Tag: Siswa

Siswa SD dan SMP Banda Aceh Berjaya di Sejumlah Ajang Tingkat Nasional, Kadisdikbud Ucap Selamat

Siswa-siswi jenjang SD dan SMP kembali mengharumkan nama Kota Banda Aceh dengan meraih prestasi di tingkat nasional dalam perhelatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2022.

Kompetisi yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan untuk menjaring peserta didik berprestasi di bidang sains yang mampu berdaya saing nasional.

Pj Wali Kota Banda Aceh, H Bakri Siddiq, SE, MSi mengucapkan selamat kepada para siswa yang telah berhasil meraih prestasi membanggakan dan mengharumkan Kota Banda Aceh di kancah nasional.

Pj Wali Kota meminta kepada siswa untuk terus belajar yang rajin guna meraih cita-cita di masa yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, SPd, MPd berpesan agar di dalam kurikulum muatan lokal, dimasukkan juga materi tentang kearifan lokal, seperti Bahasa Aceh dan juga pelaksanaan syariat Islam yg baik, misalnya pelaksanaan shalat fardhu tepat waktu.

Kadisdikbud juga memberi ucapan selamat kepada para siswa Kota Banda Aceh yang telah mendapat juara.

“Insya Allah, ke depan terus kita pacu dan tingkatkan lagi capaian ini seperti harapan Bapak Pj Wali Kota,” ucapnya. 

Kadisdikbud mengatakan, juara bukan tujuan akhir dari pendidikan tersebut.

“Tetapi bagaimana anak-anak kita mampu mengimplementasikan pembelajaran yang sudah didapatkan di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari, baik pembelajaran umum maupun pembelajaran agama,” urainya.

Sulaiman Bakri merincikan, siswa dari jenjang SMP yang berhasil mendapatkan prestasi pada OSN Tahun 2022 yang digelar Kemendikbudristek yaitu, Nabila Fahirah dari SMP IT Nurul Ishlah Banda Aceh yang sukses meraih medali perak cabang lomba IPA.

Pada jenjang SD atas nama Rania Qisya dari SD Negeri 26 Banda Aceh, yang berhasil memperoleh juara harapan (urutan ke-8) OSN cabang lomba Matematika.

Siswa-siswi lainnya yang juga berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional dalam OSN yang diselenggarakan oleh PT Jenius Sains Indonesia adalah Dinara Athalia Muliana dari SMP Negeri 6 Banda Aceh yang meraih medali emas cabang lomba Bahasa Inggris.

Kemudian, Michelle Xieren dari SMP Methodist Banda Aceh yang meraih medali emas cabang lomba Bahasa Inggris, sekaligus juga meraih medali perunggu cabang lomba Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berikutnya, Dinda Maulina dari SMP Negeri 18 Banda Aceh yang berhasil meraih medali perak cabang lomba Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Olimpiade Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh LKP ASTIKOM.

Selain OSN, siswa-siswi Banda Aceh juga mengikuti kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek untuk mewakili Provinsi Aceh ke tingkat nasional.

Ada pun siswa-siswi yang membanggakan tersebut adalah Shinta Yudhi Kumara dari SMP Negeri 3 Banda Aceh untuk cabang lomba karate kategori kata perorangan putri.

Lalu, Permana Dwi Kusuma Satria Winata dari SD Negeri 3 Banda Aceh untuk cabang lomba karate kategori kata perorangan putra.

“Semoga kedua siswa tersebut berhasil meraih medali emas pada tingkat nasional nantinya,” harapnya.

Selanjutnya, siswa SMP Negeri 18 Banda Aceh atas nama T Zena Fadilah yang berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) V cabang Hapkido di Padang, Sumatera Barat.

Untuk bidang literasi, siswa-siswi Banda Aceh juga semakin berkiprah dan membuktikan bakat minat mereka sebagai penulis.

Pada ajang Festival Hari Buku Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan MediaGuru, 2 orang siswa Banda Aceh sekaligus dari Aceh berhasil meraih juara sebagai 50 penulis terbaik Indonesia untuk kalangan pelajar.

Siswa hebat tersebut adalah Syifa Fidhia dari SMP Negeri 18 Banda Aceh dengan karya tulis berjudul “Buku Adalah Sahabat Terbaikku”, dan Kayla Edra dari SMP Negeri 6 Banda Aceh dengan karya tulis berjudul “Jika Buku Tidak Pernah Ada di Dunia Ini”.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pembinaan SMP, Evi Susanti mengatakan, pelaksanaan seleksi untuk seluruh kompetisi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek sudah dimulai dari bulan Mei secara bertahap, mulai babak penyisihan di kabupaten/kota, kemudian tingkat provinsi, dan final di tingkat nasional.

“Penilaian setiap tahap tetap dilaksanakan oleh juri nasional, jadi kita di kabupaten/kota hanya mengikuti secara daring atau upload video talent sesuai ketentuan petunjuk teknis,” tambah Evi.

Untuk kompetisi lainnya yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Gala Siswa Indonesia (GSI), dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), beber dia, masih dalam tahap seleksi dan penjurian di tingkat provinsi.

“Kita berharap, siswa-siswa Banda Aceh mendapatkan hasil terbaik,” paparnya.

Evi juga mengucapkan selamat kepada para siswa-siswi dan terus berprestasi dalam membanggakan Kota Banda Aceh.

