Archive: 31 October 2020

Wali Kota Berhasil Bawa Banda Aceh Sebagai Kota Referensi Pendidikan

BANDA ACEH – Pengurus Komunitas Pemberdayaan SDM Pendidikan Menegah dan Tinggi (Kompas Penangi) Banda Aceh mengadakan pertemuan dengan Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, Selasa (27/10/2020) di Pendopo.

Dalam pertemuan tersebut Kompas-Penangi juga memberikan penghargaan kepada wali kota atas komitmen memajukan sektor Pendidikan dan berhasil membawa Banda Aceh sebagai Kota Referensi Pendidikan serta atas capaian Banda Aceh sebagai daerah peraih gelar Indeks Pembangunan Manusia terbaik nomor 2 se-Indonesia.

Ketua Kompas Penangi Mierza Aguskiram menjelaskan LSM ini hadir sejak 2016 dan salah satu lembaga yang bertujuan memfasilitasi siswa siswi yang kurang mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan memberi pelatihan ketrampilan kepada pelajar.

“Pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan wali kota Banda Aceh Aminullah Usman yang sejauh ini sudah banyak melakukan proges-progres menuju kemajuan hingga menjadi kota referensi pendidikan, seperti program E-Learning, dan kebijakan yang luar biasa dimasa pandemi dengan memberikan smartphone kepada sekolah untuk dipinjamkan ke siswa kurang mampu,” ujarnya.

Wali Kota Aminullah Usman mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi dan pemberian penghargaan dari Kompas Penangi, ini menjadi motivasi yang luar biasa untuk memajukan sektor pendidikan.

“Ini menjadi dukungan tersendiri bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Banda Aceh, apalagi ditengah kondisi sulit seperti ini, pihaknya terus berupaya memberikan solusi untuk dunia pendidikan,” katanya.

Ia juga menambahkan untuk saat ini kita fokus kepada pendidikan Agama dengan mengeluarkan Qanun Diniyah, ini bentuk salah satu komitmen sesuai dengan visi kita membangun Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariah. Qanun ini mewajibkan tamatan SD dan SMP di Kota Banda Aceh memiliki kemampuan hafalan Al-Qur`an 1-2 Juz. Lebih lanjut Walikota Banda Aceh juga mengatakan cita-citanya menjadikan Banda Aceh sebagai Kota Tahfidz, karnanya untuk merealisasinya membentuk Lembaga Sertifikasi Tahfidz yang diisi oleh para Hafidz 30 Juz, Aminullah Usman berharap lembaga ini nantinya benar-benar mampu mewujudkan harapannya agar Banda Aceh menjadi Kota Tahfidz.

“Saat ini kita fokus kepada pendidikan agama, sehingga nantinya Banda Aceh bisa melahirkan generasi penghafal Al Quran, target kita menciptakan siswa-siswi bisa menjadi hafiz baik ditingkat dasar menengah dan tingkat atas,” Bang Carlos, sapaan akrab Bapak H. Aminullah Usman, SE, Ak, MM. Turut mendampingi pejabat Pemko antara lain Dr. Saminan, M.Pd Kadisdikbud Banda Aceh, Weri, SE,MA Kepala Bappeda Banda Aceh, Muhammad Syarif, SHI, M.H Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Banda Aceh dan Muchlis, S.Sos, MM Sekdis Dayah Banda Aceh. (disdikdayah.bandaacehkota.go.id)

SDN 37 Banda Aceh Gelar Pelatihan Program Penanaman Hidroponik, Hadirkan Narasumber dari Unsyiah

BANDA ACEH – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 37 Banda Aceh menggelar pelatihan program penanaman hidroponik di komplek sekolah tersebut, Jumat (23/10/2020).

Kegiatan yang diikuti para guru SDN 37 ersebut dibuka secara resmi oleh Sulaiman Bakri, SPd MPd selaku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Sulaiman Bakri mengatakan, pihaknya sangat mengepresiasikan program SD Negeri 37 Banda Aceh itu yang mulai membudidayakan penanaman tanpa media tanah.

“Ini program yang bagus. Saya berharap, agar program penanaman secara hidroponik ini bisa diikuti oleh sekolah yang lain di Kota Banda Aceh,” ucapnya.

