Tag: Pendidikan

Mencari Konsep Belajar Dalam Melaksanakan Pendidikan Masa “New Normal” Di Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar video conference yang dibuka oleh Moderator Kepala Seksi Data dan Informasi Pendidikan kota Banda Aceh.

Vidcon ini dibagi dalam Tiga session dengan 3(tiga) narasumber yaitu

  1. Saminan,M.Pd ( Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
  2. Ismul Huda,M.Si ( Dosen FKIP Unsyiah )
  3. Saifuddin Bantasyam,SH,MA    ( Pemerhati Pendidikan)

 

Nara sumber I Sesion I

  1. Saminan M.Pd memaparkan beberapa hal penting sebagai berikut :
  2. Awal Semester Ganjil Tahun Ajaran Baru akan dimulai pada tanggal 13 juli 2020
  3. Menyikapi Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri yaitu Mendikbud,Menag,Menkes dan Mendagri, tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran baru di masa pandemic covid-19 dengan ringkasan sbb :

Bahwa tahun ajaran baru dimulai pada juli 2020.

Untuk Daerah yang berada di Zona Kuning, orange, dan merah  dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan belajar dari rumah (BDR) (94 % dalam 429 kab/kota)

Daerah zona hijau (6%) dimulai dengan sekolah SMP keatas sedangkan SD dan PAUD masih harus menunggu kebijakan lebih lanjut

  1. Disdikbud Kota Banda Aceh telah merancang program pembelajaran tatap muka yang mengikuti protocol kesehatan yaitu :

Mempersiapkan himbauan pelaksanaan sekolah dengan mengikuti prosedur kesehatan : Sekolah disemprot cairan disinfectan, memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, menyiapkan petugas pengukur suhu tubuh (thermogun), menyiapkan pola kehadiran ( Pembatasan jumlah siswa yang bersekolah) pemisahan kelas laki-laki dan perempuan di hari yang berbeda

Pelaksanaan pembelajaran di dalam ruangan setelah prosedur protocol kesehatan diselesaikan siswa masuk kedalam kelas dan membaca doa tolak bala.

  1. Persoalan mendasar yang muncul dengan adanya siswa baru kelas satu adalah :

Siswa belum bisa Membaca,Menulis dan Berhitung (Calistung), kemampuan tehnologi guru kelas satu masih rendah, banyak siswa belum memiliki HP Android, belum adanya pengenalan warga sekolah, siswa belum mengerti perintah secara bersamaan, dsb.

  1. Untuk siswa kelas atas dan jenjang SMP masih menggunakan pola e belajar dan kekurangan-kekurangannya akan terus diperbaiki,

 

Nara sumber II Sesion II

Dr. Ismul Huda,M.Si memulai paparananya dengan membagagi power point presentasi yang dapat diunduh dilaman : http://gg.gg/newnormal170620

Yang dapat disarikan sebagai berikut :

1.Visi dan misi kota madani

  1. Tantangan
  2. Strategi
  3. tindak lanjut

Tantangan New Era adalah

Industry 1.0 tahun 1784 menggunakan aiar sebagai kekuatan utama

Industry 2.0 tahun 1870 menggunakan mesin sebagai penggerak utama

Industry 3.0 tahun 1969 menggunakan robot sebagai penggerak utama

  • Automisasi sebagai peralatan mesin, penggunaan computer sebagai penyimpan big data dan Sistem Informasi yang terintegrasi dengan baik

Industri 4.0 sekarang menggunakan internet dan jaringan sebagai penggerak utama

Industri 5.0 akan datang

Paradigma baru Belajar dan mengajar

Pertemuan belajar secara digital :

  1. From physical to digital
  2. From standards to habits
  3. From compliance to play
  4. From school to communities
  5. From reaction to interaction
  6. From isolation to Connectivism
  7. From privacy to transparansi

Ruang belajar zaman now :

  1. Syncronous learning
  2. Tatap Muka ( Diskusi,Demonstrasi,Praktik,tutorial,drill dll) merancang dan melaksanakan pembelajaran yang terjadi pada waktu yang sama dengan memanfaatkan tehnologi (tehnology enhanced classroom)

Juga memiliki banyak ruang yang lain selain ruangan belajar di sekolah

  1. Tatap Maya ( Konferensi, audio, visual, web) merancang dan melaksanakan pembelajaran pada waktu yang sama tapi ruang yang berbeda (connecting students to the external experts,practitioners and professors.
  2. Asyncronous learning
  3. Personal ( Audio,Video,animasi,simulasi, AV/VR) Menyediakan objek belajar (learning object) baik buatan sendiri (by design) maupun memanfaatkan yang telah ada ( by utilization) yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana saja sesuai dengan kondisi,kecepatan, dan minat belajar masing-masing ( Digital Self-paced learning materials.
  4. Kolaborasi Interpersonal ( Millist,Blog,comm. Of, practices,chat room) Merancangdan melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya belajar kapan saja dan dimana sajasecara kolaboratif. Focus on authentic and challenging task.

