Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menjamu dan memfasilitasi 30 guru/pengelola PAUD dari Dinas Pendidikan Gayo Lues guna magang di lembaga PAUD Kota Banda Aceh. Acara penyambutan Disdik Gayo Lues dan para guru dilaksanakan di Aula Disdikbud Kota Banda Aceh (29/09/2019).
Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Saminan, mengaku sangat senang dengan kerjasama tersebut. Menurutnya kegiatan magang guru/pengelola PAUD sangat bermanfaat untuk pengembangan pola didik anak khususnya bagi guru/pengelola PAUD. “Kegiatan seperti ini Insya Allah akan terus kita laksanakan di tahun berikutnya. Ada banyak manfaat yang akan kita peroleh dari sini, terutama bertambahnya ilmu dan perkembangan pengajaran bagi guru/kelola PAUD,” sebutnya.
Magang guru/pengelola PAUD akan dilaksanakan mulai tanggal 27 September – 13 Oktober 2019 di lima lembaga PAUD Kota Banda Aceh, yaitu :
TK Pertiwi
TK Bhayangkari
TK IT Baitusalihin
TK Cut Mutia
dan TK Kartika
Kelima lembaga tersebut merupakan PAUD yang terakreditasi A dan mudah dijangkau selama magang.
Tujuan utama dari magang tersebut adalah untuk mengadopsi model pembelajaran yang ada di PAUD Kota Banda Aceh guna diterapkan dan dikembangkan di PAUD yang ada di Gayo Lues.
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Banda Aceh untuk tahun 2019 kembali melaksanakan kegiatan rutinnya bagi Pramuka Penggalang se Kwarcab Kota Banda Aceh yaitu Kompetisi Penggalang yang merupakan ajang kopetensi bagi adik-adik Pramuka Penggalang untuk uji coba ketrampilan Kepramukaan yang selama ini telah mereka dapati di Gugus Depan masing masing.
Dalam sambutan pembukaan tanggal 24 september 2019 kakak H. Aminullah Usman, SE.Ak., M.M (Kamabicab/Walikota Banda Aceh) meminta anggota Pramuka menjadi contoh Tauladan bagi masyarakat, khususnya warga Kota Banda Aceh dan terus mengembangkan diri agar menjadi pribadi terbaik khususnya di Aceh.
Pada kesempatan kali ini 22 gugus depan putera dan 20 gugus depan puteri mengikuti kegiatan ini dengan 24 mata lomba ketrampilan kepramukaan, seni budaya dan keagamaan dan berlangsung di Komplek TVRI Aceh dari tanggal 24 s.d. 29 September 2019.
Alhamdullilah kegiatan berlangsung dengan aman tanpa kendala yang berarti baik bagi peserta maupun panitia, walau hujan mengguyur saat pelaksanaan berlangsung, demikian kata ketua panitia pelaksana disela sela kegiatan berlangsung. Sementara pada saat upacara penutupan tanggal 29 September 2019 kakak Dr. Saminan, M.Pd anggota Mabicab dan juga selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menyampaikan pesannya, bahwa gerakan Pramuka merupakan salah satu pilihan yang tepat dalam pembentukan nilai nilai Karakter yang kuat bagi pendidikan anak anak usia didik karena menanamkan nilai nilai luhur dalam setiap kegiatannya sehingga pemerintah mengeluarkan Permendikbud 063 tahun 2014 tentang Pendidikan Estrakurikuler Wajib Kepramukaan di setiap jenjang pendidikan.
Pada kegiatan kali ini Gugus Depan yang meraih prestasi terbaik di raih oleh Gugus Depan yang berpangkalan di SMP negeri 19 Percontohan Banda Aceh dan berharap dapat merebut Piala Bergilir Walikota Banda Aceh. Diimana pada kesempatan tersebut, kak Saminan tidak lupa mengucapkan selamat kepada pemenang dan bagi yang belum meraih prestasi teruslah semangat dan disiplin dalam berlatih agar dapat meraih prestasi terbaik kelak.
Ketua Panitia kak Marwan, S.Ag, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada Kepala Stasiun TVRI Aceh dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dan memfasilitasi kegiatan Kompetisi Penggalang 2019 Kwarcab Kota Banda Aceh, sehingga bisa berjalan dengan sukses.