(aceh.tribunnews.com

Pembinaan Bakat Dan Kreatifitas Siswa Melalui Kegiatan Pramuka Di Masa Pandemi

Banda Aceh – Sebanyak 130 peserta pramuka terdiri dari 21 SMP Negeri dan Swasta se Kota Banda Aceh, mengikuti kegiatan pembinaan minat bakat dan kreatifitas siswa yang dilaksanakan di Lapangan SMP Negeri 8 Kota Banda Aceh (10/11/2020). Kegiatan tersebut diselenggarakan Disdikbud Kota Banda Aceh dalam rangka pembinaan prestasi dan karakter siswa melalui ekstra kurikuler wajib dimasa pandemi Covid 19. Demikian laporan ketua panitia Drs. Muhammad selaku Kabid. Paud dan Pendidikan Non Formal Disdikbud Kota Banda Aceh.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Walikota Banda Aceh yang diwakilkan kepada Staf Ahli Keistimewaan dan SDM, Tarmizi M Daud S.Ag M.Ag, beliau menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh sangat mendukung kegiatan ini karena kegiatan ini bahagian dari tujuan pendidikan nasional.

“Membangun karakter adalah salah satu tujuan pendidikan juga di masa yang akan datang, bagaimana siswa itu bisa membangun karakternya sehingga membuat masa depannya lebih baik, dia bisa membangun dirinya, agamanya, dengan karakter yang sangat positif di dunia globalisasi”. Ungkapnya.

Ia juga menambahkan siswa harus mampu menggunakan IT pada nilai yang positif, hal tersebut sangat diharapkan Pemerintah Kota Banda Aceh sebagaimana visi dan misi Walikota dalam membangun karakter penerus bangsa. “Mari kita gunakan IT untuk kepentingan agama, syariat, dan pendidikan. Jangan menggunakannya pada nilai-nilai yang negatif”. Tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan M.Pd. melalui sekretaris dinas pendidikan dan kebudayaan Sulaiman Bakri. S.Pd M.Pd meminta kepada seluruh peserta dan pembina betul-betul menjaga protokol kesehatan secara ketat, jangan biarkan pesertanya melanggar aturan-aturan protokol kesehatan Covid-19 Dengan situasi dan kondisi kita sekarang ini.

Selanjutnya sekdis mengharapkan kepada para siswa/siswi kami agar betul-betul serius mengikutinya sehingga nantinya tumbuh jiwa disiplin, ber tanggungjawab, kepemimpinan cinta kepada alam serta adanya rasa sosial didadam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya dikatakan kepada sekolah-sekolah yang belum mengirim pesertanya kali ini, untuk kedepan betul-betul harus disiapkan karena kegiatan kepramukaan ini merupakan kegiatan ekstra kurikuler wajib bagi semua siswa di seluruh sekolah.

Mencari Konsep Belajar Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar video conference yang dibuka oleh Moderator Kepala Seksi Data dan Informasi Pendidikan kota Banda Aceh.

Vidcon ini dibagi dalam Tiga session dengan 3(tiga) narasumber yaitu

  1. Saminan,M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
  2. Ismul Huda,M.Si ( Dosen FKIP Unsyiah )
  3. Saifuddin Bantasyam,SH,MA    ( Pemerhati Pendidikan)

 

Nara sumber I Sesion I

  1. Saminan M.Pd memaparkan beberapa hal penting sebagai berikut :
  2. Awal Semester Ganjil Tahun Ajaran Baru akan dimulai pada tanggal 13 juli 2020
  3. Menyikapi Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri yaitu Mendikbud,Menag,Menkes dan Mendagri, tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran baru di masa pandemic covid-19 dengan ringkasan sbb :

Bahwa tahun ajaran baru dimulai pada juli 2020.

Untuk Daerah yang berada di Zona Kuning, orange, dan merah  dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR) (94 % dalam 429 kab/kota)

Daerah zona hijau (6%) dimulai dengan sekolah SMP keatas sedangkan SD dan PAUD masih harus menunggu kebijakan lebih lanjut

  1. Disdikbud Kota Banda Aceh telah merancang program pembelajaran tatap muka yang mengikuti protocol kesehatan yaitu :

Mempersiapkan himbauan pelaksanaan sekolah dengan mengikuti prosedur kesehatan : Sekolah disemprot cairan disinfectan, memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan petugas pengukur suhu tubuh (thermogun), menyiapkan pola kehadiran ( Pembatasan jumlah siswa yang bersekolah) pemisahan kelas laki-laki dan perempuan di hari yang berbeda

Pelaksanaan pembelajaran di dalam ruangan setelah prosedur protocol kesehatan diselesaikan siswa masuk kedalam kelas dan membaca doa tolak bala.

  1. Persoalan mendasar yang muncul dengan adanya siswa baru kelas satu adalah :

Siswa belum bisa Membaca,Menulis dan Berhitung (Calistung), kemampuan tehnologi guru kelas satu masih rendah, banyak siswa belum memiliki HP Android, belum adanya pengenalan warga sekolah, siswa belum mengerti perintah secara bersamaan, dsb.