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemic Covid-19.

Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan  “Blended Learning” suatu metode pembelajaran yang mengkombinasikan strategi pembelajaran sinkron dan asinkron terbaik yang relevan melalui system pengelolaan pembelajaran digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimum.

Tindak Lanjut :

– Jalankan dengan ketat protocol sebagaimana SKB,mendikbud,Menag,Menkes dan mendagri 2020 (SKB)

– Merancang, melaksanakan dan melakukan pengelolaan serta pengembangan secara berkelanjutan (blended learning)

– Program peningkatan kompetensi Digital para insan pendidikan Kota Banda Aceh ( Digital literasi)

– Penguatan Kapasitas Infrastruktur utama dan pendukung blended Learning (infrasrtuktur)

 

Nara sumber III Sesion III

Saifuddin Bantasyam,SH,MA memaparkan beberapa hal sebagai berikut

  1. Keinginan yang kuat ingin menyatukan suatu langkah yang sangat tepat dilaksanakan oleh disdikbud yang selalu mencari terobosan-terobosan baru guna terlaksannya proses belajar mengajar di sekolah baik persiapan pelaksanaan Prose Belajar Mengajar (PBM) baik melalui tatap muka ataupun tatap maya agar pembelajaran dapat dilaksanakan.
  2. Pelaksanaan PBM secara tatap muka haruslah melewati prosedure protocol kesehatan yang prosedurnya telah ditetapkan oleh pemerintah melalui gugus tugas covid 19 agar semua proses berjalan lancar dan tidak menimbulkan kekhawatiran dari pihak manapun disebabkan keselamatan jiwa adalah sangat penting dari segala-galanya.
  3. Pelaksanaan PBM secara tatap maya adalah sebuah modifikasi pelaksananan pembelajaran jarak jauh yang hasil akhirnya adalah sama yaitu ketercapain transformasi pembelajaran dari bangku sekolah pindah ketempat dimana peserta didik dapat mengakses materi belajar pada waktu dan tempat yang berbeda
  4. Pelaksanaan kedua mekanisme tersebut haruslah diperhatikan sarana dan prasarana pendukung agar semua proses PBM dapat berjalan lancar dan baik serta menghasilkan tujuan yang diharapkan.
  5. Seluruh level yang terlibat dalam persekolahan baik SD dan SMP dapat berfungsi dan difungsikan sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-masing serta dapat dilibatkan komite sekolah agar proses PBM baik secara tatap muka dan tatap maya dapat terlaksana dengan baik.
  6. Tantangan yang dihadapi adalah masih adanya 6 % orang tua yang belum menyetujui pelaksanaan PBM, berdasarkan poling yang telah dilaksanakan. Walaupun persentase yang kecil tetapi haruslah dipastikan bahwa tantangan tersebut dapat dirangkul dan dijadikan barometer susksesnya pelaksanan PBM baik secara tatap muka maupun tatap maya.dan sebaiknya kita meyakinkan  bahwa hal tersebut dapat dimengerti bahwa sekolah adalah suatu kebutuhan  hidup masyarakat modern sekarang ini.

Beberapa peserta yang diberikan kesempatan untuk bertanya tentag “new normal: sector m=pendidikan memberikan Apresiasi dan tanggapan sebagai berikut :

  1. Ketua Majelis pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh, Salman Ishak, menyarakan melalui Vidcon ini bahwa kerinduan guru dan kerinduan siswa untuk dapat mengikuti pendidikan kembali haruslah dipahami betul oleh jajaran Disdikbud bagaimana merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses PBM disekolah kembali dengan kondisi kekiniaan baik tatap muka maupun tatap maya dapat kembali terlakasana dengan baik serta mencermati kecemasan pihak orang tua
  2. Pengawas Satuan pendidikan Elli Kuraniawati,M.Pd menanyakan kekahawatiran pengawas bila proses sekolah melalui tatap maya terus berlanjut sementara masih ada peserta didik belum memiliki perangkat tekhnologi untuk pembelajaran daring sehingga materi-materi belajar yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik menjadi terhambat atau terkendala.

