pertama dalam Kompetensi Pelajar Online Nasional (SIPONAS) tahun 2020 pada babak final mengalahkan perwakilan Jateng dan Sumsel. Selanjutnya ada 2 siswa SMP Negeri 3 Banda Aceh yang lolos untuk tingkat nasional dalam Gala Siswa Indonesia (GSI) 2020 yaitu M. Ariel Pasha dan Dafa Dinata Firdaus. Insya Allah Disdikbud Kota Banda Aceh akan memberi perhatian khusus baik kepada siswa mampu sekolah yang telah berprestasi.

Guru Dan Proktor Kota Banda Aceh Mengikuti Simulasi Ujian UBKD Jenjang SD dan SMP

Banda Aceh – Guru dan proktor mengikuti kegiatan simulasi skala besar tahap 2 Ujian Berbasis Komputer Daring (UBKD) jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 04 dan 05 November 2020.

Simulasi dilaksanakan di UPTD Tekkomdik dan SDN 24 untuk jenjang SD, sedangkan untuk jenjang SMP dilaksanakan di SMPN 19 Kota Banda Aceh. Kegiatan tersebut diikuti oleh 80 peserta SD dan SMP.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr. Saminan Ismail, M.Pd mengatakan kegiatan simulasi skala besar tahap 2 secara Nasional ini dilakukan dalam rangka persiapan UBKD tahun 2021.

“Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan simulasi UBKD 2020 Tahap II yang terdiri dari satu orang koordinator jenjang SD dan SMP, dua orang tim teknis jenjang SD dan dua orang untuk jenjang SMP,” ujarnya.

Adapun kegiatan ini disosialisasikan kepada para guru dan proktor sekolah dan kedepannya akan dilakukan simulasi serupa untuk para siswa.

Lebih lanjut, Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh menyambut positif pelaksanaan UBKD dan untuk kedepannya diharapkan siswa memiliki kompetensi literasi, numerasi yang baik serta terbentuk karakter dan kepedulian lingkungan.

“Oleh karena itu pemerintah melakukan persiapan UBKD untuk para guru dan proktor dan kemudian untuk siswa kelas lima jenjang SD dan kelas delapan jenjang SMP sehingga sistem UBKD yang dilaksanakan secara Nasional ini akan mampu dilakukan dengan baik pada bulan Maret Tahun 2021,” pungkasnya.

SDN 37 Banda Aceh Gelar Pelatihan Program Penanaman Hidroponik, Hadirkan Narasumber dari Unsyiah

BANDA ACEH – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 37 Banda Aceh menggelar pelatihan program penanaman hidroponik di komplek sekolah tersebut, Jumat (23/10/2020).

Kegiatan yang diikuti para guru SDN 37 ersebut dibuka secara resmi oleh Sulaiman Bakri, SPd MPd selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Sulaiman Bakri mengatakan, pihaknya sangat mengepresiasikan program SD Negeri 37 Banda Aceh itu yang mulai membudidayakan penanaman tanpa media tanah.

“Ini program yang bagus. Saya berharap, agar program penanaman secara hidroponik ini bisa diikuti oleh sekolah yang lain di Kota Banda Aceh,” ucapnya.

Sedangkan Kepala SDN 37 Banda Aceh, T Muthalla alias Cekgu mengaku, sangat berterima kasih kepada pihak Disdikbud dan Fakultas Pertanian Unsyiah atas dukungan terhadap program di sekolah yang dipimpinnya itu.

Cekgu juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran guru SDN 37 Banda Aceh yang telah mendukung penuh atas terlaksananya program penanaman hidroponik tersebut.

“Program ini hanyalah semata-mata untuk pembelajaran siswa. Kami mengharapkan, agar nanti para siswa Siswi mampu melakukan sendiri penanaman hidroponik di kediaman mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, Cekgu mengungkapkan, SDN 37 juga sedang membuat kebun konvensional dengan memamfaatkan lahan kosong.

Pembuatan kebun konvensional ini juga ajang pembelajaran bagi siswa, sehingga nanti dapat membandingkan kelebihan dan kerugian antara kedua cara penanaman tersebut.

