Tag: DPRK

“Hasan Sikula-14” Inovasi Siswa SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Siswa/i SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh yang digawangi oleh Najwa, menciptakan sebuah produk Hand Sanitizer yang berbahan baku alami dan ramah lingkungan yaitu cuka. Proses penciptaan tersebut juga tidak lepas dari campur tangan dan bimbingan dari Prof Dr Musri Musman MSc guru besar Unsyiah.

Hand Sanitizer tersebut berlabel “Hasan Sikula-14” yang resmi di launching kemarin (10/06/2020) di SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh oleh Walikota Aminullah Usman. Turut hadir dalam acara ini, anggota DPRK Syarifah Munirah, Kadis Pendidikan Dan Kebudayaan Saminan, Plt Kadis Kesehatan Media Yulizar, Kepala SMPN 14 Syarifah Nargis, serta para Kabid di jajaran Disdikbud Kota Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Aminullah, sangat mengapresiasi inovasi yang berhasil dihasilkan di masa pandemi ini, apalagi produk yang dihasilkan adalah hand sanitizer yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa me-launching hand sanitizer ciptaan siswa SMP Negeri 14 ini. Tentunya saya sangat bangga atas inovasi anak-anak kita. Sebagai pelaris, saya sudah pesan Rp 10 juta untuk kita bagi-bagikan ke masyarakat,” sebutnya.

Aminullah pun berharap inovasi yang ditunjukkan anak-anak SMP Negeri 14 dapat menjadi inspirasi bagi siswa siswi dan sekolah lain di Kota Banda Aceh dengan harapan akan lahir produk-produk lain yang juga bermanfaat bagi masyarakat.

Vicon Disdikbud Bersama Walikota Dan DPRK Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar Vidcon dengan kepala sekolah SD dan SMP Kota Banda Aceh yang mengangkat tema “Peran Dan Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh” (04/06/2020).

Vidcon tersebut dibagi dalam tiga session dengan narasumber yaitu

  1. Aminullah Usman, SE.Ak. MM( Walikota Banda Aceh)
  2. Farid Nyak Umar, ST ( Ketua DPRK Banda Aceh)
  3. Dr. Saminan, M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh)

Sebagai narasumber pertama, Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak. MM memaparkan beberapa hal penting terkait peran pemerintah dalam melaksanakan pendidikan pada masa pandemi sebagai berikut :

  1. Terkait masalah COVID 19, dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh meminta agar semua warga Kota Banda Aceh khususnya untuk sekolah – sekolah yang ada di Kota Banda Aceh harus patuh terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Tidak boleh lengah karena virus ini belum hilang. Kota Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi dimana mobilitas masyarakatnya sangat tinggi, maka dari itu dibutuhkan warga Kota Banda Aceh yang siap dengan Protokol Kesehatan Covid-19.
  2. Hasil poling “keinginan bersekolah kembali” 50% siswa setuju sekolah dibuka kembali, 41% siswa tidak setuju, dan 9% siswa menjawab tidak tahu dari 13.830 siswa yang menjadi responden.
  3. Pelaksanaan sekolah menunggu instruksi pemerintah pusat dan Gubernur Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh adalah sebagai pelaksana saja.
  4. “New Normal” adalah Manajemen baru dalam sebuah tatanan kehidupan yang kita tata untuk tetap aman khususnya yang menyangkut dengan kesehatan.
  5. Sebelum sekolah dimulai, harus dilaksanakan “Simulasi Sekolah” yang mengikuti protokoler kesehatan (mencuci tangan pada air mengalir, memakai masker, tidak berkumpul) untuk semua warga sekolah baik guru maupun siswa.
  6. Semua siswa dan guru agar diajarkan doa tolak bala.
  7. Sebelum sekolah dimulai, dilaksanakan Rapid test (warga Banda Aceh) dan warga sekolah dari luar Kota Banda Aceh dilakukan PCR, agar semua warga sekolah aman dari penularan covid-19.