 

Kegiatan Vidcom ini diakhiri dengan closing statemen dari Narasumber

Dr. Ismul Huda,M.Si :

Bahwa Proses Belajar Mengajar (PBM) harus terus berjalan melalui :

  • Digital Literasi
  • Peningkatan program parenting
  • Penyusunan menu-menu pembelajaran efektif
  • Ruang belajar yang tersedia disekolah dan ruang belajar lainnya yang tersedia agar dapat difungsikan dan dimanfaatkan untuk proses belajar

Saifuddin bantasyam,SH,MA

  • Covid 19 memberikan dampak luar biasa dan memberikan proses menuju perubahan-perubahan pada semua sektor kehidupan, sektor pendidikan juga terdampak dengan ditutupnya PBM secara tatap muka
  • proses belajar mengajar harus dilaksanakan seacara terencana , sistematis dan terintegarasi dengan semua pelaksana sekolah termasuk komite.

Kepala Dinas Pendidikan Dr. Saminan menutup Sesion sebagai berikut :

  • prinsip kebijakan pendidikan masa new normal adalah kesehatan dan keselamatan
  • peluang-peluang ruang belajar yang tersedia agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru
  • Melaksanakan program perenting guna persiapan pembelajaran jarak jauh dari rumah siswa dengan guru disekolah
  • Mengembangkan program pendidikan Dari guru I kepada Guru II
  • Guru I adalah Guru Sekolah dan Guru II adalah orang tua peserta didik yang akan menyampaikan materi terusan dari guru I
  • Pengawas satuan pendidikan harus terus memantau dan memberikna evalausi pelaksanan pembelajaran dimas covid 19 berlangsung agar hasil pembelajaran dapat terukur berdasarkan indikator yang telah disiapkan.

Ombudsman Nilai Pendidikan Selama Covid-19 tidak Efektif

BANDA ACEH – Proses pendidikan selama pandemi Covid-19 tidak berjalan efektif karena lemahnya fasilitas pendukung seperti jaringan internet, tidak semua wali murid memiliki smartphone, dan juga diperburuk dengan minat belajar yang rendah dari siswa.

Penilaian tersebut disampaikan Kepala Ombudsman Aceh, Dr Taqwaddin Husen yang menjadi salah seorang narasumber pada diskusi yang dilaksanakan secara virtual oleh Ombudsman Aceh, Rabu (10/6).

Menurut Taqwaddin, belajar secara daring hanya bisa diikuti oleh sebagian kalangan di kota. Lagipula, lanjutnya, belajar secara daring tidak bisa menggantikan posisi guru di kelas.

“Murid lebih bersemangat ketika berinteraksi secara langsung dengan guru di kelas,” kata Taqwaddin.

Selain Taqwaddin, diskusi virtual tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber lain, seperti Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri MPA, Kakan Kemenag Banda Aceh, Dr H Asy’ari MSi, dan Kadisdikbud Banda Aceh, Dr Saminan Mpd.

Diskusi pendidikan yang dimoderatori oleh Ilyas Isti itu juga menampilkan Ketua Komisi VI DPRA, Tgk H Irawan Abdullah SAg dan Ketua Asosiasi Manajemen Pendidikan Islam, Dr Sri Rahmi selaku pengamat pendidikan.

Kadis Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri saat diskusi virtual tersebut tidak menampik terhadap konsisi pendidikan di tengah pandemi Covid-19 yang tidak efektif.

“Catatan dari pihak Ombudsman akan menjadi perhatian bagi kami. Kita berharap, proses pendidikan tetap berjalan walau dalam keadaan apapun. Dalam kondisi tidak normal seperti ini kita berharap berbagai ide kreatif muncul untuk pembelajaran” kata Kadisdik Aceh yang akrab disapa Haji Nanda tersebut.

Hal yang sama juga diakui oleh Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah.

Irawan munuturkan, saat ini pihaknya sedang membuat grand desain untuk pendidikan di masa new normal nantinya.

“Grand desain untuk pendidikan menuju ke arah new normal kita persiapkan bersama multistackholder. Perlu kami sampaikan bahwa untuk saat ini dana BOS bisa digunakan untuk proses pembelajaran secara daring” kata Irawan.