  1. Untuk siswa kelas atas dan jenjang SMP masih menggunakan pola e belajar dan kekurangan-kekurangannya akan terus diperbaiki,

 

Nara sumber II Sesion II

Dr. Ismul Huda,M.Si memulai paparananya dengan membagagi power point presentasi yang dapat diunduh dilaman : http://gg.gg/newnormal170620

Yang dapat disarikan sebagai berikut :

1.Visi dan misi kota madani

  1. Tantangan
  2. Strategi
  3. tindak lanjut

Tantangan New Era adalah

Industry 1.0 tahun 1784 menggunakan aiar sebagai kekuatan utama

Industry 2.0 tahun 1870 menggunakan mesin sebagai penggerak utama

Industry 3.0 tahun 1969 menggunakan robot sebagai penggerak utama

  • Automisasi sebagai peralatan mesin, penggunaan computer sebagai penyimpan big data dan Sistem Informasi yang terintegrasi dengan baik

Industri 4.0 sekarang menggunakan internet dan jaringan sebagai penggerak utama

Industri 5.0 akan datang

Paradigma baru Belajar dan mengajar

Pertemuan belajar secara digital :

  1. From physical to digital
  2. From standards to habits
  3. From compliance to play
  4. From school to communities
  5. From reaction to interaction
  6. From isolation to Connectivism
  7. From privacy to transparansi

Ruang belajar zaman now :

  1. Syncronous learning
  2. Tatap Muka ( Diskusi,Demonstrasi,Praktik,tutorial,drill dll) merancang dan melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada waktu yang sama dengan memanfaatkan tehnologi (tehnology enhanced classroom)

Juga memiliki banyak ruang yang lain selain ruangan belajar di sekolah

  1. Tatap Maya ( Konferensi, audio, visual, web) merancang dan melaksanakan pembelajaran pada waktu yang sama tapi ruang yang berbeda (connecting students to the external experts,practitioners and professors.
  2. Asyncronous learning
  3. Personal ( Audio,Video,animasi,simulasi, AV/VR) Menyediakan objek belajar (learning object) baik buatan sendiri (by design) maupun memanfaatkan yang telah ada ( by utilization) yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana saja sesuai dengan kondisi,kecepatan, dan minat belajar masing-masing ( Digital Self-paced learning materials.
  4. Kolaborasi Interpersonal ( Millist,Blog,comm. Of, practices,chat room) Merancangdan melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana sajasecara kolaboratif. Focus on authentic and challenging task.

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemic Covid-19.

Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan  “Blended Learning” suatu metode pembelajaran yang mengkombinasikan strategi pembelajaran sinkron dan asinkron terbaik yang relevan melalui system pengelolaan pembelajaran digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimum.

Tindak Lanjut :

– Jalankan dengan ketat protocol sebagaimana SKB,mendikbud,Menag,Menkes dan mendagri 2020 (SKB)

– Merancang, melaksanakan dan melakukan pengelolaan serta pengembangan secara berkelanjutan (blended learning)

– Program peningkatan kompetensi Digital para insan pendidikan Kota Banda Aceh ( Digital literasi)

– Penguatan Kapasitas Infrastruktur utama dan pendukung blended Learning (infrasrtuktur)

 

Nara sumber III Sesion III

Saifuddin Bantasyam,SH,MA memaparkan beberapa hal sebagai berikut

  1. Keinginan yang kuat ingin menyatukan suatu langkah yang sangat tepat dilaksanakan oleh disdikbud yang selalu mencari terobosan-terobosan baru guna terlaksannya proses belajar mengajar di sekolah baik persiapan pelaksanaan Prose Belajar Mengajar (PBM) baik melalui tatap muka ataupun tatap maya agar pembelajaran dapat dilaksanakan.
  2. Pelaksanaan PBM secara tatap muka haruslah melewati prosedure protocol kesehatan yang prosedurnya telah ditetapkan oleh pemerintah melalui gugus tugas covid 19 agar semua proses berjalan lancar dan tidak menimbulkan kekhawatiran dari pihak manapun disebabkan keselamatan jiwa adalah sangat penting dari segala-galanya.
  3. Pelaksanaan PBM secara tatap maya adalah sebuah modifikasi pelaksananan pembelajaran jarak jauh yang hasil akhirnya adalah sama yaitu ketercapain transformasi pembelajaran dari bangku sekolah pindah ketempat dimana peserta didik dapat mengakses materi belajar pada waktu dan tempat yang berbeda
  4. Pelaksanaan kedua mekanisme tersebut haruslah diperhatikan sarana dan prasarana pendukung agar semua proses PBM dapat berjalan lancar dan baik serta menghasilkan tujuan yang diharapkan.
  5. Seluruh level yang terlibat dalam persekolahan baik SD dan SMP dapat berfungsi dan difungsikan sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-masing serta dapat dilibatkan komite sekolah agar proses PBM baik secara tatap muka dan tatap maya dapat terlaksana dengan baik.
  6. Tantangan yang dihadapi adalah masih adanya 6 % orang tua yang belum menyetujui pelaksanaan PBM, berdasarkan poling yang telah dilaksanakan. Walaupun persentase yang kecil tetapi haruslah dipastikan bahwa tantangan tersebut dapat dirangkul dan dijadikan barometer susksesnya pelaksanan PBM baik secara tatap muka maupun tatap maya.dan sebaiknya kita meyakinkan  bahwa hal tersebut dapat dimengerti bahwa sekolah adalah suatu kebutuhan  hidup masyarakat modern sekarang ini.