Farid Nyak Umar, ST selaku Ketua DPRK Banda Aceh memberikan apresiasi dan memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Kerja keras kita selama ini berdasarkan fakta bahwa Banda Aceh memperoleh capaian indeks pembangunan Manusia (IPM) 85,07% urutan kedua dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
  2. “New Normal” adalah mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sekolah dapat kembali dilaksanakan, simulasi di sekolah harus merujuk kepada : Kesiapan Sekolah, Kesiapan guru, kesiapan siswa dan tentunya kesiapan orang tua yang mendukung pendidikan “New Normal” agar tidak seperti di Korea Selatan, sekolah kembali harus ditutup karena dikhawatirkan Covid-19 akan terus meluas.
  3. Kerja keras Disdikbud dalam menyukseskan PPDB ditengah wabah Covid-19 begitu luar biasa dengan pembatasan-pembatasan yang dihadapi tetapi sukses dalam pelaksanaannya.
  4. Perlu dilakukan Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dirumah dengan metode daring, kekurangan apa saja yang ditemukan, system control dari sekolah ,pemenuhan standard mutu guru dan hasil pembelajaran daring, koordinasi siswa antara orang tua dan pihak sekolah.
  5. Pemerintah menyediakan dana yang besar dan perlu pemanfaatan yang maksimal, Pemko Banda Aceh menganggarkan 21% dana pendidikan dari APBK Banda Aceh dan angka tersebut adalah luar biasa banyak untuk mendukung sektor pendidikan itu sendiri.
  6. Kesiapan-kesiapan sekolah yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring adalah :
  • Persiapan guru : keluhandari guru-guru yang tidak melek IT
  • Siswa : Banyak siswa belum familiar dengan aplikasi pembelajaran jarak jauh (ZOOM Cloud, Webinar, dll) serta dampak negatif dari penggunaan gadget.
  • Orang tua : tidak semua orang tua memiliki HP sesuai jumlah Anak yang bersekolah dan itu merupakan kendala utama, tidak semua orang tua memiliki kemampuan membimbing anak dirumah serta kemampuan orang tua dalam menyediakan paket data internet.
  1. Pemerintah menyiapkan dana untuk kesiapan dan kajian Disdikbud Kota Banda Aceh memasuki “New Normal” disektor pendidikan antara lain adalah : regulasi atau aturan-aturan memasuki “New Normal”, anggaran biaya pendidikan dan juga perlindungan terhadap warga masyarakat terutama warga sekolah.

Adapun Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Terkait dengan aktifitas pendidikan yang akan dilaksanakan pada masa “New Normal” adalah dengan mengikuti protocol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah, sekolah yang tidak mengikuti protocol kesehatan tidak diizinkan melaksanakan aktifitas pendidikan.
  2. Penyemprotan disinfektan pada sekolah-sekolah harus tuntas sebelum sekolah dilaksanakan.
  3. Penyediaan alat pencuci tangan, penyediaan masker dan penyedian anti septic wajib dipersiapkan oleh sekolah sebelum pelaksanaan sekolah dilaksanakan.
  4. Disdikbud telah melaksanakan evaluasi pembelajaran daring , pemetaan mutu guru kelas VI secara daring yang hasilnya akan dikelompokkan untuk dilaksanakan pembinaan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan IT.
  5. Menyusun aktifitas belajar dengan pola pemisahan belajar laki-laki dan perempuan dalam satu kelas untuk belajar pada hari yang berbeda.
  6. Disdikbud telah mempersiapkan diri dengan mengikuti protokol kesehatan dalam menyongsong pembelajaran di sekolah.
  7. Disdikbud telah menyiapkan operator PPDB yang siap membantu orang tua melaksanakan pendaftaran secara online dengan mematuhi protokol kesehatan.
  8. Disdikbud siap selalu membantu masyarakat dengan amanah dan transparan.