Sedangkan Kepala SDN 37 Banda Aceh, T Muthalla alias Cekgu mengaku, sangat berterima kasih kepada pihak Disdikbud dan Fakultas Pertanian Unsyiah atas dukungan terhadap program di sekolah yang dipimpinnya itu.

Cekgu juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran guru SDN 37 Banda Aceh yang telah mendukung penuh atas terlaksananya program penanaman hidroponik tersebut.

“Program ini hanyalah semata-mata untuk pembelajaran siswa. Kami mengharapkan, agar nanti para siswa Siswi mampu melakukan sendiri penanaman hidroponik di kediaman mereka,” ujarnya.

Di sisi lain, Cekgu mengungkapkan, SDN 37 juga sedang membuat kebun konvensional dengan memamfaatkan lahan kosong.

Pembuatan kebun konvensional ini juga ajang pembelajaran bagi siswa, sehingga nanti dapat membandingkan kelebihan dan kerugian antara kedua cara penanaman tersebut.

Sementara itu, narasumber dari Fakultas Pertanian Unsyiah, Dr Purnama Satriyo STP MP, didampingi oleh Dr Ir Syahrul MSC menjelaskan, penanaman hidroponik berbanding terbalik dengan penanaman konvensional.

Penanaman hidroponik, terangnya, tidak memerlukan media tanah, sehingga hidroponik dapat dikembangkan di mana saja karena hanya menggunakan air.

Dr Purnama juga merasa kagum dengan etos para guru SD Negeri 37 Banda Aceh yang begitu bersemangat, baik dalam mengikuti pelatihan maupun praktek pembibitan. (aceh.tribunnews.com)

Peningkatan Dan Pemerataan Mutu GTK PAUD

Banda Aceh – Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Dirjen GTK PAUD) Kemdikbud menyelenggarakan program peningkatan dan pemerataan mutu GTK PAUD melalui Kemitraan (On The Job Learning) yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Bapak Sulaiman Bakri, SPd. M.Pd. di Aula Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan kota Banda Aceh (21/10/2020).

Dalam arahannya, Sekretaris Dinas mengatakan bahwa perkembangan dan perubahan dalam dunia pendidikan terutama di pendidikan PAUD baik cara mengajar maupun cara mengelola sebuah sekolah terus berubah begitu cepat. Apalagi dengan terjadinya wabah Covid-19 yang mengharuskan dunia pendidikan di Kota Banda Aceh melaksanakan pembelajaran melalui PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

“Maka sudah seharusnya pendidik dan pengelola PAUD terus berbenah untuk menghadapi tantangan perubahan yang begitu cepat,  agar mampu bersaing dengan PAUD diseluruh Indonesia. Baik dari segi mutu maupun sistem pengelolaannya.” Ungkapnya.

Drs. Muhammad selaku Kabid PAUD Disdikbud Kota Banda Aceh menjelaskan, kegiatan ini diikuti oleh Mitra Pengelola PAUD dari Aceh Besar, Pidie, dan Aceh Jaya. Sedangkan Mitra pendidik PAUD diikuti dari Bireuen, Bener Meriah, Aceh Utara, IGTKI, IGRA, Himpaudi, PKG, pengawas, penilik, dan yayasan. Kegiatan ini akan diberikan materi dari Fasilisator dan Tim Ahli dari Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Dirjen GTK PAUD) Kemdikbud yang berlangsung sampai tanggal 24 oktober 2020. 

Perwakilan dari Dirjen GTK PAUD Anto Cahyo Nugroho S.IP. menjelaskan bahwa pihak Dirjen terus mencanangkan dan mendampingi semua pendidik dan pengelola PAUD untuk pemerataan mutu pendidikan.

Disdikbud Kota Banda Aceh senantiasa terus mendorong semua kegiatan yang menyangkut dengan peningkatan mutu pendidikan mulai dari tingkat PAUD, SD, dan SMP.

Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh, Chek Zainal Harap Guru Semakin Kreatif

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar pelatihan kegiatan pembuatan media pembelajaran guru SD dan SMP Kota Banda Aceh. Acara berlangsung di Grand Aceh Hotel (21/10/2020).

Turut hadir mewakili,  Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Saminan Ismail,  Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh Dayah Tgk Tarmizi M Daud dan Unsur Forkopimda lainnya.

Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin dalam pembukaan mengatakan, Covid-19 datang tiba-tiba dan masih belum berakhir saat ini, sehingga hampir tidak ada seorang pun yang siap menghadapi kondisi ini termasuk guru.