Irawan juga mengatakan, jika kondisi ini berkepanjangan, maka  kita sudah mempersiapkan beberapa solusi. Seperti pelatihan guru untuk proses belajar secara daring dan penambahan tower untuk daerah terpencil.

“Hasil diskusi ini nantinya akan menjadi bahan masukan untuk kami di Komisi VI DPRA, ini sangat bagus karena kita sedang menyusun grand desain untuk menuju ke pendidikan new normal,” ujar Irawan.

Kepala Kantor Kemenag Banda Aceh, Dr Asy’ari memaparkan pihaknya tetap mengikuti petunjuk dari Kemenag.

“Untuk pembelajaran di era new normal, mungkin dengan sistem belajar selang-seling yang bertujuan untuk memperkecil jumlah siswa yang hadir,” sebut Asy’ari.

Kadis Pendidikan Banda Aceh, Dr Saminan mengungkapkan, selama pandemi ini pihaknya tetap bekerja melayani murid dengan berbagai sistem pembelajaran.

Ada yang dengan sistem online ada juga yang gurunya datang ke rumah-rumah peserta didik.

“Proses belajar mengajar tetap berjalan walaupun di masa pandemi Covid-19 tetapi dengan sistem yang berbeda, yaitu tidak ada tatap muka. Salah satu cara adalah melalui pembelajaran online. Sedangkan bagi peserta didik yang tidak memiliki smartphone didatangi guru ke rumah,” kata Saminan.

Saminan juga menjelaskan, Disdik Banda Aceh melakukan polling untuk guru, siswa, dan wali murid.

“Hasilnya, 49% meminta agar sekolah dilanjutkan secara tatap muka namun tetap dengan protokol kesehatan, 35% tidak setuju, dan sisanya 16% tidak tau,” tambah Saminan.

Ketua Asosiasi Manajemen Pendidikan Islam se-Indonesia, Dr Sri Rahmi memaparkan, saat ini yang dijalankan oleh dunia pendidikan pada unumnya adalah protokol kesehatan, bukan protokol pendidikan.

“Belajar dari rumah itu protokol kesehatan, protokol pendidikannya mana?” tanya Sri Rahmi dengan nada menggugat. 

Rahmi juga berharap adanya indikator untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan SPP, ini supaya ada kejelasan. 

“Untuk PPDB dan pembayaran SPP harus ada kejelasan karena banyak wali murid yang dililit krisis ekononi. Di sisi lain, sekolah swasta pendapatannya adalah dari SPP,” tandas Rahmi.

Pihak Ombudsman berharap, layanan pendidikan di Aceh harus ditingkatkan dan harus berjalan dengan tetap memperhatikan situasi dan keadaan. 

“Proses Belajar Mengajar (PBM) tetap harus berjalan untuk mencerdaskan anak bangsa. Anggaran pendidikan cukup besar, tetapi tingkat pendidikan kita masih rendah,” ujar Taqwaddin mengakhiri diskusi tersebut. (SERAMBINEWS.COM)

Konsolidasi Pemetaan Mutu Pendidikan Disdikbud Kota Banda Aceh

Kadisdikbud Kota Banda Aceh, Dr. Saminan,M.Pd memberikan arahan dalam rapat terbatas dengan tim pengembangan mutu guru Sekolah Dasar, pada kesempatan tersebut turut dihadiri oleh Kabid Pembinaan SD, Jailani Yusti,M.Pd, Kasi Kurikulum Pembinaan SD. Marwan Fikri,M.Pd, Kabid Pembinaan PTK, Marzuki SH, Kasi Data dan Informasi Pendidikan Nur Muhammad,M.Pd serta perwakilan tim pengembangan soal untuk menguji kemampuan guru-guru SD yang merupakan salah satu indikator untuk memetakan mutu guru.

Dalam arahannya Kadisdikbud menyampaikan bahwa persoalan penyebab rendahnya motivasi guru disebabkan antara lain guru mendapat kesulitan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar karena tidak mengetahui materi. “Tidak ada pembedaan antara guru kreatif dan yang biasa saja”, tuturnya.

Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan guru SD Kota Banda Aceh adalah dengan mengukur kemampuan guru itu sendiri melalui pemetaan guru yang pelaksanaannya dapat berupa ujian dalam jaringan (daring) atau lebih dikenal dengan istilah ujian online.

Pemanfaatan peta mutu ini akan digunakan sebagai perencanaan program peningkatan mutu, perencanaan pelatihan, membantu untuk mengidentifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya dari guru dan merencanakan pengembangan ke depan. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan dan analisis diri. Mendorong sekolah untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang.