Sumber berita dan photo : Humas Kwarcab Pramuka Kota Banda Aceh
Sebanyak 34 (empat puluh tiga) orang guru dan 6 (enam) peserta dari kepala sekolah jenjang TK. Sedangkan peserta dari SD sebanyak 15 peserta dan SMP sebanyak 13 peserta mengikuti kegiatan Seleksi Calon Pengawas Sekolah yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang menaungi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh membutuhkan pengawas sekolah yang mampu membina kepala sekolah dalam rangka melaksanakan tugas pokok di sekolah yang mereka pimpin.
Hasil dari kegiatan seleksi calon pengawas ini nantinya akan mencetak pengawas sekolah yang profesional dan mampu menerapkan (6M) yaitu mendidik, mengajar, melatih, memotifator, mengevaluasi dan membina para kepala sekolah supaya dapat melaksanakan tugasnya untuk memajukan pendidikan di tempat dia memimpin.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 (empat) hari ini berupa memberi tanggapan/respon terhadap Instrumen Penilaian Potensi Kepengawasan (PPK), Penulisan Makalah Kepengawasan dan diakhir kegiatan adalah wawancara mengenai tanggapan respon yang telah perserta tulis.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kabid Pembinaan Tenaga pendidik dan Kependidikan mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan yang berlangsung mulai tanggal 22 s.d 25 September 2019 di Grand Aceh Syariah.
Dengan adanya Seleksi calon pengawas yang dilaksanakan ini, diharapkan bisa memberikan solusi terhadap kekurangan tenaga pengawas pada lingkup Disdikbud Banda Aceh selama ini. Dimana kekurangan tersebut lebih disebabkan karena banyaknya tenaga pengawas yang telah memasuki masa pensiun ataupun purnatugas.
Pelaksanaan Kegiatan Pekan Kreatifitas PAUD Banda Aceh yang dilaksanakan mulai tanggal 18 s.d 24 September 2019 bertempat di Gedung SKB adalah event rutin untuk pengembangan Program PAUD serta memperkenalkan keberhasilan dan inovasi pembelajaran jenjang PAUD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Banda Aceh dengan memperlombakan : Hafalan Surat Pendek, Menari, Mewarnai Gambar dan Menyusun Puzlle. Kegiatan selama sepekan ini diikuti hampir 1.100 peserta baik perorangan, kelompok, serta diwakili oleh 21 Gugus PAUD yang berasal dari 9 kecamatan yang ada di Kota Banda Aceh.
Dalam sambutannya ketua TP.PKK Kota Banda Aceh atau lebih dikenal dengan Bunda PAUD Ibu Hj. Nurmiati AR. menyampaikan apresiasi yang sangat luar biasa atas pelaksanaan Pekan Kreatifitas PAUD yang memberikan kontribusi besar untuk landasan bagi keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan “Golden Age” bagi seseorang, yang hanya ada satu kali dalam seumur hidup anak manusia dan tidak akan pernah terulang kembali, maka pergunakanlah kesempatan terbaik ini untuk kita mempersiapkan masa depan anak-anak Indonesia menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah wadah bermain dan belajar bagi anak-anak kita. Dalam prosesnya anak-anak akan di didik serta dibantu untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga berkembanglah potensi-potensi pada diri anak sejak usia dini, Enam Kompetensi Anak yang kita kembangkan meliputi : Pengembangan Potensi Nilai Agama dan Moral, Bahasa,Kognitif, Fisik Motorik, Sosial Emosional dan Seni.
Hal tersebut dipertegas oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kerja keras kita untuk mengembangkan PAUD kedepan semakin tertantang dengan perkembangan zaman terlebih lagi persiapan kita memasuki era Revolusi Industri 4.0, kita menyiapkan generasi milenial yang ada dihadapan kita ini berkontribusi menjadi generasi Islami menuju Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariat.
Dengan adanya Kreatifitas Pendidikan Anak Usia Dini pada hari ini, Layanan paripurna wajib PAUD Setahun Pra Sekolah dasar dapat terwujud serta proses pembelajaran yang ada dalam lingkungan PAUD terus berkembang, sehingga kedepan nantinya terus melahirkan anak-anak yang memiliki kesiapan, baik dari segi akhlak maupun pengetahuan demikian liputan kegiatan Pembangunan PAUD.
Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan Kecakapan Hidup melalui program Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) yang dilaksanakan di Banda Aceh mulai tanggal 31 Juli s.d 1 Agustus 2019. Dimana kegiatan ini diikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari lembaga pendidikan non formal yang mengembangkan basis pendidikan masyarakat yaitu LSM Puan Addisa, PKBM Kiat Usaha, dan SPNF SKB Banda Aceh.
Tujuan dari kegiatan ini adalah penguatan pemeberdayaan ekonomi keluarga dengan meberikan pengetahuan keterampilan merangkai bunga, keterampilan membuat seuhab, bordir, akrilic, merias payung, dan olahan jahe yang merupakan bagian pengembangan kewirausahaan atau euterpreneurship.
Kegiatan yang dipelopori oleh bidang pembinaan PAUD dan PNF sebagai leading sektor pembinaan Pendidikan Non Formal juga akan menghadirkan narasumber ahli dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Dinas Tenagakerja, dan serta akademisi dari UIN Ar-Raniry.
Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Plh. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Bapak Sulaiman Bakri, S.Pd., M.Pd. Dalam arahannya kepala dinas mengharapkan agar perempuan menjadi leader dalam rumahtangga dengan membekali diri dengan berbagai keterampilan yang dapat menopang perekonomian rumahtangga.
Keberhasilan sebuah rumahtangga tentunya tidak terlepas dari kesuksesan seorang perempuan dalam memanage rumah tangga. Maka dibutuhkan pendidikan yang lebih bagi perempuan karena ujung tombak keberhasilan rumah tangga ada di tangan perempuan. Majunya perekonomian keluarga akan mengembangkan perekonomian masyarakat sehingga akan mengembangkan perekonomian Kota Banda Aceh seperti yang dicanangkan oleh Walikota Banda Aceh dengan visinya Mencapai Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah.
Banda Aceh – Gala Siswa Indonesia (GSI) jenjang SMP tingkat Kota Banda Aceh telah resmi ditutup oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah, kemarin di Lapangan Bola Lambaro Skep (29/07/2019).
Walikota Banda Aceh sangat mengapresiasi kegiatan tersebut hingga memberikan uang pembinaan tambahan kepada para pemenang. Selain sebagai event nasional, ajang seperti ini sangat diharapkan bisa menjauhkan anak didik dari pengaruh narkoba dan kenakalan remaja lainnya. “Saya yakin dengan adanya acara seperti ini tentunya akan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar dan juga menjadi hiburan bagi masyarakat. Anak didik kita juga akan jauh dari pengaruh narkoba jika mereka sibuk mengukir prestasi”, uangkapnya.
Seperti yang diketahui, di babak final GSI mempertemukan SMPN 3 kontra SMPN 6 yang dimenangkan oleh SMPN 3 melalui adegan adu pinalti. Nantinya juara GSI Kota Banda Aceh akan mewakili Kota Banda Aceh ke tingkat provinsi.
JUARA
SEKOLAH
PERWAKILAN
I
SMPN 3
KEC BAITURRAHMAN
II
SMPN 6
KEC KUTA ALAM
III
SMPN 13
LUENG BATA
IV
SMPN 8
SYIAH KUALA
Top skor
– SMPN 6 atas nama Reza
– SMPN 13 atas nama T. Khairul
.
Pemain terbaik
– SMPN 3 atas nama Zaki
Banda Aceh – Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMP untuk tingkat Kota Banda Aceh resmi dibuka di Aula PGRI Aceh (29/07/2019) oleh Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh.
FLS2N merupakan kompetisi dibidang seni antar siswa yang nantinya akan mewaikili daerah ke tingkat provinsi hingga nasional. Juga memiliki tujuan melestarikan seni budaya daerah. FLS2N diikuti oleh 15 SMP se Kota Banda Aceh yang akan berlomba di lima cabang seni selama tiga hari kedepan (29-31 Juli 2019).
Kreativitas tari
Kreativitas musik tradisional
Gitar duet
Menyanyi solo
Desain poster
Kadis Disdikbud Kota Banda Aceh, Plh Sulaiman, menjelaskan bahwa pendidikan tidak hanya pembelajaran dalam kelas, melainkan juga termasuk didalamnya seni budaya. “Pendidikan bukan hanya belajar rumus-rumus, tetapi pendidikan juga termasuk didalamnya nilai seni budaya yang harus dilestarikan”, ungkapnya.
