SMPN 10 Banda Aceh Rebut Juara Umum Nasional di OAN KP 2025 Puskantara

SMPN 10 Banda Aceh Rebut Juara Umum Nasional di OAN KP 2025 Puskantara

Kuasai Puncak “Absolute Winner” di 7 Bidang Lomba

BANDA ACEH – SMP Negeri 10 Banda Aceh kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Sekolah unggulan ini berhasil menyabet gelar Juara Umum Nasional dalam ajang Olimpiade Akademik Nasional Kesaktian Pancasila (OAN KP) 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Kejuaraan Pelajar Nusantara (Puskantara).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, mengatakan SMPN 10 Banda Aceh mendominasi perolehan medali dengan total 169 medali, terdiri atas 65 medali emas, 62 medali perak, dan 42 medali perunggu.

“Ini capaian luar biasa yang menunjukkan kualitas pendidikan di Banda Aceh terus meningkat. Anak-anak kita mampu bersaing secara nasional dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan pembinaan yang terarah,” ujarnya.

Kompetisi yang digelar secara daring ini mempertandingkan berbagai bidang studi untuk jenjang SMP/sederajat, antara lain Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA, Fisika Terpadu, Biologi Terpadu, IPS, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Kedokteran Dasar, Bahasa Arab, Informatika, Sejarah, dan Geografi.

Tak hanya unggul dalam jumlah medali, tujuh siswa SMPN 10 Banda Aceh juga berhasil meraih nilai tertinggi nasional di tujuh kategori lomba berbeda, sehingga menyandang predikat bergengsi “Absolute Winner.”

Capaian ini menegaskan penguasaan akademik yang kuat serta semangat juang luar biasa dari para siswa sekolah tersebut.

Kepala SMPN 10 Banda Aceh, Intan Nirmala Hasibuan, menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas prestasi ini.

“Prestasi ini adalah buah dari kegigihan dan semangat belajar anak-anak kami. Mereka telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan pembinaan yang berkesinambungan, siswa dari Aceh mampu menjadi yang terbaik di tingkat nasional,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran Klub Pahlawan Olimpiade Spenten, wadah pembinaan internal sekolah yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat akademik siswa.

“Klub ini menjadi jantung semangat kompetisi di SMPN 10 Banda Aceh. Kami berharap prestasi ini memotivasi sekolah lain di Banda Aceh untuk terus mengasah potensi generasi muda,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, turut memberikan apresiasi tinggi atas prestasi membanggakan tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kota Banda Aceh, saya menyampaikan selamat dan terima kasih kepada seluruh keluarga besar SMPN 10 Banda Aceh. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak Banda Aceh adalah generasi cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi,” ujar Illiza.

Ia menambahkan, Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus mendukung penguatan kualitas pendidikan melalui pembinaan akademik dan karakter siswa.

“Pendidikan bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk akhlak dan semangat kolaborasi. Semoga prestasi SMPN 10 Banda Aceh menjadi inspirasi bagi seluruh sekolah untuk terus berinovasi dan melahirkan generasi emas Banda Aceh,” tutup Wali Kota.

Wakil Wali Kota Banda Aceh Pantau Langsung Pembinaan Seni di Sekolah

Banda Aceh, 18 Oktober 2025 – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 2 Banda Aceh untuk memantau dan mengevaluasi hasil pembinaan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh dalam memajukan pendidikan seni dan budaya di kalangan pelajar.

Dampingi oleh Asisten II Faisal serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, rombongan Wakil Wali Kota disambut hangat oleh para pelajar. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Bidang Kebudayaan Meri Kasihani, Kepala Bidang PAUD Sabri TS, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Banda Aceh Arlis, Kepala Sekolah SD Negeri 25 Banda Aceh Musliadi, serta Koordinator Seniman Jamal Talo.

Suasana kunjungan langsung mencair dengan penampilan seni tradisional yang memukau. Siswi-siswi SD Negeri 25 Banda Aceh membuka acara dengan Tari Ranup Lampuan yang energik, sementara siswa SMP Negeri 2 menyuguhkan permainan Rapai Geleng yang khas Aceh. Penampilan ini merupakan buah dari pembinaan GSMS yang telah berjalan, di mana seniman lokal secara rutin masuk ke sekolah untuk membimbing generasi muda mengenal warisan budaya daerah.

GSMS sendiri merupakan program prioritas Pemko Banda Aceh yang digagas melalui Disdikbud. Program ini bertujuan untuk mengintegrasikan seni dan budaya ke dalam kurikulum sekolah, sehingga siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kaya akan identitas lokal. “Kami ingin memastikan bahwa pembinaan ini tidak hanya sebatas teori, tapi benar-benar menghasilkan karya nyata dari anak-anak kita,” ujar Afdhal Khalilullah usai kunjungan, menekankan komitmen Pemko dalam melestarikan seni tradisional Aceh di tengah arus modernisasi.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperluas GSMS ke lebih banyak sekolah di Banda Aceh. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program ini dioptimalkan mampu membangkitkan minat generasi muda terhadap seni daerah, sekaligus memperkuat karakter budaya Aceh yang multikultural.