Pelaksanaan uji kompetensi pengembangan mutu tersebut akan dilakukan mulai hari Jum’at  dan Sabtu tanggal 29 s.d 30 Mai 2020 bertempat di 15 gugus sekolah dasar se Kota Banda Aceh. Masing-masing gugus akan diisi oleh 7 s.d 9 guru dalam pelaksanaan test tersebut jadi tidak akan terjadi penumpukan massa yang besar.

Adapun mata pelajaran (mapel) yang akan diuji adalah : mapel Ilmu Pengetahuan Alam, mapel Matematika dan mapel Bahasa Indonesia , sesuai dengan surat edaran yang telah dikeluarkan oleh disdikbud dengan nomor ; 420/A.6/990 bertangal 27 Mai 2020 dan kegiatan ini wajib diikuti oleh semua guru kelas VI Sekolah Dasar. Kadisdikbud mengakhiri penjelasannya. (Nur Muhammad)

 # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN

Penyerahan SK Pengawas Sekolah Jenjang TK – SMP Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Kadisdikbud Kota Banda Aceh Dr. Saminan M.Pd menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengawas satuan pendidikan efektif berlaku mulai bulan Mai 2020 terdiri dari 4 (empat) orang pengawas Taman Kanak-Kanak (TK), 6 (enam) orang pengawas Sekolah Dasar (SD) dan 5 (lima) orang pengawas Sekolah Menengah pertama (SMP) di Aula Disdikbud Kota Banda Aceh (20/05/2020).

Dalam sambutannya Kadisdibud menyampaikan bahwa “pengawas adalah sebagai perwakilan  kepala Dinas pendidikan dalam pelaksanan tugas pengawasan pendidikan pada setiap jenjang Satuan, kemajuan pendidikan Kota Banda Aceh yang merupakan sebagai kota Referensi Pendidikan di Provinsi Aceh berada ditangan para pengawas,

Untuk itu pengawas harus memiliki sikap yang dapat mengayomi dan memberikan supervisi yang baik kepada kepala sekolah dan guru-guru pada sekolah binaannya dan pengawas juga harus meningkatkan kemampuan akademik dengan mengikuti kursus-kursus kepengawasan dan pendidikan formal baik Pasca Sarjana maupun Program Doctoral, masa sekarang sangat mudah aksesnya agar kemampuan pengawas dalam bidang akademik memiliki ilmu yang mumpuni.

Disamping kemampuan manajerial yang harus selalu di Up grade untuk dapat memimpin satuan pendidikan binaannya kearah lebih baik dan memiliki prestasi setiap waktu, pengawas juga harus lebih bijaksana dalam mensupervisi kepala sekolah yang tentunya membutuhkan pembinaan selalu.

Pengawas juga dituntut untuk mengawal pencapaian Peningkatan Mutu Pendidikan  sebagai salah satu indicator perhitungan Indeks Kinerja Utama Pemerintah dan diharapkan pengawas tidak berlaku arogan dalam pelaksanaan tugas , diantara fungsi-fungsi pengawas tentunya memecahkan masalah yang didapat di sekitar proses pendidikan itu sendiri bukan menambah permasalahan baru dan pengawas selalu menjaga kekompakan dan memiliki visi yang sama dalam pelaksanan tugas-tugas“ kadisdikbud mengakhi sambutannya.

Pada kegiatan ini Kadisdikbud didampingi oleh Sekretaris Dinas Sulaiman Bakri,S.Pd. M.Pd, Kabid Pembinaan Ketenagaan Marzuki SH, Kabid pembinaan SMP Evi Susanti,S.Pd,M.Si, Kasi GTK Laili Wardah, SE, Kasi Data dan Informasi Pendidikan Nur Muhammad,SE,M.Pd juga dihadiri oleh Koordinator Pengawas Drs. Ahmad Ghozim,M.Pd,. Dr. Saminan selaku Kepala Dinas mengucapkan Selamat bertugas kepada pengawas yang  mendapatkan kepercayaan dari pemerintah, selalu mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam pengawasan untuk mencapai Pendidikan kota Banda Aceh yang gemilang. (Nur Muhammad)

 # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN

Koordinasi Pelaksanaan PPDB Online Disdikbud Dengan Majelis Pendidikan Daerah Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Banda Aceh Dr. Saminan,M.Pd beserta jajarannya menyambut hangat kedatangan rombongan Majelis Pendidikan Daerah Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh Salman Ishak dan rombongan yang berkunjung secara resmi dalam rangka silaturrahmi dan evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring di Dinas pendidikan dan Kebudayaan,  selasa (19/05/2020).