Beberapa peserta yang diberikan kesempatan untuk bertanya tentag “new normal: sector m=pendidikan memberikan Apresiasi dan tanggapan sebagai berikut :

  1. Ketua Majelis pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarakan melalui Vidcon ini bahwa kerinduan guru dan kerinduan siswa untuk dapat mengikuti pendidikan kembali haruslah dipahami betul oleh jajaran Disdikbud bagaimana merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses PBM disekolah kembali dengan kondisi kekiniaan baik tatap muka maupun tatap maya dapat kembali terlakasana dengan baik serta mencermati kecemasan pihak orang tua
  2. Pengawas Satuan pendidikan Elli Kuraniawati,M.Pd menanyakan kekahawatiran pengawas bila proses sekolah melalui tatap maya terus berlanjut sementara masih ada peserta didik belum memiliki perangkat tekhnologi untuk pembelajaran daring sehingga materi-materi belajar yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik menjadi terhambat atau terkendala.

 

Kegiatan Vidcom ini diakhiri dengan closing statemen dari Narasumber

Dr. Ismul Huda,M.Si :

Bahwa Proses Belajar Mengajar (PBM) harus terus berjalan melalui :

  • Digital Literasi
  • Peningkatan program parenting
  • Penyusunan menu-menu pembelajaran efektif
  • Ruang belajar yang tersedia disekolah dan ruang belajar lainnya yang tersedia agar dapat difungsikan dan dimanfaatkan untuk proses belajar

Saifuddin bantasyam,SH,MA

  • Covid 19 memberikan dampak luar biasa dan memberikan proses menuju perubahan-perubahan pada semua sektor kehidupan, sektor pendidikan juga terdampak dengan ditutupnya PBM secara tatap muka
  • proses belajar mengajar harus dilaksanakan seacara terencana , sistematis dan terintegarasi dengan semua pelaksana sekolah termasuk komite.

Kepala Dinas Pendidikan Dr. Saminan menutup Sesion sebagai berikut :

  • prinsip kebijakan pendidikan masa new normal adalah kesehatan dan keselamatan
  • peluang-peluang ruang belajar yang tersedia agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru
  • Melaksanakan program perenting guna persiapan pembelajaran jarak jauh dari rumah siswa dengan guru disekolah
  • Mengembangkan program pendidikan Dari guru I kepada Guru II
  • Guru I adalah Guru Sekolah dan Guru II adalah orang tua peserta didik yang akan menyampaikan materi terusan dari guru I
  • Pengawas satuan pendidikan harus terus memantau dan memberikna evalausi pelaksanan pembelajaran dimas covid 19 berlangsung agar hasil pembelajaran dapat terukur berdasarkan indikator yang telah disiapkan.

“Hasan Sikula-14” Inovasi Siswa SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Siswa/i SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh yang digawangi oleh Najwa, menciptakan sebuah produk Hand Sanitizer yang berbahan baku alami dan ramah lingkungan yaitu cuka. Proses penciptaan tersebut juga tidak lepas dari campur tangan dan bimbingan dari Prof Dr Musri Musman MSc guru besar Unsyiah.

Hand Sanitizer tersebut berlabel “Hasan Sikula-14” yang resmi di launching kemarin (10/06/2020) di SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh oleh Walikota Aminullah Usman. Turut hadir dalam acara ini, anggota DPRK Syarifah Munirah, Kadis Pendidikan Dan Kebudayaan Saminan, Plt Kadis Kesehatan Media Yulizar, Kepala SMPN 14 Syarifah Nargis, serta para Kabid di jajaran Disdikbud Kota Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Aminullah, sangat mengapresiasi inovasi yang berhasil dihasilkan di masa pandemi ini, apalagi produk yang dihasilkan adalah hand sanitizer yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa me-launching hand sanitizer ciptaan siswa SMP Negeri 14 ini. Tentunya saya sangat bangga atas inovasi anak-anak kita. Sebagai pelaris, saya sudah pesan Rp 10 juta untuk kita bagi-bagikan ke masyarakat,” sebutnya.

Aminullah pun berharap inovasi yang ditunjukkan anak-anak SMP Negeri 14 dapat menjadi inspirasi bagi siswa siswi dan sekolah lain di Kota Banda Aceh dengan harapan akan lahir produk-produk lain yang juga bermanfaat bagi masyarakat.

Vicon Disdikbud Bersama Walikota Dan DPRK Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar Vidcon dengan kepala sekolah SD dan SMP Kota Banda Aceh yang mengangkat tema “Peran Dan Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh” (04/06/2020).

Vidcon tersebut dibagi dalam tiga session dengan narasumber yaitu

  1. Aminullah Usman, SE.Ak. MM( Walikota Banda Aceh)
  2. Farid Nyak Umar, ST ( Ketua DPRK Banda Aceh)
  3. Dr. Saminan, M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh)

Sebagai narasumber pertama, Walikota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak. MM memaparkan beberapa hal penting terkait peran pemerintah dalam melaksanakan pendidikan pada masa pandemi sebagai berikut :

