Banda Aceh – Pada Rabu, 31 Agustus 2022 Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Aceh yang didukung penuh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh, mengadakan seminar pendidikan jelang tanggal 2 September puncak Hari Pendididikan Daerah (Hardikda) yang tahun ini sudah berusia 63 tahun.
Acara seminar diikuti seluruh Kepala Sekolah mulai dari PAUD, SD dan SMP dan Pengurus Organisasi Wanita yang bernaung di BKOW Aceh, acara ini dilaksanakan di Aula Balee Kerukunan Inong Aceh (BKIA) yang dulunya Gedung BKOW.
Pj Walikota Banda Aceh Bakri Sidik yang diwakili Asisten I Setdako Bakhtiar dalam arahannya menyambut baik dan memberikan apresiasi Disdikbud Kota Banda Aceh yang begitu bagus dapat bekerjasama dengan mitra kerja organisasi wanita BKOW, Bakhtiar menyampaikan rasa kagumnya bahwa sesungguh untuk melaksanakan prorgam Pemerintahan tidak bisa bekerjasama hanya dengan lintas dinas, instansi saja tetap harus juga dapat bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat, apalagi komunitas-komunitas pemerhati pendidikan dan kebudayaan seperti BKOW ini.
“Aceh perlu bangga karena mempunyai Hari Pendidikan dan ini tidak ada di Provinsi lainnya se Indonesia, disini letak bukti sejarah keistimewaan Aceh bidang agama, pendidikan dan budaya maka karena rasa bangga ini kita bersyukur mengisinya dengan acara-acara yang bermutu,” katanya.
“Pemerintah Kota Banda Aceh terus peduli akan kemajuan mutu pendidikan dasar melalui Disdikbud, apalagi dengan semakin digalakkannya kurikulum merdeka belajar akan dapat menjadikan pendidikan dan kebudayaan di Kota Banda Aceh semakin gemilang dengan nilai-nilai islami,” tutup Bakhtiar sekaligus membuka acara seminar.
Kadisdikbud Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri dalam sambutannya menguraikan tentang sejarah hari pendidikan dan tanggung jawab mempertahankan mutu pendidikan dan pelestarian budaya.
Berdasarkan sejarah inilah dengan relevansi pelaksanaan kurikulum merdeka belajar Disdikbud akan membuat wacana melaksanakan program Sehari Berbahasa dan Berbudaya Aceh disingkat Sedati agar kental dengan nuansa keacehannya, Sedati ini kita akan coba mulai dulu dari sehari berbahasa dan berpakaian adat Aceh di sekolah-sekolah mulai dari PAUD, SD, SMP se Kota Banda Aceh yang natinya dapat menjadi pertimbangan untuk diajukan proleg agar ada regulasi yang mengaturnya.
Sulaiman juga mengucapkan terima kasih sudah bisa bekerjasama dengan BKOW Aceh yang notabenenya perkumpulan ormas wanita besar dan jumlahnya banyak sehingga diharapkan bisa menjadi perpanjangantangan ke masyarakat luas tentang, program Sedati ini yang rencananya akan dilaksanakan launching tepat pada peringatan Hardikda ke 63 tanggal 2 Sepetember 2022.
Ketua Umum BKOW Aceh Hj. Nurhayati, melalui Wakil Ketua Kordinator Bidang Pendidikan Harbiyah Gani menyampaikan kepada beritamerdeka.net mengatakan acara ini adalah agenda tahunan yang sudah diprogramkan BKOW melalui bidang pendidikan yaitu memperingati Hardikda kerja sama dengan Disdikbud Kota Banda Aceh dan Hardiknas dengan Disdik Provinsi Aceh.
Tahun ini pas momennya dengan Disdikbud Kota Banda Aceh yang akan melaunching program Sedati maka BKOW membuat seminar sehari berbahasa dan berbudaya Aceh.
Pemateri yang diundang adalah Prof. Harun Alrasyid dan Dr. Rostina memang pakarnya bahasa dan budaya Aceh. Harbiyah yang didampingi Fadillah selaku Ketua Panitia menambahkan bahwa acara ini dihadiri 200 orang peserta.
Pada pembukaan terlihat hadir Ketua Komisi Bidang Pendidikan Arifin berserta beberapa Anggota DPRK Banda Aceh Hj. Kasumi dan Syarifah Munira juga hadir Ketua MPD Kota Banda Aceh Salman Ishak, Ketua MAA, DP3AKB dan jajaran pemerintah Kota Banda Aceh yang memang relevan dengan dunia pendidikan.
Selanjut Fadillah menyampaikan ada beberapa rekomentasi yang bisa digunakan Disdikbud Kota Banda Aceh untuk menjadi pertimbangan dalam melegalisasi program Sedati ini nanti, apalagi kita bersama sudah mensosialisasikan melalui media-media seperti dialog interaktif di program Lintas Kuta Raja RRI Banda Aceh dan media lainnya. “Tentu akan cepat sampai ke masyarakat pentingnya program sedati ini,” tutup Fadillah yang juga Ketua Bidang Pendidikan BKOW Aceh. (beritamerdeka.net)