Archive: 31 October 2019

In Service Training 24 Calon Pengawas Sekolah TK, SD, Dan SMP

Banda Aceh – 24 calon pengawas sekolah TK, SD, dan SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh mengikuti In Service Training yang diadakan Disdikbud bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) Solo. Kegiatan yang dilaksanakan mulai 29 Oktober hingga 04 November 2019 tersebut berlokasi di Aula Grand Arabia Hotel Banda Aceh.

Diklat tersebut diikuti oleh calon pengawas yang telah lulus seleksi substansi yang awalnya berjumlah 62 orang peserta. Sedangkan pemateri dihadirkan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa Jakarta dan LP2KS Solo.

Lawatan Cagar Budaya Siswa/i SMP Negeri Dan Swasta Kota Banda Aceh

BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan lawatan ke tempat bersejarah/cagar budaya bagi siswa/i SMP Negeri dan Swasta se-Kota Banda Aceh (15-18 Oktober 2019).

Lawatan siswa/i tersebut bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Banda Aceh dengan melakukan disdkusi dan tanya jawab langsung dengan pemandu dari pegiat sejarah. Serta memberikan pemahaman dan informasi dari suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Peserta lawatan berjumlah 200 peserta yang yang terdiri dari 166 siswa/i dan 32 guru pedamping. Peserta lawatan dibagi menjadi empat kelompok perharinya berjumlah 50 peserta. Setiap kelompok terbagi menjadi delapan sekolah negeri dan swasta.

Lokasi cagar budaya yang dikunjungi oleh peserta adalah :

  • Museum Aceh
  • Rumah Aceh
  • Makam Raja Iskandar Muda
  • Kandang Meuh
  • Kandang XII
  • Tuan Di Kandang
  • Putroe Ijo, dan
  • Putroe Phang

 

Menjadi Bagian dari Peringatan Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Pemilihan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. Meski batik sudah lama ada di Indonesia dan menjadi bagian dari sejarah, namun Hari Batik Nasional baru ditetapkan pada tahun 2009 silam. Selain itu, batik juga akhirnya diakui menjadi milik Indonesia setelah sebelumnya sempat diklaim oleh Malaysia.

Merangkum dari laman resmi UNESCO, rupanya ada beberapa alasan mengapa batik akhirnya dijadikan Warisan Kebudayaan Non-Benda. “Teknik, simbolisme, dan budaya yang terkandung di dalam kain katun dan sutra yang diwarnai secara manual, dikenal juga sebagai Batik Indonesia, telah menyatu dalam kehidupan rakyat Indonesia dari awal hingga akhir,” tulis laman UNESCO.

“Bayi digendong dengan kain batik yang dihiasi simbol dan didesain untuk membawa keberuntungan, dan mereka yang sudah meninggal diselimuti kain batik khusus pemakaman. “

Tidak hanya itu, UNESCO juga menyebutkan bagaimana batik dipakai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, mulai dari pekerja kantor, pelajar, hingga dalam acara pernikahan maupun pertunjukan seni. Keistimewaan lainnya, menurut UNESCO, batik Indonesia memiliki beragam motif yang terpengaruh dari berbagai budaya yang ada. Sebagai contoh, ada batik yang memiliki motif kaligrafi Arab, buket Eropa, phoenix China, bunga sakura, hingga burung merak India atau Persia. Kini, tak cuma menjadi warisan budaya Indonesia, batik juga telah menjadi bagian dari fashion dan makin banyak digunakan oleh orang-orang dari segala usia.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Banda Aceh juga mengambil andil dalam peringatan Hari Batik Nasional, sesuai edaran Walikota Banda Aceh yang ditandatangani Wakil Walikota menegaskan tentang pemakaian batik pada hari rabu tanggal 2 oktober 2019. Hasilnya beragam motif batik baik yang bernuansa daerah maupun nasional juga ada di SKPD tercinta. Selamat Hari Batik Nasional rekan beumandum.

(dirangkum dari berbagai sumber)