Kepala Dinas dalam sambutannya memberikan apresiasi sebesar-besarnya dan menyatakan bahwa ini adalah suatu kunjungan kehormatan yang memberikan energy positif kepada Dinas Pendidikan dalam mengawal pelaksanan proses PPDB secara daring seperti yang telah diamanatkan oleh Permendikbud nomor 44 tahun 2019  telah dilaksanakan selama 5 (lima) tahun berturut-turut dan tahun Ajaran 2020/2021 merupakan penerapan PPDB Daring untuk yang ke 6 (enam) kalinya.

Lebih lanjut kadis memaparkan rencana aksi PPDB secara daring  juga mengemukanan tentang target pendidikan kota Banda Aceh Tahun 2045 menuju Indonesia emas dalam konsep merdeka belajar, Dinas Pendidikan menyiapkan pencapaian target tersebut dengan mendasari 4 (empat) pilar pendidikan yaitu 1) pendidikan jiwa 2) Pendidikan hati, 3) Pendidikan kognitif dan 4) pendidikan psikomotor (inovasi)

Dalam hal pelaksanaan PPDB Kota Banda Aceh dilaksanakan dengan menggunakan mekanisme online atau dalam jaringan  (daring) melalui web layanan PPDB online SD/SMP se-Kota Banda Aceh, yaitu https://ppdb.bandaacehkota.go.id/

“Mekanisme PPDB SD/ SMP  se-Kota Banda Aceh, dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orang tua secara fisik di sekolah,  untuk jalur pendaftaran peserta didik baru dilakukan melalui empat jalur, yaitu  jalur zonasi, jalur afirmasi, jalur perpindahan tugas orang tua/wali dan jalur prestasi.

Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh Bapak Salman Ishak, yang juga merupakan Pakar Pendidikan Aceh  dalam sambutannya menyatakan bahwa “ MPD mendukung sepenuhnya program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh target menuju pendidikan emas tahun 2045 mendapat apresiasi luar biasa dari MPD terlebih didukung oleh 4 pilar pendidikan yang merupakan landasan filosofi dari filsuf terkenal Imam Al Ghazali yang teori-teorinya masih sangat relevan sampai sekarang ini,

MPD melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan saran yang berkenaan dengan pengembangan pendidikan dan menampung keluhan-keluhan dari masyarakat yang berkembang sehubungan dengan fungsi pendidikan.

Pada kesempatan penutup ketua MPD memberikan apresiasi terhadap PPDB secara daring  yang telah disosialisasikan kepada masyarakat baik secara berita online maupun spanduk dan poster yang telah tersebar dimasyarakat luas.

Kedepan, jalinan keharmonisan dan kerjasama ini agar lebih ditingkatkan dan saling koordinasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh disdikbud untuk mengembangkan pendidikan di kota gemilang ini. (nurmuhammad)

  # DATA DANINFORMASIPENDIDIKAN

Evaluasi Pembelajaran Berbasis Online Bersama Komisi IV DPRK Banda Aceh

Ketua komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK ) Banda Aceh, Tati Meutia, didampingi oleh Sekretaris Komisi IV Sofyan Helmi dan anggota Komisi IV, Hj Kasumi dan Safni melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banda Aceh yang disambut langsung oleh Kadisdikbud, Dr. Saminan,.M.Pd beserta jajarannya (17/04/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Tati Meutia dan rombongan, sebelum memasuki ruangan rapat melaksanakan cuci tangan terlebih dahulu, tetap memakai masker dan menjaga jarak (Phisycal distance ) pada saat rapat dimulai.

Pada kesempatan tersebut Tati Meutia menyatakan “kami ingin mendapatkan informasi lebih lanjut dan langsung dari Disdikbud tentang Try Out Berbasis Android  yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan kebudayaan  mulai tanggal 17 s.d 20 April 2020 kepada seluruh siswa kelas enam Sekolah Dasar di Kota Banda Aceh mengingat  Surat Edaran dari Kemdikbud bahwa pada tahun ajaran 2019/2020 sehubungan dengan pandemic covid-19 tidak dilaksanakan Ujian “, Kelulusan dan kenaikan kelas tiap jenjang siswa didasari kepada penilaian portopolio raport selama anak bersekolah pada jenjang satuan yang dilaksanakan dan kunjungan tersebut juga sebagai jalinan silaturahmi dengan Disdikbud yang juga sebagai mitra kerja DPRK Banda Aceh .