Kadis Disdikbud juga berharap suksesnya FLS2N didukung penuh oleh peserta dan juga guru pendamping serta kepala sekolah. “Mari sama-sama kita sukseskan FLS2N, karena kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak didik serta adanya pelestarian seni budaya”, harapnya.
Banda Aceh – Gala Siswa Indonesia (GSI) jenjang SMP yang tiap tahunnya diselenggarakan Disdikbud Kota Banda Aceh, tahun ini dibuka di Lapangan Bola Lambaro Skep (23/07/2019). Pembukaan dihadiri oleh elemen masyarakat dan siswa yang akan berlaga.
Kepala Disdikbud Kota Banda Aceh, Plt. Sulaiman, mengharapkan semua peserta bermain dengan sportif dan fair play. “Kami berharap anak-anak menjunjung sportifitas dilapangan dan mengikuti semua arahan wasit guna menghindari bentrokan antar pemain”, ungkapnya.
Beliau juga mengharapkan hadirnya kepala sekolah dan guru pembimbing untuk mendukung penuh anak-anak yang bertanding. “Ini merupakan tanggung jawab kepala sekolah dan guru pendamping memberikan dukungan dan apresiasi kepada anak yang bertanding”, harapnya.
GSI 2019 diikuti oleh 11. Juara GSI tingkat Kota Banda Aceh nantinya akan bersaing dengan kabupaten/kota di tingkat provinsi.
Rutinitas absensi siswa di ruang kelas pada semua sekolah dipastikan dilakukan setiap hari dengan tujuan untuk mengetahui apakah siswa sakit, izin, alpa, atau terlambat di kelas tersebut. Dimana catatan absensi siswa tersebut biasanya mencakup nomor induk siswa, nama siswa, dan kelas.
Dari data absensi siswa, sekolah dapat menilai tingkat kedisiplinan pada setiap siswa, dimana nantinya akan direkap kembali pada akhir semester. Proses rekapitulasi per semester sudah dipastikan sedikit terkendala dan belum bisa memenuhi kebutuhan sekolah dengan cepat, mengingat prosesnya dikerjakan secara manual. Kendala lain dari proses absensi manual adalah mudah tercecer, sulitnya dalam pencarian data serta lambatnya waktu dalam pengolahan data.
KONDISI SAAT INI
HARAPAN
Belum maksimal implementasi manajemen berbasis sekolah.
Terbukanya ruang komunikasi dan informasi antara para pihak.
Keterbatasan waktu dan tenaga terlibat aktif dalam aktivitas sekolah.
Akses komunikasi dan informasi tidak terkendala ruang dan waktu.
Minimnya partisipasi dan kolaborasi.
Peningkatan partisipasi dan kolaborasi terhadap pendidikan.
Beranjak dari hal tersebut, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, berkesimpulan dibutuhkan satu terobosan baru untuk merubah paradigma dari pencatatan manual absensi ini ke sistem komputerisasi, sehingga data yang didapat lebih cepat, akurat dan efektif, serta dapat mengurangi biaya pengadaan mesin fingerprint dan ribetnya proses input data untuk peserta didik baru pada setiap awal tahun ajaran baru.
Keinginan menghadirkan sistem layanan ini juga dilatarbelakangi oleh sulitnya mendapatkan akses informasi dari sekolah terhadap tumbuh kembang dan prilaku anak didik secara dini dan mendapatkan informasi terkait aktifitas dan proses belajar mengajar di sekolah, maraknya kekerasan (bullying) di lingkungan sekolah, kasus kekerasan terhadap anak didik.
DESKRIPSI SISTEM
Sistem Layanan Informasi Sekolah (Sinan Sikula) adalah suatu aplikasi yang berfungsi sebagai media komunikasi dan informasi antara pelaku pendidikan (sekolah) dengan penerima layanan pendidikan (orangtua/wali murid).
Rutinitas layanan ini adalah memberikan informasi dan menjadi media komunikasi antara orang tua/wali siswa dengan pihak sekolah dalam mendapatkan informasi kehadiran, akademik, dan aktifitas peserta didik di sekolah. Komunikasi dan pengiriman informasi dilakukan melalui aplikasi berbasis mobile, aplikasi berbasis web, dan berbasis SMS yang akan menjamin tersampaikannya informasi ke orangtua/wali murid atau sebaliknya secara cepat, tepat, akurat, dan realtime tanpa harus tatap muka, ataupun pada saat menerima hasil evaluasi belajar tahap akhir yang biasanya baru diterima oleh orangtua/wali murid pada saat pengambilan rapor.