“Proses pembelajaran yang berubah menjadi daring, sehingga guru mengalami kesulitan saat menyiapkan dan menyampaikan materi pelajaran sekolahnya,” ungkap Wakil Walikota.

Menurutnya, menyampaikan materi lewat daring  bukanlah hal yang mudah untuk dipahami oleh murid, sehingga dibutuhkan cara-cara yang menarik agar anak didik dapat konsisten melihat atau menyimak layar komputer dan smartphone saat proses pembelajaran daring berlangsung.

“Oleh sebab itu, pembelajaran daring menuntut guru lebih kreatif. Dengan begitu, peserta didik tidak mengalami kejenuhan disaat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)”, jelasnya.

Kata sosok yang akrab disapa Chek Zainal, pembelajaran daring sebenarnya merupakan solusi untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 agar siswa tetap bisa belajar dari rumah dan penyebaran virus tersebut juga dapat dihambat.

“Namun, guru disarankan menerapkan  pembelajaran yang efektif. Dimana pembelajaran tersebut, pada setiap penyampaian penjelasan  harus jelas, harus menunjukkan gairah mengajar dan suasana  yang menyenangkan serta selalu ada umpan balik yang diberikan setelah dilakukan penilaian,” ucapnya.

Selain itu, Wakil Walikota Banda Aceh menyampaikan, yang terpenting  adalah para siswa sekolah dasar sebaiknya didampingi oleh orang tua saat mengikuti pembelajaran daring. Karena, dukungan orang tua sangatlah membantu para guru untuk mencapai tujuan pada setiap sesi pembelajaran daring yang dilakukan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Saminan Ismail MPd menjelaskan,  pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk semua jenjang pendidikan.

“Namun pelaksanaan PJJ tersebut mengalami banyak kelemahan karena tidak seluruh guru dan siswa atau orang tua siap melaksanakan perubahan dari PTM menjadi PJJ secara maksimal karena adanya keterbatasan pengetahuan atau pemahaman tentang substansi, teknis, dan mekanisme pelaksanaan PJJ,” jelasnya.

Sebab itu diperlukan pelatihan dan pembinaan untuk mempersiapkan guru yang kreatif agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih menarik kepada siswa selama pelaksanaan PJJ.

“ Dengan adanya pelatihan ini kita harapkan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran dan penilaian dengan kelas virtual dan meminimalisir pemberian tugas pada siswa yang terlalu banyak tanpa adanya proses belajar mengajar serta peserta didik tetap terjaga kualitas pendidikannya,” ucap Saminan. (diskominfo.bandaacehkota.go.id)

Disdikbud Banda Aceh Latih Guru SD dan SMP Membuat Media Pembelajaran

Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan pelatihan pembuatan media pembelajaran bagi guru jenjang SD dan SMP Kota Banda Aceh yang dilaksanakan mulai tanggal 21 Oktober s/d 11 November 2020 di Grand Aceh Hotel Syariah.

Pelatihan tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Walikota Banda Aceh Drs. H. Zainal Arifin (Chek Zainal) dengan jumlah peserta sebanyak 512 orang yang dibagi dalam kelas terpisah masing-masing kelas sebanyak 20 peserta dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Dalam sambutannya, Chek Zainal mengatakan pelatihan tersebut mencermati pelaksanaan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) oleh guru dalam masa pandemi Covid-19 dan peningkatan kompetensi guru untuk persiapan pembelajaran tatap muka pada era new normal tahun pelajaran 2020/2021.

“Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)  dilaksanakan agar siswa-siswi bisa belajar secara virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah,” ujar Chek Zainal.

Pada kesempatan yang sama, Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Dr. Saminan Ismail, M.Pd mengatakan pandemi Covid-19 ini telah memberi pelajaran bagi para guru mengenai pentingnya penggunaan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar.

“Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pilihan yang logis agar para siswa tetap belajar. Untuk menghindari penyebaran virus Covid-19 maka Disdikbud Kota Banda Aceh melaksanakan pelatihan pembuatan media pembelajaran bagi guru jenjang SD dan SMP agar para guru bisa saling belajar serta meningkatkan kompetensi untuk persiapan pembelajaran tatap muka pada era new normal,” ujar Saminan.