Beberapa peserta memberikan saran yang menyangkut pendidikan pada masa “New Normal” : 

  1. Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarankan Vidcon ini diperluas dengan melibatkan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Aceh yang menangani jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) agar kondisi dan situasi pendidikan dapat terkoordinasi dengan baik walaupun berbeda instansi.
  2. Ketua PKG Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan Banda Raya (Fitriani, S.Pd., M.Pd) mengharapkan agar sekolah kembali dibuka karena murid-murid sudah sangat rindu dengan guru-guru di sekolah.
  3. Perwakilan Gugus SD (Sabitah) Kepala Sekolah SD Negeri 2 menyampaikan bahwa Sekolah Dasar (SD) sudah mempersiapkan protokoler kesehatan dan siap bila sekolah kembali dibuka dan juga mengharapkan agar pemerintah lebih intens dalam sosialisasi kesehatan khususnya pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
  4. Perwakilan MGMP SMP (Syarifah Nargis, S.Pd) kepala sekolah SMP Negeri 14 Banda Aceh menyarankan agar dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat luas agar mengikuti protokol kesehatan saa tkembali ke sekolah.
  5. Koordinator Pengawas(Ahmad Ghozim) menyarankan bahwa pengawas siap melaksanakan tugas-tugas kepengawasan terhadap sekolah setelah dikeluarkan izin sekolah kembali dibuka.
  6. Mulyana, Kasubag Humas Unsyiah meminta kepada stake holder khususnya Disdikbud Kota Banda Aceh agar menyebarluaskan informasi SBMPTN yang masih dibuka sampai dengan tanggal 20 Juni 2020 sampai ke dayah-dayah dan pelosok daerah agar mahasiswa baru dapat terjaring dengan baik.

Di akhir acara, Farid Nyak Umar, ST memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Apresiasi terhadap pelaksanaan Vidcon dan langkah-langkah “New Normal” yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidika Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
  • Pembukaan sekolah merupakan kewenangan pemerintah pusat.
  • Kita mengharapkan agar Banda Aceh selalu aman dan tentram.
  • Penuhi syarat-syarat protokol kesehatan untuk persiapan pembukaan sekolah.
  • Pendataan sekolah dan menyiapkan secara bertahap sekolah yang siap memulai aktifitas belajar.
  • Intensitas komunikasi dengan Forkopimda , Sektor Kesehatan karena keselamatan masyarakat lebih utama dari segalanya bila ada kasus kesehatan di sekolah akan segara dapat ditangani.
  • Perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal sekolah yang perlu di waspadai.
  • Melaksanakan simulasi protokol kesehatan memasuki “New Normal”.
  • Koordinasi dengan DPRK khususnya Komisi IV yang membidangi Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd menutup kegiatan tersebut dengan memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Akan segera dibentuk tim Simulasi Kesehatan Sekolah.
  • Pembukaan sekolah menunggu kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.
  • Melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak baik Forkompinda, Kemenag, Disdik Aceh, Perguruan Tinggi dan berbagai pihak untuk mendukung Banda Aceh sebagai kota Referensi Pendidikan.
  • Pelaksanaan Rapid test agar dapat berkordinasi dengan Tim Satgas pencegahan Covid-19.

Disdikbud Kota Banda Aceh menyiapkan “New Concept” pembelajaran daring untuk menyongsong “ New Normal” dan meningkatkan peran pengawas sekolah. (Nur Muhammad)

 

Evaluasi Pembelajaran Berbasis Online Bersama Komisi IV DPRK Banda Aceh

Ketua komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK ) Banda Aceh, Tati Meutia, didampingi oleh Sekretaris Komisi IV Sofyan Helmi dan anggota Komisi IV, Hj Kasumi dan Safni melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh yang disambut langsung oleh Kadisdikbud, Dr. Saminan,.M.Pd beserta jajarannya (17/04/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Tati Meutia dan rombongan, sebelum memasuki ruangan rapat melaksanakan cuci tangan terlebih dahulu, tetap memakai masker dan menjaga jarak (Phisycal distance ) pada saat rapat dimulai.