Harapan yang lebih luas dari sistem layanan ini adalah, memastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan bisa berlangsung dengan baik, transparan, dan akuntabel. Sistem ini juga diharapkan menjadi alat dalam proses pembangunan dan pembinaan aspek sosial kemasyarakatan terhadap anak usia sekolah, sehingga harapan hadirnya generasi yang berakhlakul karimah bisa kita wujudkan. Selain tentunya layanan ini bisa membantu dalam memperkuat upaya perlindungan anak, dan meningkatkan rasa aman, nyaman serta tumbuh kembang anak ke arah yang lebih baik, dengan banyaknya pihak terkait (stakeholder) yang ikut terlihat didalamnya.
Layanan Sinan Sikula ini dengan fitur-fitur yang ada tersebut, nantinya akan saling terintegrasi dalam memproses data-data akademik untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder, meliputi kehadiran siswa, kehadiran guru, kalender pendidikan, kurikulum yang digunakan, rekaman prestasi siswa/sekolah, daftar hafidz/hafidzah, siswa penerima beasiswa, jadwal sekolah serta segala informasi yang berkaitan dengan aktifitas yang ada di sekolah.
Setiap pengguna aplikasi mempunyai tingkat akses yang berbeda-beda terhadap sistem layanan informasi sekolah ini. Tingkat akses yang dimaksud disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kepentingan dari masing-masing pengguna sistem nantinya. Sistem ini juga direncanakan memiliki dashboard untuk para pengambil kebijakan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
MANFAAT (INTERNAL)
Mendukung salah satu misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh yaitu menerapkan manajemen teknologi informasi dan komunikasi dalam akses pendidikan dan pembelajaran (e-education), manfaat internal dari layanan ini adalah para pihak nantinya dimungkinkan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terhadap tumbuh kembang dan prilaku serta proses belajar mengajar di sekolah secara utuh dan cepat dengan capaian antara lain:
Memudahkan dalam pengumpulan dan proses data.
Penyederhanaan proses dan layanan akademik.
Meningkatkan tata kelola dan transparansi manajemen berbasis sekolah.
Mengurangi penggunaan kertas (paperless) dan
Tersedianya layanan informasi sekolah bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
MANFAAT (EKSTERNAL)
Sedangkan manfaat eksternal, diharapkan semua pihak terkait dalam dunia pendidikan (stakeholder) yang selama ini menjadi mitra dalam proses tumbuh kembang, prilaku anak bisa berperan serta dalam proses sosialisasi, mengetahui persoalan yang terjadi pada sekolah tersebut untuk nantinya melakukan tindakan penanganan awal terhadap persoalan yang ada, dengan capaian antara lain:
Memudahkan orangtua/wali murid dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi sekolah.
Memperkuat akses orangtua/wali murid siswa dalam mengawasi dan mengawal penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dan
Terciptanya akuntabilitas, transparansi, dan transformasi informasi publik.
Layanan ini memang sangat diharapkan bisa mereduksi prilaku dan kondisi layanan sekolah yang tidak dalam kondisi normal juga menjadi bagian dari upaya pencegahan (mitigasi) sebelum kondisi yang tidak diinginkan menjadi lebih tidak terkontrol/susah ditangani.
PIHAK TERKAIT (STAKEHOLDER)
Adapun sejauh ini, stakeholder yang terkait erat dan berperan aktif dengan dunia pendidikan di Kota Banda Aceh adalah:
Dinas Kesehatan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB)
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Dinas Sosial
Dinas Syariah Islam dan Dinas Pendidikan Dayah
Polisi, TNI dan BNN
Geuchik
Satpol PP/Wiyatul Hisbah
Ustadz/Ustadzah
Psikolog/Konselor/Penyuluh Pendidikan
dan pihak lainnya.
Dimana peran serta stakeholder tersebut di atas sangat erat, sebagai bentuk sosialisasi dan kerjasama lintas sektor dalam penguatan aqidah, akhlak, prilaku dan kontrol sosial, dan informasi publik tentunya.