Sementara itu, narasumber dari Fakultas Pertanian Unsyiah, Dr Purnama Satriyo STP MP, didampingi oleh Dr Ir Syahrul MSC menjelaskan, penanaman hidroponik berbanding terbalik dengan penanaman konvensional.

Penanaman hidroponik, terangnya, tidak memerlukan media tanah, sehingga hidroponik dapat dikembangkan di mana saja karena hanya menggunakan air.

Dr Purnama juga merasa kagum dengan etos para guru SD Negeri 37 Banda Aceh yang begitu bersemangat, baik dalam mengikuti pelatihan maupun praktek pembibitan. (aceh.tribunnews.com)

Mencari Konsep Belajar Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar video conference yang dibuka oleh Moderator Kepala Seksi Data dan Informasi Pendidikan kota Banda Aceh.

Vidcon ini dibagi dalam Tiga session dengan 3(tiga) narasumber yaitu

  1. Saminan,M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
  2. Ismul Huda,M.Si ( Dosen FKIP Unsyiah )
  3. Saifuddin Bantasyam,SH,MA    ( Pemerhati Pendidikan)

 

Nara sumber I Sesion I

  1. Saminan M.Pd memaparkan beberapa hal penting sebagai berikut :
  2. Awal Semester Ganjil Tahun Ajaran Baru akan dimulai pada tanggal 13 juli 2020
  3. Menyikapi Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri yaitu Mendikbud,Menag,Menkes dan Mendagri, tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran baru di masa pandemic covid-19 dengan ringkasan sbb :

Bahwa tahun ajaran baru dimulai pada juli 2020.

Untuk Daerah yang berada di Zona Kuning, orange, dan merah  dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR) (94 % dalam 429 kab/kota)

Daerah zona hijau (6%) dimulai dengan sekolah SMP keatas sedangkan SD dan PAUD masih harus menunggu kebijakan lebih lanjut

  1. Disdikbud Kota Banda Aceh telah merancang program pembelajaran tatap muka yang mengikuti protocol kesehatan yaitu :

Mempersiapkan himbauan pelaksanaan sekolah dengan mengikuti prosedur kesehatan : Sekolah disemprot cairan disinfectan, memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan petugas pengukur suhu tubuh (thermogun), menyiapkan pola kehadiran ( Pembatasan jumlah siswa yang bersekolah) pemisahan kelas laki-laki dan perempuan di hari yang berbeda

Pelaksanaan pembelajaran di dalam ruangan setelah prosedur protocol kesehatan diselesaikan siswa masuk kedalam kelas dan membaca doa tolak bala.

  1. Persoalan mendasar yang muncul dengan adanya siswa baru kelas satu adalah :

Siswa belum bisa Membaca,Menulis dan Berhitung (Calistung), kemampuan tehnologi guru kelas satu masih rendah, banyak siswa belum memiliki HP Android, belum adanya pengenalan warga sekolah, siswa belum mengerti perintah secara bersamaan, dsb.

  1. Untuk siswa kelas atas dan jenjang SMP masih menggunakan pola e belajar dan kekurangan-kekurangannya akan terus diperbaiki,

 

Nara sumber II Sesion II

Dr. Ismul Huda,M.Si memulai paparananya dengan membagagi power point presentasi yang dapat diunduh dilaman : http://gg.gg/newnormal170620

Yang dapat disarikan sebagai berikut :

1.Visi dan misi kota madani

  1. Tantangan
  2. Strategi
  3. tindak lanjut

Tantangan New Era adalah

Industry 1.0 tahun 1784 menggunakan aiar sebagai kekuatan utama

Industry 2.0 tahun 1870 menggunakan mesin sebagai penggerak utama

Industry 3.0 tahun 1969 menggunakan robot sebagai penggerak utama

  • Automisasi sebagai peralatan mesin, penggunaan computer sebagai penyimpan big data dan Sistem Informasi yang terintegrasi dengan baik

Industri 4.0 sekarang menggunakan internet dan jaringan sebagai penggerak utama

Industri 5.0 akan datang

Paradigma baru Belajar dan mengajar

Pertemuan belajar secara digital :