Pada kesempatan tersebut Tati Meutia menyatakan “kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dan langsung dari Disdikbud tentang Try Out Berbasis Android  yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan  mulai tanggal 17 s.d 20 April 2020 kepada seluruh siswa kelas enam Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh mengingat  Surat Edaran dari Kemdikbud bahwa pada tahun ajaran 2019/2020 sehubungan dengan pandemic covid-19 tidak dilaksanakan Ujian “, Kelulusan dan kenaikan kelas tiap jenjang siswa didasari kepada penilaian portopolio raport selama anak bersekolah pada jenjang satuan yang dilaksanakan dan kunjungan tersebut juga sebagai jalinan silaturahmi dengan Disdikbud yang juga sebagai mitra kerja DPRK Banda Aceh .

Dr. Saminan M.Pd selaku Kadisdikbud memberikan apresiasi sebesar-besarnya dan menyatakan bahwa ini adalah suatu kunjungan kehormatan yang memberikan semangat luar biasa kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam mengawal proses pendidikan Kota Banda Aceh dalam masa covid-19, lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd menjelaskan secara rinci bahwa pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama Penutupan sekolah sesuai edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud dengan menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh. dilakukan dalam rangka meminimalisasi cepatnya penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut sebagai respons terhadap kebijakan dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distance (jaga jarak).

Pelaksanaan tryout berbasis android tersebut adalah sebagai evaluasi atau laporan pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama anak-anak belajar dirumah, hasil tryout tersebut tidaklah mengangkangi edaran Mendikbud tentang kelulusan anak, yang dilaksanakan adalah evaluasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama satu bulan pelaksanaan pembelajaran dirumah yang telah mulai sejak tanggal 16 maret 2020. Kadisdikbud, Dr. Saminan, M.Pd, mengawali penjelasan dengan ramah.

Secara proses pembelajaran daring telah dilaksanakan dengan baik, tetapi outcome dari pembelajaran daring belum dapat diukur secara angka atau rata-rata capaian hasil pembelajaran.

Lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd, menambahkan bahwa Pelaksanaan tryout daring dilaksanakan tetap dirumah, hasilnya akan menjadi bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring itu sendiri.

Ketua Komisi IV sangat memahami penjelasan yang telah diberikan oleh Kadisdikbud dan memberikan apresiasi untuk tetap semangat mengawal proses pendidikan anak-anak di kota Banda Aceh sebagai generasi emas, masa yang akan datang, tetap semangat, dirumah saja dan selalu bahagia.  # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN

DPRK Kota Banda Aceh Kunker Ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan

Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK ) Banda Aceh, Farid Nyak Umar melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Banda Aceh. Ketiga unsur Pimpinan legislatif tersebut disambut langsung oleh Kadisdikbud, Saminan, beserta staf dan pejabat dinas (16/01/2020). Dalam kunjungan kerja itu turut hadir Wakil Ketua DPRK, Usman dan Isnaini Husda.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Farid Nyak Umar menyampaikan ingin menjalin silaturahmi dengan Disdikbud yang juga sebagai mitra kerja DPRK Banda Aceh.

Kunjungan tersebut juga untuk mengetahui pencapaian Disdikbud Kota Banda Aceh selama tahun 2019 serta target pendidikan dan kebudayaan pada tahun 2020.

Menurut Wakil Ketua II Isnaini Husda, pada tahun 2019 kinerja Disdikbud sangat memuaskan dengan berbagai prestasi yang dicapai di bidang pendidikan. Terutama program pendidikan yang penekanannya lebih pada bagaimana mendidik siswa menjadi manusia yang berkarakter.

Isnaini juga berharap kedepannya Kota Banda Aceh memiliki sebuah sekolah model yang fokus pada keagamaan (diniyah) yang akan menghasilkan bibit Hafizh dan Hafizhah.