ANALISA RESIKO
Sistem layanan ini tentunya membutuhkan sumber daya manusia (operator) dan perangkat elektronik semisal komputer dan smartphone tentunya, yang agar bisa berjalan dengan baik dipastikan harus memiliki regulasi pelaksanaan dan SOP terhadap layanan aplikasi tersebut, agar prosesnya bisa berjalan dengan baik.
Namun dibalik itu semua, sistem layanan ini juga memungkinkan adanya problem/konflik baru, dikarenakan keterbukaan informasi tersebut bisa mengganggu zona nyaman yang sudah terbentuk selama ini. Selain itu transparansi aktifitas sekolah tersebut, menjadikan sekolah yang bersangkutan menjadi “rawan kritik”.
Konsekwensi yang dialami pada pilot project pada 5 (lima) sekolah yaitu SMP Negeri 5, SMP Negeri 6, SMP Negeri 15, SMP Negeri 17, dan SMP Negeri 19, ditemukan adanya “perlawanan” dan munculnya keengganan untuk mengadopsi aplikasi tersebut. Sehingga nantinya jika aplikasi ini memang diimplementasikan secara utuh, dibutuhkan sebuah regulasi yang baik untuk mengatur tindakan dan sanksi kepada pihak sekolah yang tidak menggunakan layanan tersebut.
RANGKUMAN PELAKSANAAN PILOT PROJECT
Lahirnya Pilot Project Sistem Layanan Informasi Sekolah (Sinan Sikula) pada 5 (lima) sekolah ini adalah tahapan dari proyek perubahan jangka menengah Ibu Evi Susanti, S.Pd., M.Si. yang menjabat sebagai Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh atas keikutsertaannya dalam Diklat PIM III Angkatan Ke-2 yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh bekerjasama dengan BKPSDM Kota Banda Aceh Tahun 2017 dengan judul yang sama.
Dari implementasi yg berjalan dari awal tahun ajaran 2016/2017 sampai dengan 4 Oktober 2017, didapatkan grafik data respon pemakaian aplikasi sinan sikula oleh guru sebagai berikut:
Dari data pilot project di atas, ditemukan ada sekolah yang memang dari awal memilih untuk tidak mensupport aplikasi ini, dan ada yang memang memberikan dukungan dan apresiasi penuh kepada guru disekolahnya untuk betul-betul serius memanfaatkan sistem layanan tersebut. Sedangkan sisanya masih ditemukan “keengganan” pada beberapa guru untuk beralih dari cara konfensional ke cara yang lebih modern, dimana yang sedikit mengejutkan itu bukan didominasi pada guru-guru yang sudah sepuh atau menjelang pensiun.
Manfaat yang juga tercatat saat pilot project tersebut dilakukan adalah, perekapan (report) absensi siswa tidak lagi dilakukan secara manual dan memakan waktu lama, tetapi sudah otomatis dari aplikasi desktop yang di kelola oleh operator tiap sekolah. Kepala sekolah dan guru bimbingan konseling (BK) dengan mudah dapat memantau grafik absensi perkelas, data persentase alpha, yang bisa dilihat secara realtime sehingga dapat di ambil tindakan secara langsung seperti memanggil murid yang bersangkutan dan jika diperlukan, menghadirkan orang tua/wali siswa untuk mencari solusinya.
Selain itu sistem layanan informasi sekolah ini juga merekap dengan baik kehadiran guru, pada saat guru tersebut mengabsensi kehadiran peserta didik di kelas yang diasuhnya. Sehingga berdasarkan laporan kehadiran guru yang bersangkutan, pihak akademik dan kepala sekolah secara otomatis dapat memantau kedisplinan guru dalam mengajar di setiap mata pelajaran yang di ajarkan di setiap kelas.
Adapun sosialisasi kepada seluruh kepala sekolah SMP Negeri dan bimbingan teknis kepada operator sekolah yang nantinya bakal menjadi admin sistem layanan ini juga sudah dilakukan. Sehingga praktis secara keseluruhan, semua tahapan yang dibutuhkan untuk implementasi kiranya sudah cukup memenuhi syarat, tinggal menunggu komitmen dan kesungguhan kita mengawal prosesnya berjalan dengan baik. Adapun menu/fitur yang dikembangkan pada versi pilot project tersebut secara detil bisa dilihat lebih lanjut pada https://s.id/manualssver1