Dr. Saminan M.Pd selaku Kadisdikbud memberikan apresiasi sebesar-besarnya dan menyatakan bahwa ini adalah suatu kunjungan kehormatan yang memberikan semangat luar biasa kepada Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya dalam mengawal proses pendidikan Kota Banda Aceh dalam masa covid-19, lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd menjelaskan secara rinci bahwa pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama Penutupan sekolah sesuai edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud dengan menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh. dilakukan dalam rangka meminimalisasi cepatnya penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut sebagai respons terhadap kebijakan dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distance (jaga jarak).

Pelaksanaan tryout berbasis android tersebut adalah sebagai evaluasi atau laporan pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan selama anak-anak belajar dirumah, hasil tryout tersebut tidaklah mengangkangi edaran Mendikbud tentang kelulusan anak, yang dilaksanakan adalah evaluasi pembelajaran daring yang dilaksanakan selama satu bulan pelaksanaan pembelajaran dirumah yang telah mulai sejak tanggal 16 maret 2020. Kadisdikbud, Dr. Saminan, M.Pd, mengawali penjelasan dengan ramah.

Secara proses pembelajaran daring telah dilaksanakan dengan baik, tetapi outcome dari pembelajaran daring belum dapat diukur secara angka atau rata-rata capaian hasil pembelajaran.

Lebih lanjut Dr. Saminan,M.Pd, menambahkan bahwa Pelaksanaan tryout daring dilaksanakan tetap dirumah, hasilnya akan menjadi bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran daring itu sendiri.

Ketua Komisi IV sangat memahami penjelasan yang telah diberikan oleh Kadisdikbud dan memberikan apresiasi untuk tetap semangat mengawal proses pendidikan anak-anak di kota Banda Aceh sebagai generasi emas, masa yang akan datang, tetap semangat, dirumah saja dan selalu bahagia.  # DATADANINFORMASIPENDIDIKAN

Pembelajaran Daring Masa COVID-19

Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pembelajaran secara massif. Proses pembelajaran jarak jauh atau daring telah mengubah pelaksananan pembelajaran secara tatap muka yang telah kita laksanakan secara turun temurun dari satu generasi sampai kepada generasi pra Covid-19, pembelajaran rutinitas yang dipandu oleh guru-guru didepan kelas telah berubah cukup dirumah saja.

Penutupan sekolah sesuai edaran yang dikeluarkan oleh Mendikbud dengan menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh. dilakukan dalam rangka meminimalisasi cepatnya penyebaran Covid-19. Kebijakan penutupan tersebut sebagai respons terhadap kebijakan dan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing (jaga jarak). pembelajaran daring yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir ini masih perlu dilakukan evaluasi dan terus ditingkatkan. Hal ini mengingat penularan virus Covid-19 tersebut hingga saat ini masih terus bertambah.

Sistem pembelajaran jarak jauh memang tidak seefektif sistem tatap muka. Apalagi di tengah kondisi darurat seperti saat ini. Banyak hal yang perlu disiapkan dengan baik agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. penyiapan infrastruktur seperti jaringan internet yang memadai.

Tentu dukungan fasilitas tidaklah cukup. Kementerian Pendidikan juga perlu memastikan konten materi yang disiapkan juga memadai dan tidak keluar dari standar yang sudah ditetapkan. Sehingga meskipun dalam kondisi emergency seperti sekarang, apa yang dipelajari para siswa PAUD,SD dan SMP  tidak akan ketinggalan atau bahkan keluar dari substansi materi pembelajaran yang seharusnya.

Sistem pembelajaran daring ini tidak cukup dengan hanya menyiapkan infrastruktur berupa jaringan dan aplikasi. Tuntutan yang yang lebih sulit dari itu, yaitu kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan para pelajar itu sendiri ditambah dengan kesiapan orang tua dalam mendampingi putra-putri mereka dalam belajar daring.

Untuk menyiapkan SDM dan pelajar serta pendampingan orang tua, dalam hal ini perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus.

Dinas pendidikan dan kebudayaan kota Banda Aceh juga telah mempersiapkan jaringan dan aplikasi-aplikasi yang dapat diakses untuk membimbing dan membantu pelaksanaan pembelajaran daring selama covid-19 diantaranya adalah melalui :

Keberhasilan pembelajaran daring selama masa krisis Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. pihak sekolah perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan orangtua dalam mengontrol belajar anak di rumah.

