Sosialisasi Dan Pendampingan Calon Peserta Guru Penggerak Tahun 2022

Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh melalui Bidang PTK menggelar sosialisasi dan pendampingan calon peserta guru penggerak tahun 2022 yang dilaksanakan di Hotel Grand Aceh Syariah, Lamdom (20/09/2022) yang diikuti oleh 210 peserta guru yang berasal dari jenjang TK, SD, dan SMP.

Kegiatan sosialisasi dan pendampingan calon peserta guru penggerak tahun 2022 dibagi menjadi 2 angkatan. Angkatan I akan dilaksanakan pada tanggal 20-21 September 2022 yang diikuti 210 peserta guru jenjang TK, SD, SMP. Angkatan II akan dilaksanakan pada tanggal 22-23 September 2022 mendatang.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kadis Dikbud Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd yang dihadiri oleh Sekretaris Disdikbud, Kabid Pembinaan Ketenagaan, Kabid Pembinaan SMP, Kabid Kebudayaan, Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal, serta narasumber dari BGP.

Program guru penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini dilakukan untuk mengimplementasikan pembelajaran yang terpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem Pendidikan untuk mewujudkan profil Pancasila.

Setelah dinyatakan lulus, Guru Penggerak akan bertugas menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolahnya dan di wilayahnya. Seorang guru penggerak juga menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah.

Dalam arahannya, Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd mengapresiasi guru yang telah mendaftarkan diri mengikuti kegiatan sosialisasi dan pendampingan calon peserta guru penggerak tahun 2022. Yang mana dengan mengikuti kegiatan tersebut berarti ikut membantu mengembangkan mutu pendidikan di Kota Banda Aceh.

Ia juga meminta agar guru yang memenuhi syarat kepesertaan namun tidak mengikuti kegiatan sosialisasi dan pendampingan calon peserta guru penggerak untuk diberikan sanksi guna memberikan efek jera. 

Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd mengharapkan bagi semua peserta yang mengikuti kegiatan tersebut bisa lulus seleksi calon guru penggerak.

Dengan banyaknya jumlah guru penggerak di Kota Banda Aceh nantinya diharapkan Kota Banda Aceh akan terus menjadi kota referensi pendidikan di Provinsi Aceh.