  1. From physical to digital
  2. From standards to habits
  3. From compliance to play
  4. From school to communities
  5. From reaction to interaction
  6. From isolation to Connectivism
  7. From privacy to transparansi

Ruang belajar zaman now :

  1. Syncronous learning
  2. Tatap Muka ( Diskusi,Demonstrasi,Praktik,tutorial,drill dll) merancang dan melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada waktu yang sama dengan memanfaatkan tehnologi (tehnology enhanced classroom)

Juga memiliki banyak ruang yang lain selain ruangan belajar di sekolah

  1. Tatap Maya ( Konferensi, audio, visual, web) merancang dan melaksanakan pembelajaran pada waktu yang sama tapi ruang yang berbeda (connecting students to the external experts,practitioners and professors.
  2. Asyncronous learning
  3. Personal ( Audio,Video,animasi,simulasi, AV/VR) Menyediakan objek belajar (learning object) baik buatan sendiri (by design) maupun memanfaatkan yang telah ada ( by utilization) yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana saja sesuai dengan kondisi,kecepatan, dan minat belajar masing-masing ( Digital Self-paced learning materials.
  4. Kolaborasi Interpersonal ( Millist,Blog,comm. Of, practices,chat room) Merancangdan melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana sajasecara kolaboratif. Focus on authentic and challenging task.

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemic Covid-19.

Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan  “Blended Learning” suatu metode pembelajaran yang mengkombinasikan strategi pembelajaran sinkron dan asinkron terbaik yang relevan melalui system pengelolaan pembelajaran digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimum.

Tindak Lanjut :

– Jalankan dengan ketat protocol sebagaimana SKB,mendikbud,Menag,Menkes dan mendagri 2020 (SKB)

– Merancang, melaksanakan dan melakukan pengelolaan serta pengembangan secara berkelanjutan (blended learning)

– Program peningkatan kompetensi Digital para insan pendidikan Kota Banda Aceh ( Digital literasi)

– Penguatan Kapasitas Infrastruktur utama dan pendukung blended Learning (infrasrtuktur)

 

Nara sumber III Sesion III

Saifuddin Bantasyam,SH,MA memaparkan beberapa hal sebagai berikut

  1. Keinginan yang kuat ingin menyatukan suatu langkah yang sangat tepat dilaksanakan oleh disdikbud yang selalu mencari terobosan-terobosan baru guna terlaksannya proses belajar mengajar di sekolah baik persiapan pelaksanaan Prose Belajar Mengajar (PBM) baik melalui tatap muka ataupun tatap maya agar pembelajaran dapat dilaksanakan.
  2. Pelaksanaan PBM secara tatap muka haruslah melewati prosedure protocol kesehatan yang prosedurnya telah ditetapkan oleh pemerintah melalui gugus tugas covid 19 agar semua proses berjalan lancar dan tidak menimbulkan kekhawatiran dari pihak manapun disebabkan keselamatan jiwa adalah sangat penting dari segala-galanya.
  3. Pelaksanaan PBM secara tatap maya adalah sebuah modifikasi pelaksananan pembelajaran jarak jauh yang hasil akhirnya adalah sama yaitu ketercapain transformasi pembelajaran dari bangku sekolah pindah ketempat dimana peserta didik dapat mengakses materi belajar pada waktu dan tempat yang berbeda
  4. Pelaksanaan kedua mekanisme tersebut haruslah diperhatikan sarana dan prasarana pendukung agar semua proses PBM dapat berjalan lancar dan baik serta menghasilkan tujuan yang diharapkan.
  5. Seluruh level yang terlibat dalam persekolahan baik SD dan SMP dapat berfungsi dan difungsikan sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-masing serta dapat dilibatkan komite sekolah agar proses PBM baik secara tatap muka dan tatap maya dapat terlaksana dengan baik.
  6. Tantangan yang dihadapi adalah masih adanya 6 % orang tua yang belum menyetujui pelaksanaan PBM, berdasarkan poling yang telah dilaksanakan. Walaupun persentase yang kecil tetapi haruslah dipastikan bahwa tantangan tersebut dapat dirangkul dan dijadikan barometer susksesnya pelaksanan PBM baik secara tatap muka maupun tatap maya.dan sebaiknya kita meyakinkan  bahwa hal tersebut dapat dimengerti bahwa sekolah adalah suatu kebutuhan  hidup masyarakat modern sekarang ini.