Ketua DPRK Banda Aceh Monev ANBK Jenjang SD

Banda Aceh, 24 September 2025 – Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, dan Pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Banda Aceh, Ramli Rasyid, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) gelombang kedua untuk jenjang SD. Kegiatan ini berlangsung di SD Negeri 50 Banda Aceh pada Rabu (24/09/2025).

Monev tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ANBK, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengetahui kualitas pendidikan di Daerah dan Nasional.

Irwansyah menyampaikan apresiasi kepada Pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana dengan baik, sehingga proses asesmen dapat berjalan optimal. Selanjutnya Irwansyah Berkesempatan melakukan tanya jawab kepada beberapa siswa yang berprestasi baik ditingkat sekolah maupun tingkat Nasional seperti Cut Siti Fatimah Dhuha yg baru pulang dari jakarta mewakiliProv Aceh pada perwakilan Duta Sekolah Dasar nasional. dan diakhiri memberi oleh2 berupa uang jajan kepada seluruh anak2 berprestasi dari SDN 50 Banda Aceh.

Sementara itu, Sulaiman Bakri menegaskan komitmen Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan kebudayaan untuk mendukung keberhasilan ANBK sebagai Alat Ukur dan Pemetaan Kualitas dan Mutu Pendidikan di Kota Banda Aceh.

Perkuat Program Wajib Belajar 13 Tahun, Afdhal Kunjungi Rumah Anak Tidak Sekolah

Banda Aceh-Pemerintah Kota Banda Aceh terus berkomitmen dalam memperkuat implementasi program wajib belajar 13 tahun dan pengembangan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di Kota Banda Aceh.

Hal itu terungkap saat Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah berkunjung ke rumah beberapa warga yang anaknya tidak sekolah (ATS) di Gampong Lhoong Cut, Kecamatan Banda Raya, Senin,(22/9/2025).

Turut hadir mendampingi Wakil wali kota dalam kunjungan tersebut, Sekda Kota Banda Aceh Jalaluddin, Kepala Dinas Pendidikan Sulaiman Bakri, Camat Banda Raya Khadafi, dan sejumlah perwakilan OPD terkait lainnya.

Kata Afdhal, Pemko Banda Aceh terus berkomitmen terhadap masalah pendidikan, karena jika banyak anak kota yang tidak sekolah akan mengkhawatirkan karena berpotensi mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan jika tidak segera ditangani.

“Ada beberapa alasan mereka tidak sekolah, faktor penyebabnya beragam, mulai dari keterbatasan ekonomi keluarga, kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan, hingga masalah akses,” kata Afdhal.

Afdhal juga mengatakan saat ini Pemko terus menaruh perhatian serius terhadap kondisi ini dengan menjalin kerjasama lintas sektor, guna mewujudkan visi pendidikan anak usia dini yang holistik dan integratif.

“Selain kerjasama lintas sektor, kita juga akan memfasilitasi mereka yang tidak sekolah dengan memprioritaskan jalur beasiswa, membantu sejumlah perlengkapan sekolah dan mengkonsolidasi hang bersangkutan untuk keluar dari keterbatasannya,” kata Afdhal.(AY)

GURU SMPN 3 KOTA BANDA ACEH RAIH MEDALI EMAS

Guru SMPN 3 Kota Banda Aceh, Resky Septrina S.Pd. M.Pd. Bidang Studi Bahasa Indonesia berhasil meraih Medali Emas Pada ajang lomba Olimpiade Guru dan Pelajar Nasional (OGPN) 2025 yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Olimpiade Nasional (PON) Indonesia.

Kepala Sekolah SMPN 3 B.Aceh menjelaskan olimpiade ini diikuti oleh beberapa orang guru dari sekolah nya, dan Alhamdulillah ibu Resky Septrina bisa meraih Medali Emas bidang studi Bahasa Indonesia.

Sementara itu Sulaiman Bakri, Kadisdikbud Kota Banda Aceh mengucapkan Alhamdulillah Puji Syukur pada Allah atas prestasi ini, mudah-mudahan capaian ini menjadikan penyemangat bagi guru-guru yang lain untuk peningkatan kompetensi diri sehingga membantu peningkatan mutu sekolah khususnya SMPN 3 B.Aceh, dan Kota Banda Aceh pada Umum nya.