Selain itu, pihak orangtua dan sekolah harus melakukan komunikasi yang efektif dalam bekerja sama membangun kedisiplinan anak belajar di rumah terlebih lagi kita akan menjani ibadah puasa Ramadhan .

Selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan tahun 1441 Hijriah semoga Allah SWT segera mengangkat wabah covid-19 dari muka bumi ini, dan kita kembali  dapat melaksanakan aktivitas ibadah, belajar dan bekerja sebagaimana mestinya. #datadaninformasipendidikan.

 

Pelatihan Penguatan Materi Guru Pendidikan Diniyah Jenjang SMP Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menggelar pelatihan dan penguatan materi ajar guru pendidikan diniyah jenjang SMP yang bertempat di Aula SKB (02/12/2019). Pelatihan tersebut resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah.

Panitia menyatakan bahwa sebanyak 116 guru diniyah jenjang SMP Negeri dan Swasta ikut dalam pelatihan tersebut. Penguatan materi tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari kedepan (02 – 04 Desember 2019) bertujuan untuk memberikan penguatan karakter kepada seluruh guru peserta.

Aminullah menyatakan sangat mengpresiasi apa yang telah Disdikbud lakukan dalam upaya meningkatkan pendidikan di Kota Banda Aceh. Ditambah lagi dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan para guru bisa terus menambah wawasan mereka.

“Kami sangat mengapresiasi Disdikbud dengan segala upaya meningkatkan pendidikan di Kota Banda Aceh tercinta. Dan kami harapkan agar kiranya para guru terus menambah wawasan pendidikan guna menciptakan anak didik menjadi insan yang taat agama kedepannya.” Tuturnya.

O2SN SD : Membangun Karakter Unggul Melalui Kegiatan Olahraga Pendidikan

Banda Aceh – Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang SD tingkat Kabupaten/Kota resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah, di Aula SKB Kota Banda Aceh (18/04/2019).

O2SN jenjang SD (18 – 22 April 2019) diikuti oleh 130 peserta dan memperlombakan setidaknya lima cabang olahraga, yaitu atletik, renang, badminton, renang, dan karate.

Walikota Banda Aceh, Aminullah, menargetkan akan banyak lahirnya atlet berbakat pada usia dini dengan diadakannya O2SN tersebut. “Kami sangat berharap dengan dilaksanakan kegiatan O2SN tiap tahunnya, akan melahirkan cikal bakal atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional nantinya”. Ungkapnya.

Peserta yang lolos seleksi tingkat kabupaten/kota nantinya akan mewakili Kota Banda Aceh bersaing ke tingkat provinsi.

Pembukaan Gurpres Serta Pengelola Dan Pendidik PAUD

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menyeleksi pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga perpustakaan, dan tenaga administrasi sekolah berprestasi dan berdedikasi jenjang TK, SD, dan SMP serta pengelola dan pendidik PAUD di Hotel Arabia (27/03/2019).

Pembukaan penyeleksian pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga perpustakaan, dan tenaga administrasi sekolah berprestasi dan berdedikasi jenjang TK, SD, dan SMP serta pengelola dan pendidik PAUD dibuka langsung oleh Walikota Banda Aceh, Bapak Aminullah.

Walikota Banda Aceh menyambut baik adanya penyeleksian tersebut. Hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Banda Aceh dan semoga bisa menjadi leader pendidikan di Aceh.

“Kami sangat menyambut baik pelaksanaan penyeleksian guru seperti ini, dengan adanya proses seperti ini, dapat menambah wawasan peserta serta menjadi lebih baik dari sebelumnya dan nantinya akan memberikan kontribusi yang menonjol juga memperoleh prestasi “. Tuturnya.

“Kualitas pendidikan tidak akan lepas dari peran pendidik di sekolah, semoga kedepannya kita (Kota Banda Aceh) bisa menjadi Leader pendidikan di Aceh”. Harapnya.

Aminullah juga berpesan untuk memastikan setiap sekolah bebas dari narkoba.

Untuk diketahui, seleksi pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, tenaga perpustakaan, dan tenaga administrasi sekolah berprestasi dan berdedikasi jenjang TK, SD, dan SMP diikuti 41 peserta serta pengelola dan pendidik PAUD diikuti 15 peserta.