Beberapa peserta yang diberikan kesempatan untuk bertanya tentag “new normal: sector m=pendidikan memberikan Apresiasi dan tanggapan sebagai berikut :

  1. Ketua Majelis pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarakan melalui Vidcon ini bahwa kerinduan guru dan kerinduan siswa untuk dapat mengikuti pendidikan kembali haruslah dipahami betul oleh jajaran Disdikbud bagaimana merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses PBM disekolah kembali dengan kondisi kekiniaan baik tatap muka maupun tatap maya dapat kembali terlakasana dengan baik serta mencermati kecemasan pihak orang tua
  2. Pengawas Satuan pendidikan Elli Kuraniawati,M.Pd menanyakan kekahawatiran pengawas bila proses sekolah melalui tatap maya terus berlanjut sementara masih ada peserta didik belum memiliki perangkat tekhnologi untuk pembelajaran daring sehingga materi-materi belajar yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik menjadi terhambat atau terkendala.

 

Kegiatan Vidcom ini diakhiri dengan closing statemen dari Narasumber

Dr. Ismul Huda,M.Si :

Bahwa Proses Belajar Mengajar (PBM) harus terus berjalan melalui :

  • Digital Literasi
  • Peningkatan program parenting
  • Penyusunan menu-menu pembelajaran efektif
  • Ruang belajar yang tersedia disekolah dan ruang belajar lainnya yang tersedia agar dapat difungsikan dan dimanfaatkan untuk proses belajar

Saifuddin bantasyam,SH,MA

  • Covid 19 memberikan dampak luar biasa dan memberikan proses menuju perubahan-perubahan pada semua sektor kehidupan, sektor pendidikan juga terdampak dengan ditutupnya PBM secara tatap muka
  • proses belajar mengajar harus dilaksanakan seacara terencana , sistematis dan terintegarasi dengan semua pelaksana sekolah termasuk komite.

Kepala Dinas Pendidikan Dr. Saminan menutup Sesion sebagai berikut :

  • prinsip kebijakan pendidikan masa new normal adalah kesehatan dan keselamatan
  • peluang-peluang ruang belajar yang tersedia agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru
  • Melaksanakan program perenting guna persiapan pembelajaran jarak jauh dari rumah siswa dengan guru disekolah
  • Mengembangkan program pendidikan Dari guru I kepada Guru II
  • Guru I adalah Guru Sekolah dan Guru II adalah orang tua peserta didik yang akan menyampaikan materi terusan dari guru I
  • Pengawas satuan pendidikan harus terus memantau dan memberikna evalausi pelaksanan pembelajaran dimas covid 19 berlangsung agar hasil pembelajaran dapat terukur berdasarkan indikator yang telah disiapkan.

Pelantikan Kepala Sekolah Jenjang SD Dan SMP Dan Pengawas Sekolah Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh kembali melantik dan mengukuhkan 13 kepala sekolah jenjang SD dan SMP dan tiga pengawas sekolah Kota Banda Aceh. Pelantikan dan pengukuhan kepala sekolah tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh mewakili Walikota Banda Aceh yang berhalangan hadir di Aula SPNF SKB Kota Banda Aceh (05/06/2020).

Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh(Saminan), menyampaikan salam dari Walikota Banda Aceh kepada kepala sekolah dan pengawas sekolah yang baru. Beliau berharap semoga amanah yang diberikan bisa dijalankan dengan semaksimal mungkin, guna mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai kota referensi pendidikan.

“Pak Walikota mengucapkan selamat kepada saudara semua dan besar harapan beliau kepada saudara untuk menjaga dan menjalankan amanah yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya”, tuturnya.