Banda Aceh Gagas Program Wajib Belajar 13 Tahun Melalui Kerjasama PAUD

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD Kota Banda Aceh, memimpin penandatanganan komitmen dan perjanjian kerjasama untuk mendukung program wajib belajar 13 tahun. Acara ini berlangsung di Aula Mawardi Nurdin pada Rabu, 17 September 2025, melibatkan Organisasi Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, dunia usaha dan industri, serta organisasi mitra Bunda PAUD.

Kerjasama ini bertujuan memperluas akses wajib belajar 13 tahun, dimulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sekaligus mengembangkan program PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) di Kota Banda Aceh.

Dalam sambutannya, Illiza menegaskan bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.

“PAUD adalah pondasi utama dalam membentuk kemandirian, kemampuan bersosialisasi, pengembangan karakter, serta kesiapan literasi dan numerasi anak,” ujar Illiza.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan anak-anak Banda Aceh mendapatkan pendidikan berkualitas sejak dini, sebagai langkah strategis menuju masa depan yang lebih cerah.

Banda Aceh Gelar Soft Launching Kelas Kecerdasan Artifisial untuk Guru SMP

Banda Aceh, 15 September 2025 – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar soft launching program Banda Aceh Academy: Kelas Kecerdasan Artifisial (AI) untuk guru SMP di Aula Tekkomdik Banda Aceh.

Acara ini resmi dibuka oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, dan dihadiri oleh Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, Asisten I Bachtiar, Asisten II Fadhil, Kepala BKPSDM Rizal Abdillah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulaiman Bakri, serta sejumlah pejabat dan kepala sekolah SMP se-Kota Banda Aceh.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sulaiman Bakri, dalam laporannya menyampaikan bahwa dunia pendidikan saat ini dituntut untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Guru sebagai ujung tombak pendidikan perlu dibekali keterampilan memanfaatkan kecerdasan artifisial dalam proses belajar-mengajar.

“Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi AI, menciptakan pembelajaran interaktif, membentuk ekosistem pendidikan yang adaptif, serta mendukung peningkatan mutu pendidikan SMP di Kota Banda Aceh,” ujar Sulaiman.

Wali Kota Illiza Saaduddin Djamal dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi dengan Mafindo yang mendampingi 10.000 guru di 40 kota di Indonesia untuk menguasai teknologi AI. Ia menegaskan, program ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan yang mendorong pengenalan coding dan deep learning di sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA.

“Kegiatan ini diharapkan menjadikan Banda Aceh sebagai kota pendidikan digital yang inovatif, baik di tingkat nasional maupun global,” ungkap Illiza.

Program ini juga menjadi bagian dari upaya Pemkot Banda Aceh untuk mendorong guru menerapkan teknologi AI dan Learning Management System (LMS) dalam modul pembelajaran di sekolah masing-masing. Illiza menambahkan, Banda Aceh siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam program nasional maupun internasional, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.

Acara ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital, sekaligus memperkuat komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung program peningkatan kapasitas guru guna mewujudkan pembelajaran yang lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan zaman.

Kadisdikbud Tutup Pelatihan Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Banda Aceh – Pelatihan deteksi dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bagi guru-guru PAUD dan SD/MI yang digelar di Aula Tekkomdik Banda Aceh resmi ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, S.Pd, M.Pd, pada Jumat, (11/09/2025).

Dalam sambutan penutupnya, Sulaiman menekankan pentingnya peran sekolah dalam mempersiapkan layanan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. “Hal yang paling utama adalah memastikan kebutuhan ABK terlayani dengan baik di sekolah,” tegasnya.

Ia juga mengimbau setiap sekolah inklusif untuk menyediakan fasilitas pendukung, seperti kursi roda di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), guna memastikan aksesibilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sulaiman menambahkan, “Tunjukkan bahwa sekolah serius melayani dan memenuhi kebutuhan pendidikan ABK sama dengan anak-anak Normal ”

Ia berharap sekolah-sekolah yang hadir dapat segera menerapkan hasil pelatihan ini untuk mendukung anak-anak ABK di lingkungan pendidikan.

Acara ini menjadi wujud komitmen nyata untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota ramah anak yang inklusif dan memuliakan pendidikan sejak dini. Dengan kerja sama yang semakin kuat antara berbagai pihak, Banda Aceh bertekad untuk terus menghidupkan program dan aksi berkelanjutan demi masa depan generasi emas yang lebih baik.