  1. Terkait masalah COVID 19, dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh meminta agar semua warga Kota Banda Aceh khususnya untuk sekolah – sekolah yang ada di Kota Banda Aceh harus patuh terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. Tidak boleh lengah karena virus ini belum hilang. Kota Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi dimana mobilitas masyarakatnya sangat tinggi, maka dari itu dibutuhkan warga Kota Banda Aceh yang siap dengan Protokol Kesehatan Covid-19.
  2. Hasil poling “keinginan bersekolah kembali” 50% siswa setuju sekolah dibuka kembali, 41% siswa tidak setuju, dan 9% siswa menjawab tidak tahu dari 13.830 siswa yang menjadi responden.
  3. Pelaksanaan sekolah menunggu instruksi pemerintah pusat dan Gubernur Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh adalah sebagai pelaksana saja.
  4. “New Normal” adalah Manajemen baru dalam sebuah tatanan kehidupan yang kita tata untuk tetap aman khususnya yang menyangkut dengan kesehatan.
  5. Sebelum sekolah dimulai, harus dilaksanakan “Simulasi Sekolah” yang mengikuti protokoler kesehatan (mencuci tangan pada air mengalir, memakai masker, tidak berkumpul) untuk semua warga sekolah baik guru maupun siswa.
  6. Semua siswa dan guru agar diajarkan doa tolak bala.
  7. Sebelum sekolah dimulai, dilaksanakan Rapid test (warga Banda Aceh) dan warga sekolah dari luar Kota Banda Aceh dilakukan PCR, agar semua warga sekolah aman dari penularan covid-19.

Farid Nyak Umar, ST selaku Ketua DPRK Banda Aceh memberikan apresiasi dan memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Kerja keras kita selama ini berdasarkan fakta bahwa Banda Aceh memperoleh capaian indeks pembangunan Manusia (IPM) 85,07% urutan kedua dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
  2. “New Normal” adalah mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sekolah dapat kembali dilaksanakan, simulasi di sekolah harus merujuk kepada : Kesiapan Sekolah, Kesiapan guru, kesiapan siswa dan tentunya kesiapan orang tua yang mendukung pendidikan “New Normal” agar tidak seperti di Korea Selatan, sekolah kembali harus ditutup karena dikhawatirkan Covid-19 akan terus meluas.
  3. Kerja keras Disdikbud dalam menyukseskan PPDB ditengah wabah Covid-19 begitu luar biasa dengan pembatasan-pembatasan yang dihadapi tetapi sukses dalam pelaksanaannya.
  4. Perlu dilakukan Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dirumah dengan metode daring, kekurangan apa saja yang ditemukan, system control dari sekolah ,pemenuhan standard mutu guru dan hasil pembelajaran daring, koordinasi siswa antara orang tua dan pihak sekolah.
  5. Pemerintah menyediakan dana yang besar dan perlu pemanfaatan yang maksimal, Pemko Banda Aceh menganggarkan 21% dana pendidikan dari APBK Banda Aceh dan angka tersebut adalah luar biasa banyak untuk mendukung sektor pendidikan itu sendiri.
  6. Kesiapan-kesiapan sekolah yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring adalah :
  • Persiapan guru : keluhandari guru-guru yang tidak melek IT
  • Siswa : Banyak siswa belum familiar dengan aplikasi pembelajaran jarak jauh (ZOOM Cloud, Webinar, dll) serta dampak negatif dari penggunaan gadget.
  • Orang tua : tidak semua orang tua memiliki HP sesuai jumlah Anak yang bersekolah dan itu merupakan kendala utama, tidak semua orang tua memiliki kemampuan membimbing anak dirumah serta kemampuan orang tua dalam menyediakan paket data internet.
  1. Pemerintah menyiapkan dana untuk kesiapan dan kajian Disdikbud Kota Banda Aceh memasuki “New Normal” disektor pendidikan antara lain adalah : regulasi atau aturan-aturan memasuki “New Normal”, anggaran biaya pendidikan dan juga perlindungan terhadap warga masyarakat terutama warga sekolah.

Adapun Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd memaparkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Terkait dengan aktifitas pendidikan yang akan dilaksanakan pada masa “New Normal” adalah dengan mengikuti protocol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah, sekolah yang tidak mengikuti protocol kesehatan tidak diizinkan melaksanakan aktifitas pendidikan.
  2. Penyemprotan disinfektan pada sekolah-sekolah harus tuntas sebelum sekolah dilaksanakan.
  3. Penyediaan alat pencuci tangan, penyediaan masker dan penyedian anti septic wajib dipersiapkan oleh sekolah sebelum pelaksanaan sekolah dilaksanakan.
  4. Disdikbud telah melaksanakan evaluasi pembelajaran daring , pemetaan mutu guru kelas VI secara daring yang hasilnya akan dikelompokkan untuk dilaksanakan pembinaan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan IT.
  5. Menyusun aktifitas belajar dengan pola pemisahan belajar laki-laki dan perempuan dalam satu kelas untuk belajar pada hari yang berbeda.
  6. Disdikbud telah mempersiapkan diri dengan mengikuti protokol kesehatan dalam menyongsong pembelajaran di sekolah.
  7. Disdikbud telah menyiapkan operator PPDB yang siap membantu orang tua melaksanakan pendaftaran secara online dengan mematuhi protokol kesehatan.
  8. Disdikbud siap selalu membantu masyarakat dengan amanah dan transparan.

Beberapa peserta memberikan saran yang menyangkut pendidikan pada masa “New Normal” : 

  1. Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarankan Vidcon ini diperluas dengan melibatkan Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Aceh yang menangani jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) agar kondisi dan situasi pendidikan dapat terkoordinasi dengan baik walaupun berbeda instansi.
  2. Ketua PKG Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kecamatan Banda Raya (Fitriani, S.Pd., M.Pd) mengharapkan agar sekolah kembali dibuka karena murid-murid sudah sangat rindu dengan guru-guru di sekolah.
  3. Perwakilan Gugus SD (Sabitah) Kepala Sekolah SD Negeri 2 menyampaikan bahwa Sekolah Dasar (SD) sudah mempersiapkan protokoler kesehatan dan siap bila sekolah kembali dibuka dan juga mengharapkan agar pemerintah lebih intens dalam sosialisasi kesehatan khususnya pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
  4. Perwakilan MGMP SMP (Syarifah Nargis, S.Pd) kepala sekolah SMP Negeri 14 Banda Aceh menyarankan agar dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat luas agar mengikuti protokol kesehatan saa tkembali ke sekolah.
  5. Koordinator Pengawas(Ahmad Ghozim) menyarankan bahwa pengawas siap melaksanakan tugas-tugas kepengawasan terhadap sekolah setelah dikeluarkan izin sekolah kembali dibuka.
  6. Mulyana, Kasubag Humas Unsyiah meminta kepada stake holder khususnya Disdikbud Kota Banda Aceh agar menyebarluaskan informasi SBMPTN yang masih dibuka sampai dengan tanggal 20 Juni 2020 sampai ke dayah-dayah dan pelosok daerah agar mahasiswa baru dapat terjaring dengan baik.

Di akhir acara, Farid Nyak Umar, ST memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Apresiasi terhadap pelaksanaan Vidcon dan langkah-langkah “New Normal” yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidika Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
  • Pembukaan sekolah merupakan kewenangan pemerintah pusat.
  • Kita mengharapkan agar Banda Aceh selalu aman dan tentram.
  • Penuhi syarat-syarat protokol kesehatan untuk persiapan pembukaan sekolah.
  • Pendataan sekolah dan menyiapkan secara bertahap sekolah yang siap memulai aktifitas belajar.
  • Intensitas komunikasi dengan Forkopimda , Sektor Kesehatan karena keselamatan masyarakat lebih utama dari segalanya bila ada kasus kesehatan di sekolah akan segara dapat ditangani.
  • Perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal sekolah yang perlu di waspadai.
  • Melaksanakan simulasi protokol kesehatan memasuki “New Normal”.
  • Koordinasi dengan DPRK khususnya Komisi IV yang membidangi Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan, M.Pd menutup kegiatan tersebut dengan memberikan pernyataan sebagai berikut :

  • Akan segera dibentuk tim Simulasi Kesehatan Sekolah.
  • Pembukaan sekolah menunggu kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.
  • Melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak baik Forkompinda, Kemenag, Disdik Aceh, Perguruan Tinggi dan berbagai pihak untuk mendukung Banda Aceh sebagai kota Referensi Pendidikan.
  • Pelaksanaan Rapid test agar dapat berkordinasi dengan Tim Satgas pencegahan Covid-19.

Disdikbud Kota Banda Aceh menyiapkan “New Concept” pembelajaran daring untuk menyongsong “ New Normal” dan meningkatkan peran pengawas sekolah. (Nur Muhammad)

 

Evaluasi Pembelajaran Berbasis Online Bersama Komisi IV DPRK Banda Aceh

Ketua komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK ) Banda Aceh, Tati Meutia, didampingi oleh Sekretaris Komisi IV Sofyan Helmi dan anggota Komisi IV, Hj Kasumi dan Safni melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh yang disambut langsung oleh Kadisdikbud, Dr. Saminan,.M.Pd beserta jajarannya (17/04/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Tati Meutia dan rombongan, sebelum memasuki ruangan rapat melaksanakan cuci tangan terlebih dahulu, tetap memakai masker dan menjaga jarak (Phisycal distance ) pada saat rapat dimulai.

Pada kesempatan tersebut Tati Meutia menyatakan “kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dan langsung dari Disdikbud tentang Try Out Berbasis Android  yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan  mulai tanggal 17 s.d 20 April 2020 kepada seluruh siswa kelas enam Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh mengingat  Surat Edaran dari Kemdikbud bahwa pada tahun ajaran 2019/2020 sehubungan dengan pandemic covid-19 tidak dilaksanakan Ujian “, Kelulusan dan kenaikan kelas tiap jenjang siswa didasari kepada penilaian portopolio raport selama anak bersekolah pada jenjang satuan yang dilaksanakan dan kunjungan tersebut juga sebagai jalinan silaturahmi dengan Disdikbud yang juga sebagai mitra kerja DPRK Banda Aceh .

Dr. Saminan M.Pd selaku Kadisdikbud memberikan apresiasi sebesar-besarnya dan menyatakan bahwa ini adalah suatu kunjungan kehormatan yang memberikan semangat luar biasa kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam mengawal proses pendidikan Kota Banda Aceh dalam masa covid-19, lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd menjelaskan secara rinci bahwa pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama Penutupan sekolah sesuai edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud dengan menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh. dilakukan dalam rangka meminimalisasi cepatnya penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut sebagai respons terhadap kebijakan dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distance (jaga jarak).

Pelaksanaan tryout berbasis android tersebut adalah sebagai evaluasi atau laporan pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama anak-anak belajar dirumah, hasil tryout tersebut tidaklah mengangkangi edaran Mendikbud tentang kelulusan anak, yang dilaksanakan adalah evaluasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama satu bulan pelaksanaan pembelajaran dirumah yang telah mulai sejak tanggal 16 maret 2020. Kadisdikbud, Dr. Saminan, M.Pd, mengawali penjelasan dengan ramah.

Secara proses pembelajaran daring telah dilaksanakan dengan baik, tetapi outcome dari pembelajaran daring belum dapat diukur secara angka atau rata-rata capaian hasil pembelajaran.

Lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd, menambahkan bahwa Pelaksanaan tryout daring dilaksanakan tetap dirumah, hasilnya akan menjadi bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring itu sendiri.

Ketua Komisi IV sangat memahami penjelasan yang telah diberikan oleh Kadisdikbud dan memberikan apresiasi untuk tetap semangat mengawal proses pendidikan anak-anak di kota Banda Aceh sebagai generasi emas, masa yang akan datang, tetap semangat, dirumah saja dan selalu bahagia.  # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN

Pembelajaran Daring Masa COVID-19

Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pembelajaran secara massif. Proses pembelajaran jarak jauh atau daring telah mengubah pelaksananan pembelajaran secara tatap muka yang telah kita laksanakan secara turun temurun dari satu generasi sampai kepada generasi pra Covid-19, pembelajaran rutinitas yang dipandu oleh guru-guru didepan kelas telah berubah cukup dirumah saja.

Penutupan sekolah sesuai edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud dengan menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh. dilakukan dalam rangka meminimalisasi cepatnya penyebaran Covid-19. Kebijakan penutupan tersebut sebagai respons terhadap kebijakan dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing (jaga jarak). pembelajaran daring yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir ini masih perlu dilakukan evaluasi dan terus ditingkatkan. Hal ini mengingat penularan virus Covid-19 tersebut hingga saat ini masih terus bertambah.

Sistem pembelajaran jarak jauh memang tidak seefektif sistem tatap muka. Apalagi di tengah kondisi darurat seperti saat ini. Banyak hal yang perlu disiapkan dengan baik agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. penyiapan infrastruktur seperti jaringan internet yang memadai.

Tentu dukungan fasilitas tidaklah cukup. Kementerian Pendidikan juga perlu memastikan konten materi yang disiapkan juga memadai dan tidak keluar dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga meskipun dalam kondisi emergency seperti sekarang, apa yang dipelajari para siswa PAUD,SD dan SMP  tidak akan ketinggalan atau bahkan keluar dari substansi materi pembelajaran yang seharusnya.

Sistem pembelajaran daring ini tidak cukup dengan hanya menyiapkan infrastruktur berupa jaringan dan aplikasi. Tuntutan yang yang lebih sulit dari itu, yaitu kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan para pelajar itu sendiri ditambah dengan kesiapan orang tua dalam mendampingi putra-putri mereka dalam belajar daring.

Untuk menyiapkan SDM dan pelajar serta pendampingan orang tua, dalam hal ini perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus.

Dinas pendidikan dan kebudayaan kota Banda Aceh juga telah mempersiapkan jaringan dan aplikasi-aplikasi yang dapat diakses untuk membimbing dan membantu pelaksanaan pembelajaran daring selama covid-19 diantaranya adalah melalui :

Keberhasilan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. pihak sekolah perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan orangtua dalam mengontrol belajar anak di rumah.

Selain itu, pihak orangtua dan sekolah harus melakukan komunikasi yang efektif dalam bekerja sama membangun kedisiplinan anak belajar di rumah terlebih lagi kita akan menjani ibadah puasa Ramadhan .

Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan tahun 1441 Hijriah semoga Allah SWT segera mengangkat wabah covid-19 dari muka bumi ini, dan kita kembali  dapat melaksanakan aktivitas ibadah, belajar dan bekerja sebagaimana mestinya. #datadaninformasipendidikan.

 

Penguatan Kompetensi Pembelajaran E-Learning Guru SD Dan SMP Se Kota Banda Aceh

BANDA ACEH – Dalam menyikapi edaran Bapak Walikota Banda Aceh tentang pembelajaran dirumah akibat adanya wabah virus COVID-19, maka Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh membuat rapat dengan kepala sekolah SD dan SMP untuk melakukan sebuah penguatan sistem pembelajaran e-learning kepada guru-guru di sekolah yang dilaksanakan di SKB Kota Banda Aceh (17/03/2020).

Menurut Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Saminan, mengatakan bahwa sistem pembelajaran e-learning di  Banda Aceh sudah dimulai sejak 2 tahun yang lalu, tapi masih kurang efektif. Untuk itu dalam menyamakan persepsi semuanya termasuk dalam sistem evaluasi, maka mulai hari Rabu ini ditindaklanjuti kembali untuk di lakukan penguatan kepada guru-guru inti kemudian nanti akan terjadi peningkatan pada guru-guru imbas yang ada di seluruh kota Banda Aceh.

“Jadi penguatan sistem pembelajaran ini juga dilakukan mulai dari kelas 1 SD sampai kepada kelas 10 SMP. Di SMP selama ini memang pemahaman guru terhadap penggunaan e-learning ini sudah begitu maju, karena dunia pendidikan Kota Banda Aceh setiap tahun selalu melakukan pelatihan penggunaan e-learning dan membuat materi materi ajar menggunakan digital”, ungkapnya.

sistem evaluasi yang dilakukan adalah setiap pembelajaran yang ada di rumah, maka orang tua akan memberikan informasi kepada guru kelas masing-masing dengan mengirimkan video, hasil kerja, dan juga mendampingi anaknya dalam mengerjakan materi yang telah dibuat oleh para guru. Hasil pembelajaran tersebut dikirim melalui web, WA (Whatsapp), dan email.