Beliau melanjutkan bahwa telah meletakkan kepercayaan kepada seluruh pejabat yang dilantik dalam mewujudkan Kota Banda Aceh sebagai kota referensi pendidikan serta mampu bersaing dalam melakukan yang terbaik bagi penerus bangsa.

 

Vicon Disdikbud Bersama Walikota Dan DPRK Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar Vidcon dengan kepala sekolah SD dan SMP Kota Banda Aceh yang mengangkat tema “Peran Dan Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh” (04/06/2020).

Vidcon tersebut dibagi dalam tiga session dengan narasumber yaitu

  1. Aminullah Usman, SE.Ak. MM( Walikota Banda Aceh)
  2. Farid Nyak Umar, ST ( Ketua DPRK Banda Aceh)
  3. Dr. Saminan, M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh)

Sebagai narasumber pertama, Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak. MM memaparkan beberapa hal penting terkait peran pemerintah dalam melaksanakan pendidikan pada masa pandemi sebagai berikut :

  1. Terkait masalah COVID 19, dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh meminta agar semua warga Kota Banda Aceh khususnya untuk sekolah – sekolah yang ada di Kota Banda Aceh harus patuh terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Tidak boleh lengah karena virus ini belum hilang. Kota Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi dimana mobilitas masyarakatnya sangat tinggi, maka dari itu dibutuhkan warga Kota Banda Aceh yang siap dengan Protokol Kesehatan Covid-19.
  2. Hasil poling “keinginan bersekolah kembali” 50% siswa setuju sekolah dibuka kembali, 41% siswa tidak setuju, dan 9% siswa menjawab tidak tahu dari 13.830 siswa yang menjadi responden.
  3. Pelaksanaan sekolah menunggu instruksi pemerintah pusat dan Gubernur Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh adalah sebagai pelaksana saja.
  4. “New Normal” adalah Manajemen baru dalam sebuah tatanan kehidupan yang kita tata untuk tetap aman khususnya yang menyangkut dengan kesehatan.
  5. Sebelum sekolah dimulai, harus dilaksanakan “Simulasi Sekolah” yang mengikuti protokoler kesehatan (mencuci tangan pada air mengalir, memakai masker, tidak berkumpul) untuk semua warga sekolah baik guru maupun siswa.
  6. Semua siswa dan guru agar diajarkan doa tolak bala.
  7. Sebelum sekolah dimulai, dilaksanakan Rapid test (warga Banda Aceh) dan warga sekolah dari luar Kota Banda Aceh dilakukan PCR, agar semua warga sekolah aman dari penularan covid-19.

Farid Nyak Umar, ST selaku Ketua DPRK Banda Aceh memberikan apresiasi dan memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Kerja keras kita selama ini berdasarkan fakta bahwa Banda Aceh memperoleh capaian indeks pembangunan Manusia (IPM) 85,07% urutan kedua dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
  2. “New Normal” adalah mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sekolah dapat kembali dilaksanakan, simulasi di sekolah harus merujuk kepada : Kesiapan Sekolah, Kesiapan guru, kesiapan siswa dan tentunya kesiapan orang tua yang mendukung pendidikan “New Normal” agar tidak seperti di Korea Selatan, sekolah kembali harus ditutup karena dikhawatirkan Covid-19 akan terus meluas.
  3. Kerja keras Disdikbud dalam menyukseskan PPDB ditengah wabah Covid-19 begitu luar biasa dengan pembatasan-pembatasan yang dihadapi tetapi sukses dalam pelaksanaannya.
  4. Perlu dilakukan Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dirumah dengan metode daring, kekurangan apa saja yang ditemukan, system control dari sekolah ,pemenuhan standard mutu guru dan hasil pembelajaran daring, koordinasi siswa antara orang tua dan pihak sekolah.
  5. Pemerintah menyediakan dana yang besar dan perlu pemanfaatan yang maksimal, Pemko Banda Aceh menganggarkan 21% dana pendidikan dari APBK Banda Aceh dan angka tersebut adalah luar biasa banyak untuk mendukung sektor pendidikan itu sendiri.
  6. Kesiapan-kesiapan sekolah yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring adalah :
  • Persiapan guru : keluhandari guru-guru yang tidak melek IT
  • Siswa : Banyak siswa belum familiar dengan aplikasi pembelajaran jarak jauh (ZOOM Cloud, Webinar, dll) serta dampak negatif dari penggunaan gadget.
  • Orang tua : tidak semua orang tua memiliki HP sesuai jumlah Anak yang bersekolah dan itu merupakan kendala utama, tidak semua orang tua memiliki kemampuan membimbing anak dirumah serta kemampuan orang tua dalam menyediakan paket data internet.
  1. Pemerintah menyiapkan dana untuk kesiapan dan kajian Disdikbud Kota Banda Aceh memasuki “New Normal” disektor pendidikan antara lain adalah : regulasi atau aturan-aturan memasuki “New Normal”, anggaran biaya pendidikan dan juga perlindungan terhadap warga masyarakat terutama warga sekolah.