Adapun pada akhir kesempatan, Saminan menambahkan bahwa para peserta pelatihan tetap disosialisasikan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) serta panitia pelaksana juga menyediakan face mask dan hand sanitizer sehingga para peserta merasa nyaman dan aman dalam mengikuti pelatihan tersebut. (diskominfo.bandaacehkota.go.id)

Kupiah Meukeutop dan Hand Sanitizer Menjadi Cendera Mata untuk Rombongan Komisi III DPRD Pakpak Bharat

Banda Aceh – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pakpak Bharat yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Kota Banda Aceh dikejutkan dengan pemberian cendera mata berupa Kupiah Meukeutop dan hand sanitizer dari pihak sekolah yang di kunjungi.

Cindera mata sendiri diserahkan saat rombongan yang dipimpin oleh ketua Komisi III DPRD Pakpak Bharat Sumatera Utara, Marido Padang melakukan kunjungan ke SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh. Kunjungan ini disambut langsung oleh kepala Disdikbud Kota Banda Aceh Dr Saminan Ismail MPd dan rombongan.

Kupiah meukeutop diberikan oleh kepala SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh Nurdin, S.Ag, M.Pd, sedangkan hand sanitizer dari kepala SMP Negeri 14 Kota Banda Aceh Syarifah Narkis S.Ag.

Syarifah  mengatakan kalau hand sanitizer  yang diberikan oleh SMPN 14 merupakan produk lokal yang diproduksi sendiri oleh siswa sekolahnya.

“Kita berharap inovasi dari siswa sekolah ini juga bisa ditiru dan dikembangkan oleh sekolah – sekolah lainya,” tambah syarifah.

Semantara itu ketua komisi III DPRD Pakpak Bharat Marido Padang mengutara maksud kedatangan rombongan ke Banda Aceh adalah untuk belajar bagaimana penerapan pembelajaran berbasis Daring/ e-learning di sekolah di Kota Banda Aceh. (diskominfo.bandaacehkota.go.id)

Pelatihan TIK bagi Guru TK Kota Banda Aceh

BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Pelatihan Teknologi Informasi Komputer (TIK) bagi Guru TK, pengawas sekolah dan tutor keaksaraan. Kegiatan yang dilaksanakan selama 25 hari ini berlangsung tanggal 6 hingga 28 Oktober 2020.

Pelatihan yang dilaksanakan di UPTD Tekkomdik Kota Banda Aceh ini diikuti 75 peserta yang dibagi kedalam 5 sesi dengan setiap sesinya berjumlah sebanyak 15 orang peserta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh, Dr Saminan Ismail, M.Pd mengatakan kepada guru agar senantiasa meningkatkan pengetahuan dan kompetensi terutama dalam menyajikan materi atau konten pelajaran, apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini agar siswa tertarik melihat media atau pelajaran yang sifatnya visual.

“Ini perlu disikapi oleh guru untuk menyampaikan materi yang mudah dimengerti sehingga menarik perhatian siswa dalam belajar di masa pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.

Lebih lanjut Saminan mengatakan, Teknologi digital telah memudahkan dunia pendidikan dalam mengelola pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan efisien, tidak harus di dalam ruang kelas sekolah. Maka dari itu, diperlukan kompetensi dan keterampilan guru dalam menyajikan media pembelajaran yang berbasis Teknologi dan Informasi.

Dalam kesempatan yang sama, panitia pelaksana yang juga Kepala Seksi data dan Informasi pendidikan, Nur Muhammad menambahkan instruktur pelatihan TIK ini berasal dari LP3I yang telah memiliki pengalaman dalam pembelajaran Teknologi Informatika dan bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran secara daring.

Adapun ketua pelaksana menambahkan bahwa para peserta pelatihan tetap disosialisasikan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak). Panitia pelaksana juga menyediakan face mask dan hand sanitizer sehingga para peserta merasa nyaman dan aman dalam mengikuti pelatihan tersebut.

Salah seorang peserta pelatihan yang berasal dari TK Aisyiah Lhong Raya, Deviani menyampaikan bahwa sangat beruntung sekali dapat mengikuti pelatihan TIK yang dilaksanakan oleh bidang pembinaan ketenagaan Disdikbud ini sehingga memberikan pengalaman baru untuk pembelajaran secara daring kepada peserta didik taman kanak-kanak yang selama ini tidak mungkin dilaksanakan. (posaceh.com)