Banda Aceh Giatkan Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus melalui Kolaborasi Pendidikan dan Kesehatan

Banda Aceh, – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk memajukan pendidikan inklusif melalui pelatihan deteksi dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bagi guru-guru PAUD dan SD/MI yang bertempat di Aula Tekkomdik Banda Aceh (10/09/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd menegaskan bahwa setiap anak adalah amanah yang memiliki potensi unik dan kebutuhan berbeda. “Pendidikan anak usia dini adalah pondasi pembentukan karakter, nilai, dan kecintaan pada ilmu. Deteksi dini ABK menjadi kunci untuk memberikan intervensi tepat waktu agar tidak ada anak yang tertinggal,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Bunda PAUD Kota Banda Aceh dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), yang telah ditegaskan melalui penandatanganan MoU pada 26 Agustus lalu. Kerja sama ini menghadirkan kolaborasi lintas disiplin antara dunia pendidikan dan kesehatan, melibatkan dosen, dokter, dan psikolog dari FK USK untuk mendampingi guru dalam mendeteksi dan menangani kebutuhan khusus anak-anak. “Hari ini, narasumber dari USK hadir untuk berbagi strategi mendidik anak ABK yang dapat langsung diterapkan di lapangan,” tambahnya.

Konsep “Banda Aceh Kota Kolaborasi” menjadi semangat utama dalam inisiatif ini. Kolaborasi ini menggabungkan kekuatan pemerintah, perguruan tinggi, guru, orang tua, dan masyarakat untuk memastikan pembangunan generasi emas yang inklusif. Dengan adanya MoU ini, layanan PAUD di Banda Aceh diharapkan semakin berkualitas, dengan pemantauan kesehatan, perkembangan psikologis, dan dukungan belajar yang lebih baik. “Deteksi dini memungkinkan kita mengenali hambatan belajar, kesulitan bahasa, atau gangguan perkembangan sejak awal, sehingga anak-anak dapat tumbuh percaya diri dan berprestasi,” jelasnya.

40 guru sebagai peserta yang hadir dalam pelatihan ini diimbau untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang merangkul semua anak tanpa terkecuali. “Setiap kesabaran dan usaha Bapak dan Ibu guru adalah cahaya bagi masa depan anak-anak kita,” pesannya.

‎Acara ini menjadi wujud komitmen nyata untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota ramah anak yang inklusif dan memuliakan pendidikan sejak dini. Dengan kerja sama yang semakin kuat, Banda Aceh bertekad untuk terus menghidupkan program dan aksi berkelanjutan demi masa depan generasi emas.

Banda Aceh Giatkan Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus melalui Kolaborasi Pendidikan dan Kesehatan

Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk memajukan pendidikan inklusif melalui pelatihan deteksi dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) bagi guru-guru PAUD dan SD/MI yang bertempat di Aula Tekkomdik Banda Aceh (10/09/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd menegaskan bahwa setiap anak adalah amanah yang memiliki potensi unik dan kebutuhan berbeda. “Pendidikan anak usia dini adalah pondasi pembentukan karakter, nilai, dan kecintaan pada ilmu. Deteksi dini ABK menjadi kunci untuk memberikan intervensi tepat waktu agar tidak ada anak yang tertinggal,” ujarnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Bunda PAUD Kota Banda Aceh dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), yang telah ditegaskan melalui penandatanganan MoU pada 26 Agustus lalu. Kerja sama ini menghadirkan kolaborasi lintas disiplin antara dunia pendidikan dan kesehatan, melibatkan dosen, dokter, dan psikolog dari FK USK untuk mendampingi guru dalam mendeteksi dan menangani kebutuhan khusus anak-anak. “Hari ini, narasumber dari USK hadir untuk berbagi strategi mendidik anak ABK yang dapat langsung diterapkan di lapangan,” tambahnya.

Konsep “Banda Aceh Kota Kolaborasi” menjadi semangat utama dalam inisiatif ini. Kolaborasi ini menggabungkan kekuatan pemerintah, perguruan tinggi, guru, orang tua, dan masyarakat untuk memastikan pembangunan generasi emas yang inklusif. Dengan adanya MoU ini, layanan PAUD di Banda Aceh diharapkan semakin berkualitas, dengan pemantauan kesehatan, perkembangan psikologis, dan dukungan belajar yang lebih baik. “Deteksi dini memungkinkan kita mengenali hambatan belajar, kesulitan bahasa, atau gangguan perkembangan sejak awal, sehingga anak-anak dapat tumbuh percaya diri dan berprestasi,” jelasnya.

40 guru sebagai peserta yang hadir dalam pelatihan ini diimbau untuk mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing yang merangkul semua anak tanpa terkecuali. “Setiap kesabaran dan usaha Bapak dan Ibu guru adalah cahaya bagi masa depan anak-anak kita,” pesannya.

‎Acara ini menjadi wujud komitmen nyata untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota ramah anak yang inklusif dan memuliakan pendidikan sejak dini. Dengan kerja sama yang semakin kuat, Banda Aceh bertekad untuk terus menghidupkan program dan aksi berkelanjutan demi masa depan generasi emas.