Adapun Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Terkait dengan aktifitas pendidikan yang akan dilaksanakan pada masa “New Normal” adalah dengan mengikuti protocol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah, sekolah yang tidak mengikuti protocol kesehatan tidak diizinkan melaksanakan aktifitas pendidikan.
  2. Penyemprotan disinfektan pada sekolah-sekolah harus tuntas sebelum sekolah dilaksanakan.
  3. Penyediaan alat pencuci tangan, penyediaan masker dan penyedian anti septic wajib dipersiapkan oleh sekolah sebelum pelaksanaan sekolah dilaksanakan.
  4. Disdikbud telah melaksanakan evaluasi pembelajaran daring , pemetaan mutu guru kelas VI secara daring yang hasilnya akan dikelompokkan untuk dilaksanakan pembinaan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan IT.
  5. Menyusun aktifitas belajar dengan pola pemisahan belajar laki-laki dan perempuan dalam satu kelas untuk belajar pada hari yang berbeda.
  6. Disdikbud telah mempersiapkan diri dengan mengikuti protokol kesehatan dalam menyongsong pembelajaran di sekolah.
  7. Disdikbud telah menyiapkan operator PPDB yang siap membantu orang tua melaksanakan pendaftaran secara online dengan mematuhi protokol kesehatan.
  8. Disdikbud siap selalu membantu masyarakat dengan amanah dan transparan.

Beberapa peserta memberikan saran yang menyangkut pendidikan pada masa “New Normal” : 

  1. Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarankan Vidcon ini diperluas dengan melibatkan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Aceh yang menangani jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) agar kondisi dan situasi pendidikan dapat terkoordinasi dengan baik walaupun berbeda instansi.
  2. Ketua PKG Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan Banda Raya (Fitriani, S.Pd., M.Pd) mengharapkan agar sekolah kembali dibuka karena murid-murid sudah sangat rindu dengan guru-guru di sekolah.
  3. Perwakilan Gugus SD (Sabitah) Kepala Sekolah SD Negeri 2 menyampaikan bahwa Sekolah Dasar (SD) sudah mempersiapkan protokoler kesehatan dan siap bila sekolah kembali dibuka dan juga mengharapkan agar pemerintah lebih intens dalam sosialisasi kesehatan khususnya pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
  4. Perwakilan MGMP SMP (Syarifah Nargis, S.Pd) kepala sekolah SMP Negeri 14 Banda Aceh menyarankan agar dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat luas agar mengikuti protokol kesehatan saa tkembali ke sekolah.
  5. Koordinator Pengawas(Ahmad Ghozim) menyarankan bahwa pengawas siap melaksanakan tugas-tugas kepengawasan terhadap sekolah setelah dikeluarkan izin sekolah kembali dibuka.
  6. Mulyana, Kasubag Humas Unsyiah meminta kepada stake holder khususnya Disdikbud Kota Banda Aceh agar menyebarluaskan informasi SBMPTN yang masih dibuka sampai dengan tanggal 20 Juni 2020 sampai ke dayah-dayah dan pelosok daerah agar mahasiswa baru dapat terjaring dengan baik.