“Untuk itu dengan adanya e-learning ini, maka ini kita tingkatkan kembali sehingga prosesnya akan lebih efektif dalam memberdayakan anak-anak kita belajar di rumah. Dan ini merupakan jawaban yang kita lakukan dalam rangka mencegah anak-anak kita supaya tidak tertular dengan penyakit wabah COVID-19”, tuturnya.

Kompetisi Olimpiade Sains Siswa Nasional (O2SN) Jenjang SD Sederajat

BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar kompetisi O2SN jenjang SD sederajat tingkat kabupaten/kota yang dilaksanakan di SDN 1 Kota Banda Aceh (12/03/2020).

Menurut ketua panitia lomba, Jailani Yusti, O2SN merupakan salah satu wadah strategis untuk mengembangkan daya nalar, kemampuan memecahkan masalah, kreativitas, dan sportivitas siswa. Seleksi O2Sn diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia yaitu pada 12 Maret 2020. Dimana memperlombakan dua mata pelajaran, yaitu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Kadis Dikbud Kota Banda Aceh, Saminan, berharap kepada kepala sekolah dan guru guna membuktikan bahwa prestasi Kota Banda Aceh bisa menjadi referensi pendidikan di Aceh.

“Mari buktikan Kota Banda Aceh sebagai kota referensi pendidikan di Aceh dengan prestasi kita”, tuturnya.

162 siswa dari 81 SD sederajat di Kota Banda Aceh ikut berpartisipasi dalam penyeleksian O2SN tersebut. Nantinya 6 peserta terbaik yang terdiri dari 3 peserta terbaik Matematika dan 3 peserta terbaik IPA akan mewakili Kota Banda Aceh ditingkat O2SN Provinsi. 

Try Out UNBK Bersama Jenjang SMP Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh sejak Jumat, 29 November 2019 mulai menggelar try out perdananya, yang merupakan kegiatan rutin setiap tahun dalam rangka mempersiapkan pelajar jenjang SMP menghadapi Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2019/2020.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh, Dr Saminan MPd, Sabtu (30/11/2019) menjelaskan, sebanyak 2.905 pelajar yang terdiri dari 1.478 laki-laki dan 1.427 perempuan dari 31 SMP Negeri dan Swasta.

Dalam salah satu kunjungannya di hari kedua pelaksanaan try out tersebut pada SMP Negeri 1 Banda Aceh, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Dr Saminan MPd didampingi Kabid Pembinaan SMP Sulaiman Bakri SPd MPd mengatakan, try out ini sebagai salah satu langkah untuk melatih siswa dalam persiapan menghadapi UNBK tahun depan.

“Try out ini juga untuk melihat kelemahan-kelamahan siswa dalam menghadapi UN yang akan datang,” ujar Sulaiman Bakri.

Ia mengatakan, UNBK bukanlah suatu hal yang harus ditakuti tetapi harus dihadapi dengan kepercayaan diri dan serius, lebih giat dalam belajar, serta yakinkan diri untuk menjadi yang terbaik.

“Try out ini sebagai latihan untuk menjawab soal-soal UNBK, karena soal-soal yang disusun sesuai dengan kisi-kisi UN yang akan datang,” ungkap Sulaiman Bakri.

Adapun dari 31 sekolah tersebut, masih ada lima sekolah yang kegiatan try outnya masih menumpang pada SMP lain yaitu SMP Islam Al-Azhar Cairo, SMP IT Nurul Ishalah, SMP Cut Meutia, SMP Kemala Bhayangkari, dan SMP Ibnu Khaldun.

Ia juga mengungkapkan, try out tersebut dilakukan secara serentak di semua sekolah tersebut pada hari dan tanggal yang sama dengan jadwal lengkapnya adalah:

– Jumat, 29 November 2019 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
– Sabtu, 30 November 2019 Mata Pelajaran Matematika
– Senin, 2 Desember 2019 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
– Selasa, 3 Desember 2019 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Agar try out ujian dapat berlangsung dengan khidmat, pihak dinas dan sekolah sendiri telah mengkondisikan situasinya agar sesuai dengan ujian nasional.

Hal itu terlihat dari proses persiapan mulai dari tim perakit soal try out bersama, kesiapan kelengkapan infrastruktur, hingga proses penyiapan soal yang terpusat pada server Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, sehingga dipastikan tingkat kebocoran dapat diminimalisir.

Pelaksanaan try out ini secara keseluruhan menggunakan sebanyak 68 unit komputer server dan 1.525 komputer client, namun masih perlu dipenuhi sejumlah komputer lagi pada beberapa sekolah yang masih kekurangan jumlah, mengingat secara rasio jumlah komputer yang harus dipenuhi minimal adalah 3:1.

Beberapa hal yang masih terlihat terkendala bisa terus dibenahi terutama kualitas soal yang diberikan betul-betul bisa merepresentasikan kisi-kisi yang sudah diberikan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)selaku penyelenggara Ujian Nasional secara resmi. (aceh.tribunnews.com)