Archive: 19 September 2024

Angin Kencang di Banda Aceh, Siswa SDN 62 Meninggal

Banda Aceh – Innalillahi wainna ilaihi rajiun, angin kencang yang disertai hujan di Kota Banda Aceh pada pagi tadi menjelang siang, Rabu, 18 September 2024, mengakibatkan satu siswa sekolah dasar meninggal dunia dan dua lainnya terluka.

Kadisdikbud Banda Aceh Sulaiman Bakri, mengatakan, korban meninggal dunia bernama Syakir Arkan, siswa kelas enam SD Negeri 62 Banda Aceh. “Almarhum terkena plafon selasar lantai dua gedung sekolah yang terlepas,” ujarnya.

Menurut informasi dari pihak sekolah, pada saat kejadian Syakir dan teman-teman sekelasnya hendak masuk ke kelas usai jam istirahat. “Lokasinya di perkarangan sekolah, tiba-tiba badai hingga menyebabkan plafon jatuh dari atas dan menimpa anak-anak.”

Diketahui, korban meninggal dunia karena luka pada bagian kepala. “Kami menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga. Musibah ini duka bagi kami semua. Dan tadi juga bersama Bapak Pj Wali Kota, kami telah berkunjung ke rumah almarhum di Cot Masjid,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dua siswa lain yang mengalami luka-luka, Sulaiman mengatakan, salah satunya sudah diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter. “Kemudian yang satunya lagi ananda Lufthi masih dirawat di RS Pertamedika. Kondisi stabil walau masih mengalami shock.”

Sesuai instruksi pj wali kota, pihaknya memfasilitasi segala kebutuhan korban dan keluarga, mulai dari rumah sakit hingga dibawa pulang ke rumah. “Tadi Pak Pj Wali Kota sendiri juga telah menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia, serta menjenguk korban luka di rumah sakit,” ujarnya.

Menyikapi musibah imbas cuaca ekstrem tersebut, pj wali kota turut meminta agar dinas terkait untuk mengecek kondisi seluruh bangunan sekolah di Banda Aceh, berikut pohon-pohon di lingkungan sekolah. “Kami siap menindaklanjuti dengan menyisir semua sekolah sebagai langkah antisipasi insiden serupa,” ujar Sulaiman.

Khusus untuk SD Negeri 62 Banda Aceh, ia mengatakan anak-anak diliburkan dengan sistem belajar daring sementara perbaikan atap rusak dilakukan. Ia juga memastikan gedung sekolah dimaksud dalam keadaan baik dan layak sebelum diterpa badai.

“Ini memang musibah yang tidak disangka-sangka dan tentu tidak kita inginkan bersama. Langkah-langkah antisipasi akan terus kita lakukan dengan harapan kejadian pilu ini tidak terjadi lagi pada warga sekolah, terutama anak-anak kita yang tengah menempuh pendidikan,” ujarnya. (*)

Buka Sosialisasi Perlindungan Hukum bagi Guru, Ini Pesan Pj Wali Kota

Banda Aceh – Pj Wali Kota Banda Aceh Ade Surya membuka secara resmi Sosialisasi Perlindungan Hukum bagi Profesi Guru, Tenaga Kependidikan Prasekolah, dan Pendidikan Dasar yang digelar Balai Keurukon, Balai Kota Banda Aceh, Selasa, 17 September 2024.

Dalam sambutannya, pj wali kota menyebutkan dalam proses belajar-mengajar seorang guru sudah dilindungi dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. “Di sisi lain ada pula Undang Undang Perlindungan Anak yang membatasi wewenang guru dalam mendidik.”

Batasan-batasan terhadap kedua peraturan tersebut yang diharapkan pj wali kota dapat diuraikan secara komprehensif oleh narasumber dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, sehingga para guru dapat merasa aman dan nyaman dalam mengajar di sekolah.

Di samping itu, perlindungan terhadap guru bukan hanya dalam hal mendidik, namun juga terkait tugas-tugas lain di luar kompetensinya. “Seperti dalam mengelola infrastruktur -sarana dan prasarana- sekolah dan kegiatan pendukung pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut harus dipikirkan bersama oleh pihak terkait, mulai dari dinas pendidikan, mpd, hingga kemenag bagi sekolah di bawah naungannya. “Belum lagi tatkala ada konflik antar warga sekolah, dengan orangtua, maupun lingkungan sekolah,” ujarnya.

Ade melanjutkan, sejatinya negara ini diciptakakan guna melindungi sengenap tumpah darah bangsanya dan ikut serta dalam perdamaian dunia. “Caranya hanya dua: mensejahterakan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.”

“Dan kita semua yang hari ini ada di sini karena guru. Orang hebat bisa menghasilkan karya yang hebat, tapi guru ciota menciptakan ribuan orang hebat,” ujarnya.

Terakhir, ia mengharapkan peran besar guru dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Kalau guru memberitahu itu biasa, menjelaskan baik, guru yang super bisa memcontohkan, tapi yang extra ordinary guru yang bisa menginspirasi siswa-siswanya menuju indonesia emas 2045.”

Sebelumnya di tempat yang sama, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Banda Aceh Salman Ishak mengatakan, topik sosialisasi perlindungan hukum bagi guru dianggap sangat diperlukan dan relevan dengan kondisi dunia pendidikan dewasa ini.

Di satu sisi, kebijakan sekolah melahirkan inovasi sebagai upaya mencerdaskan generasi muda, di sisi lain kadangkala dibayangi oleh konsekuensi hukum. “Oleh sebabnya kegiatan ini sangat perlu bagi para guru sebagai garda terdapan dalam mencerdaskan anak-anak kita,” ujarnya.

Sebagai informasi, Sosialisasi Perlindungan Hukum bagi Profesi Guru, Tenaga Kependidikan Prasekolah, dan Pendidikan Dasar kali ini diikuti oleh 90 kepala sekolah dan guru yang dibagi dalam tiga gelombang. Adapun narasumbernya berasal dari unsur PGRI, Kepolisian, dan Ombudsman RI.

Pj Wali Kota Pantau Pelaksanaan ANBK tingkat SMP di Banda Aceh

Banda Aceh – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Ade Surya memantau pelaksanaan program Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tingkat SMP di Banda Aceh, Senin, 9 September 2024.

Didampingi Pj Bunda PAUD Yekki Yasmin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulaiman Bakri, dan sejumlah pejabat terkait, Ade Surya menyambangi dua sekolah, yakni SMPN 7 dan SMPN 1 Banda Aceh.

Dalam kunjungan singkat tersebut, Ade dan rombongan melihat langsung proses pelaksanaan ANBK di dua sekolah tersebut. Selain infrastruktur komputer dan jaringan internet, pj wali kota turut mengecek kesiapan siswa dan guru yang terlibat.

Pada kesempatan itu, ia memastikan seluruh proses ANBK tingkat SMP di Banda Aceh berjalan dengan baik. Ia berharap, ANBK mampu menghasilkan data yang akurat mengenai kompetensi siswa, di mana ANBK sebagai pengganti ujian nasional yang sebelumnya menjadi penilaian akhir bagi siswa.

Sebagai informasi, ANBK merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI yang dimulai sedari 2021 lalu.

Program ini bertujuan untuk menilai mutu pendidikan di Indonesia, khususnya di tingkat sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah.

Peringati Hardikda ke-65, Pj Wali Kota Lepas 2.700 Peserta Karnaval

Banda Aceh – Ribuan pendidik dan tenaga kependidikan dari satuan PAUD se-Kota Banda Aceh memeriahkan karnaval dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-65 serta implementasi transisi PAUD-SD.

Karnaval bertajuk “Bergerak Bersama untuk Pendidikan Banda Aceh yang Berkualitas” itu dilepas langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, dan Bunda PAUD, Yekki Yasmin, di halaman Balai Kota Banda Aceh, Minggu (1/9/2024).

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fadhil, Asisten Administrasi Umum Faisal, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulaiman Bakri, Ketua DWP Kota Banda Aceh Wardiati, Pokja Bunda PAUD se-Kota Banda Aceh, pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini, serta para kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.

Pantauan media ini, karnaval berlangsung meriah dengan beragam kostum yang dikenakan oleh para guru dan tenaga kependidikan. Selain itu, di lokasi acara juga terdapat bazar yang menyediakan aneka kuliner dan kerajinan tangan.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Banda Aceh mengajak seluruh peserta pawai, yang terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan, untuk bergerak bersama dan bekerja keras dalam menciptakan pendidikan yang bermutu dan berkualitas di Kota Banda Aceh.

“Melalui tema ‘Bergerak Bersama untuk Pendidikan Banda Aceh yang Berkualitas,’ kita diingatkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Guru, orang tua, dan pemerintah harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik dan mendukung perkembangan anak,” tuturnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Pokja Bunda PAUD dan tenaga kependidikan anak usia dini di Banda Aceh yang telah mendukung program Generasi Emas 2045.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa peserta pawai berjumlah 173 kelompok, terdiri dari guru PAUD, MKKS, K3S, dan Bunda PAUD Kecamatan, dengan total 2.700 peserta.