Di akhir acara, Farid Nyak Umar, ST memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Apresiasi terhadap pelaksanaan Vidcon dan langkah-langkah “New Normal” yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidika Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
  • Pembukaan sekolah merupakan kewenangan pemerintah pusat.
  • Kita mengharapkan agar Banda Aceh selalu aman dan tentram.
  • Penuhi syarat-syarat protokol kesehatan untuk persiapan pembukaan sekolah.
  • Pendataan sekolah dan menyiapkan secara bertahap sekolah yang siap memulai aktifitas belajar.
  • Intensitas komunikasi dengan Forkopimda , Sektor Kesehatan karena keselamatan masyarakat lebih utama dari segalanya bila ada kasus kesehatan di sekolah akan segara dapat ditangani.
  • Perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal sekolah yang perlu di waspadai.
  • Melaksanakan simulasi protokol kesehatan memasuki “New Normal”.
  • Koordinasi dengan DPRK khususnya Komisi IV yang membidangi Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd menutup kegiatan tersebut dengan memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Akan segera dibentuk tim Simulasi Kesehatan Sekolah.
  • Pembukaan sekolah menunggu kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.
  • Melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak baik Forkompinda, Kemenag, Disdik Aceh, Perguruan Tinggi dan berbagai pihak untuk mendukung Banda Aceh sebagai kota Referensi Pendidikan.
  • Pelaksanaan Rapid test agar dapat berkordinasi dengan Tim Satgas pencegahan Covid-19.

Disdikbud Kota Banda Aceh menyiapkan “New Concept” pembelajaran daring untuk menyongsong “ New Normal” dan meningkatkan peran pengawas sekolah. (Nur Muhammad)

 

Konsolidasi Pemetaan Mutu Pendidikan Disdikbud Kota Banda Aceh

Kadisdikbud Kota Banda Aceh, Dr. Saminan,M.Pd memberikan arahan dalam rapat terbatas dengan tim pengembangan mutu guru Sekolah Dasar, pada kesempatan tersebut turut dihadiri oleh Kabid Pembinaan SD, Jailani Yusti,M.Pd, Kasi Kurikulum Pembinaan SD. Marwan Fikri,M.Pd, Kabid Pembinaan PTK, Marzuki SH, Kasi Data dan Informasi Pendidikan Nur Muhammad,M.Pd serta perwakilan tim pengembangan soal untuk menguji kemampuan guru-guru SD yang merupakan salah satu indikator untuk memetakan mutu guru.

Dalam arahannya Kadisdikbud menyampaikan bahwa persoalan penyebab rendahnya motivasi guru disebabkan antara lain guru mendapat kesulitan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar karena tidak mengetahui materi. “Tidak ada pembedaan antara guru kreatif dan yang biasa saja”, tuturnya.

Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan guru SD Kota Banda Aceh adalah dengan mengukur kemampuan guru itu sendiri melalui pemetaan guru yang pelaksanaannya dapat berupa ujian dalam jaringan (daring) atau lebih dikenal dengan istilah ujian online.

Pemanfaatan peta mutu ini akan digunakan sebagai perencanaan program peningkatan mutu, perencanaan pelatihan, membantu untuk mengidentifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya dari guru dan merencanakan pengembangan ke depan. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan dan analisis diri. Mendorong sekolah untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang.

Pelaksanaan uji kompetensi pengembangan mutu tersebut akan dilakukan mulai hari Jum’at  dan Sabtu tanggal 29 s.d 30 Mai 2020 bertempat di 15 gugus sekolah dasar se Kota Banda Aceh. Masing-masing gugus akan diisi oleh 7 s.d 9 guru dalam pelaksanaan test tersebut jadi tidak akan terjadi penumpukan massa yang besar.

Adapun mata pelajaran (mapel) yang akan diuji adalah : mapel Ilmu Pengetahuan Alam, mapel Matematika dan mapel Bahasa Indonesia , sesuai dengan surat edaran yang telah dikeluarkan oleh disdikbud dengan nomor ; 420/A.6/990 bertangal 27 Mai 2020 dan kegiatan ini wajib diikuti oleh semua guru kelas VI Sekolah Dasar. Kadisdikbud mengakhiri penjelasannya. (Nur Muhammad)

 # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN